[PUISI] Balada Tukang Es

Aku tukang es, keliling tiap siang
Jajakan kebahagiaan rasa durian
Tapi hujan datang, panas jadi hilang
Anak-anak hanya di kamar seharian
Kutanya hujan, "Kok turun sekarang?"
"Mana kutahu? Aku cuma air."
Es krimku ngambek, "Mending kita pulang."
Aku menggeleng, "Rezeki belum cair."
Rintik menipis, tersisa gerimis
Tapi aku masih pesimistis
Jalanan licin, udara dingin
Bunyi belku ditertawakan angin
Ya sudahlah, aku tetap keliling
Meski yang menyapa cuma kucing
Karena aku tahu semua ada waktunya
Musim kemarau nanti, aku jadi idola
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.


















