[PUISI] Air Mata Terakhir

Teguh menanti berkah

Tentang cinta tak usah lagi ditanya
Itu tetesan air mata terakhirnya
Sebelum membeku seluruh hatinya
Hingga lenyaplah tawa di wajahnya

Ibu dan ayahnya sudah tiada
Kekasihnya pun telah mendua
Senyum pilu jadi penanda
Hampa bersemayam di dada

Kalau diikutkan hasrat ingin dia menyerah
Tak sanggup rasanya sekedar melangkah
Iman telah dicoba sedemikian parah
Namun teguh pendiriannya menanti berkah

Baca Juga: [PUISI] Sabar Itu Tiada Batasnya

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

Zulfahri Sandy Photo Verified Writer Zulfahri Sandy

Seorang pengagum artikel yang indah.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Indiana Malia

Berita Terkini Lainnya