[PUISI] Untuk yang Terakhir Kalinya

Terima kasih telah menjadi api di malam yang dingin
Menyala hangat memberikan kenyamanan
Tanpa sadar semua terbakar menjadi abu
Lantas api itu hilang
Terima kasih telah menjadi musim semi
Harapan yang mekar bersama bunga-bunga
Pada waktunya semua bunga itu gugur
Lantas musim semi usai
Terima kasih telah menjadi pelangi
Indah dengan semua warna yang melengkapiku
Hingga warna itu hilang sebelum lukisanku selesai
Lantas pelangi pun pergi
Terima kasih untuk hati ini
Bertahan di tengah keraguan dan ketidakpastian
Hingga dia kembali membawa harapan
Lantas hati ini tertutup
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.