Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[CERPEN] Mimpi dan Kenyataan: Kisah Bimo dan Danu

ilustrasi pengusaha (unsplash.com/bruce mars)

Di sebuah kota kecil bernama Lembah Ceria, hiduplah dua sahabat karib, Bimo dan Danu. Mereka telah bersama sejak kecil, menjalani suka dan duka bersama. Bimo selalu bermimpi menjadi pengusaha sukses, sementara Danu tidak pernah terlalu memikirkan hal itu.

Suatu hari, setelah lulus kuliah, Bimo dan Danu berbincang di sebuah kafe tentang rencana masa depan mereka.

Bimo: "Danu, aku yakin kalau kita bisa menjadi pengusaha sukses. Bagaimana kalau kita membuka bisnis bersama?"

Danu: "Bimo, aku tahu kamu sangat bersemangat. Tapi, aku tidak yakin itu adalah jalan hidupku. Aku lebih suka bekerja di bidang sosial, membantu orang-orang secara langsung."

Bimo: "Tapi, Danu, menjadi pengusaha juga bisa membantu banyak orang! Kita bisa menciptakan lapangan kerja, memberikan sumbangan, dan banyak lagi."

Setelah percakapan tersebut, mereka memutuskan untuk mengikuti jalan masing-masing. Bimo mulai merintis bisnis kecilnya dengan segala semangat dan ambisi, sementara Danu memilih untuk bekerja di sebuah lembaga sosial yang membantu anak-anak kurang mampu.

Mereka masih sering bertemu dan berbagi cerita tentang pengalaman masing-masing.

Bimo: "Danu, bisnisku mulai berkembang! Aku merasa sangat bersemangat setiap hari."

Danu: "Itu kabar bagus, Bimo. Aku juga merasa bahagia melihat senyuman anak-anak yang aku bantu setiap hari. Meskipun gajiku tidak besar, tapi hatiku puas."

Seiring berjalannya waktu, Bimo menghadapi berbagai tantangan dalam bisnisnya. Persaingan yang ketat, masalah keuangan, dan tekanan untuk terus berkembang membuatnya sering kali merasa stres.

Bimo: "Danu, aku tidak menyangka menjadi pengusaha akan sesulit ini. Terkadang aku merasa ingin menyerah."

Danu: "Bimo, setiap jalan pasti ada tantangannya. Yang penting adalah kita tetap setia pada apa yang kita yakini dan cintai."

Sementara itu, Danu juga menghadapi tantangan di pekerjaannya. Terkadang, dia merasa frustasi karena kurangnya dukungan dan sumber daya untuk membantu anak-anak dengan lebih efektif.

Danu: "Bimo, terkadang aku merasa putus asa melihat begitu banyak anak yang masih membutuhkan bantuan. Tapi, melihat perubahan kecil yang bisa kita buat, itu sangat berharga."

Setelah beberapa tahun, bisnis Bimo akhirnya berhasil dan dia menjadi pengusaha sukses. Sementara itu, Danu terus bekerja dengan tekun di lembaga sosialnya dan dikenal sebagai sosok yang sangat berdedikasi.

Suatu malam, mereka bertemu kembali di kafe yang sama.

Bimo: "Danu, aku sangat bangga padamu. Kamu tetap setia pada jalanmu dan membuat perubahan nyata dalam kehidupan banyak orang."

Danu: "Bimo, aku juga bangga padamu. Kamu telah mencapai mimpimu dengan kerja keras dan ketekunan. Tidak semua orang bisa menjadi pengusaha, dan itu tidak masalah. Yang penting, kita menemukan kebahagiaan dan kepuasan dalam apa yang kita lakukan."

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ahmad Baihaqi Salam
EditorAhmad Baihaqi Salam
Follow Us