[PUISI] Wangi Kematian

Wangi kematian itu makin menyeruak, mendongak kepala yang mulai sesak
Altar pun disiapkan untuk menyambut pasangan abadi
Kanan kiri altar terhias warna merah
Merah menyala darah yang segar
Wewangian amis hilir mudik masuk dalam penghidu para tamu
Putihnya Kamboja membuat semua semakin indah
Wanginya bertabrakan dengan amis darah
Memuakan dan membuat para tamu ingin muntah
Musik-musik kematian dimainkan syahdu menyayat hati siapa saja yang mendengarnya
Do re mi fa so la si do
Mengalir menidurkan semua
Lelap terbenam dalam-dalam
Itulah wangi kematian
Wangi yang kian hari kian tercium
Wangi yang tak pernah disadari
Wangi yang menakutkan sekaligus dirindukan
Kau akan mati!
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.