Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[PROSA] Sebuah Percakapan di Kios Bunga

ilustrasi kios bunga (unsplash.com/note thanun)

Seseorang datang berjejeran memasuki toko yang di setiap sudutnya dihiasi oleh bermacam-macam bunga. Pula, ekspresi dari setiap pengunjung di kios itu, bermacam-macam. Ada yang datang dengan mata sembab, terisak, lalu temannya menenangkan. Adapula yang datang dengan muka semringah. Rentetan giginya terbuka mengeluarkan tawa kebahagiaan. 

Percakapan-percakapan di kios bunga itu pun mengudara.

"Memang pacarmu suka mawar? Bagaimana dengan Lily?"

Adapula dua orang pemuda lainnya di sampingnya bercakap.

"Menurutmu mana yang lebih bagus dan cocok untuk dia? Yang bucket-nya besar ini atau yang sedang saja?"

Di seberang sana ada pula yang bercakap.

"Mendiang akan dikuburkan setelah dzuhur, ada baiknya segera bergegas untuk membelikan bunga untuk penguburannya."

Dalam satu kios bunga itu aku menyadari sesuatu. Ada banyak perasaan manusia yang tumpang tindih dalam waktu yang sama. Kebahagiaan ternyata memang selalu beriringan dengan kesedihan. Mungkin satu kebahagiaan di dunia ini dibayar pula dengan satu kesedihan.

Pada akhirnya, aku kembali pada satu keyakinan. Tidak pernah ada yang baik dari kata berlebihan. Oleh karena, perihal berbahagia dan bersedih selalu lebih baik dengan kata secukupnya. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Santi Agustin
EditorSanti Agustin
Follow Us