3 Trivia Gangan Ikan, Sup Kuah Kuning Lezat khas Pulau Belitung

Seperti yang kita ketahui, Pulau Belitung adalah salah satu pulau dengan kekayaan lautnya yang melimpah. Bumi Laskar Pelangi ini punya banyak wisata laut yang memanjakan mata dan kuliner boga bahari yang memanjakan lidah. Beberapa kuliner seafood khas Belitung adalah otak-otak, lempah kuning, cincalok, gangan ikan dan lainnya. Kuliner tersebut umumnya kaya rempah dan punya paduan cita rasa gurih, asam, dan pedas.
Salah satu makanan andalan dari Belitung adalah gangan ikan, sup ikan berkuah kuning yang gurih berempah dan ada rasa asam yang segar. Warna kuning dari gangan ikan berasal dari kunyit yang termasuk salah satu bumbu gangan ikan. Sekilas, hidangan ini mirip dengan kari, tetapi makanan ini tidak mengandung santan sama sekali.
Nah, kalian ingin tahu lebih lanjut mengenai gangan ikan khas Belitung? Berikut ulasannya.
1. Salah satu makanan ikonik khas Pulau Belitung
Gangan ikan adalah salah satu makanan boga bahari andalan masyarakat Belitung. Tidak hanya dicintai oleh warganya, tetapi juga sering diburu oleh para wisatawan. Gangan ikan biasa menjadi konsumsi sehari-hari warga di Belitung.
Selain untuk konsumsi sehari-hari, gangan ikan juga biasa menjadi menu makanan dalam hajatan. Hidangan ini biasanya disantap dengan gaya bedulang, cara makan berkelompok (terdiri dari empat orang), duduk bersila, dan saling berhadap-hadapan. Cara makan ini tentunya meningkatkan rasa kebersamaaan.
Adanya gangan ikan ini tentunya tidak terlepas dari latar belakang pencaharian masyarakat yang bergantung pada hasil laut dan kebun. Bahkan mata pencaharian mereka ini disebut dengan istilah 'parang tenggiri'. Parang adalah 'petani' yang berkebun sedangkan tenggiri adalah sebutan untuk 'nelayan'.
2. Kaya akan rempah dengan dominasi rasa pedas-asam-gurih

Gangan ikan adalah hidangan semacam sup ikan berkuah kuning. Beberapa ikan yang sering digunakan untuk membuat gangan ikan adalah ikan kakap, ikan bulat, mackerel, ikan ketarap, ikan tengiri, ikan kerisi, dan lainnya. Kuahnya yang gurih dan pedas didapatkan dari bumbu yang terdiri dari berbagai rempah seperti kunyit, bawang merah, lengkuas, pasta udang, serai, dan cabai yang dihaluskan.
Sementara itu, rasa asam didapatkan dari potongan nanas. Potongan nanas ini dicampurkan untuk membantu melunakkan daging ikan dan menghilangkan bau amis dari ikan. Adanya nanas ini juga menambah sensasi segar dari sup ikan ini. Semua bahan tersebut dimasak bersama di dalam air hingga matang.
Konon, resep pembuatan gangan ikan sudah diturunkan secara turun-temurun dari nenek moyang mereka.
3. Selain yang berkuah, ada juga gangan ikan yang ditumis

Terdapat dua macam gangan ikan yakni gangan ikan berkuah dan gangan ikan yang tidak berkuah. Pada pembuatan gangan ikan berkuah ini, bumbu halus tidak perlu ditumis terlebih dahulu dan langsung dicampurkan bersama dengan ikan. Sementara itu pada gangan ikan yang tidak berkuah atau gangan ikan tumis, bumbu halus ditumis terlebih dahulu dengan minyak sebelum dimasak bersama ikan.
Gangan ikan tumis menggunakan air yang lebih sedikit dibandingkan dengan gangan ikan berkuah. Ada juga gangan lainnya yang bernama gangan darat. Gangan darat adalah gangan yang bahan utamanya bukan ikan, melainkan daging sapi. Kuliner ini biasanya disajikan bersama dengan nasi hangat dan sambal belacan.
Gangan ikan menjadi salah satu ikon kuliner dari Belitung yang tak hanya menjadi konsumsi warga sehari-hari, tetapi juga menjadi incaran para turis. Cita rasa gurih, pedas, asam berpadu sempurna dalam satu piring. Tambahan nasi putih, sambal, dan lauk lainnya bikin rasa dan tekstur makin kaya.
Jika ada kesempatan ke Belitung, jangan lupa untuk mencicipi gangan ikan, ya!