Aku tukang es, keliling tiap siang
Jajakan kebahagiaan rasa durian
Tapi hujan datang, panas jadi hilang
Anak-anak hanya di kamar seharian

Kutanya hujan, "Kok turun sekarang?"
"Mana kutahu? Aku cuma air."
Es krimku ngambek, "Mending kita pulang."
Aku menggeleng, "Rezeki belum cair."

Rintik menipis, tersisa gerimis
Tapi aku masih pesimistis
Jalanan licin, udara dingin
Bunyi belku ditertawakan angin

Ya sudahlah, aku tetap keliling
Meski yang menyapa cuma kucing
Karena aku tahu semua ada waktunya
Musim kemarau nanti, aku jadi idola