[PROSA] Hampir Tenggelam

Hal-hal yang selama ini aku coba tahan, perlahan menekan. Hal-hal yang selama ini singgah di perasaan, perlahan menyesakkan. Aku rindu malamku yang bisa tidur tanpa khawatir. Aku rindu siangku yang bisa produktif tanpa harus minum kopi tiga cangkir.
Belakangan ini, aku kenapa? Apa aku baik-baik saja? Di kala sendiri, semua seperti derita. Di kala bersama, kembali ku temukan bahagia. Tidak, tawa yang ku beri ke mereka bukanlah pura-pura. Tidak, canda yang ku beri ke mereka juga bukan topeng untuk membuktikan aku tidak kenapa-napa.
Aku bahagia, tapi entah ini benar-benar atau samar-samar. Aku bahagia, tapi rasanya berbeda. Aku mensyukuri segalanya, tapi kenapa selalu ada “tapi”? Bahkan aku tidak bisa menjawabnya sendiri.
Tuhan bisa bantu aku tunjukkan, ada apa dengan diriku belakangan ini? Sebelumnya, aku tidak pernah sebingung ini. Kepalaku rasanya terpencar setiap malam. Aku hampir tenggelam, tapi untungnya aku masih bisa berenang. Doaku, semoga pelampungku aman.