4 Serba-serbi Banh Xeo, Pancake Kunyit yang Segar Khas Vietnam

Banh xeo adalah makanan khas Vietnam yang berbentuk seperti panekuk dengan ragam isian daging dan sayur yang segar. Adonan panekuk ini terbuat dari tepung beras, kunyit, serta santan yang menghasilkan adonan tebal berwarna kuning yang mirip dengan adonan lumpia.

Isiannya bermacam-macam sesuai dengan kearifan lokal daerah di Vietnam tapi umumnya ada sayuran segar, protein hewani seperti daging babi, seafood,  udang, daging sapi, dan rempah seperti ketumbar, daun mint, dan peterserli. Selain di Vietnam, banh xeo juga terkenal di Thailand dan Kamboja.

Melansir dari laman Tasting Table dan Saigoneers, banh xeo diyakini pertama kali ditemukan di wilayah Vietnam Tengah pada era Tay Son.

Gerakan Tay Son merupakan peristiwa besar di Vietnam yang mengubah pandangan politik dan sosial di Vietnam pada abad ke-18, gerakan ini terjadi antara tahun 1771 dan 1802. Di era Tay Son ini, panekuk gurih ini terkenal sehingga penduduk setempat beralih dari pola makan nasi dan memilih banh xeo sebagai pengganti makanan khas mereka.

Banh xeo merupakan makanan sehari-hari para petani dan pekerja Vietnam. Seiring berjalannya waktu, banh xeo menjadi street food populer di Vietnam tetapi tetap menjadi makanan utama dari para pekerja.

Secara penamaan, xeo dalam bahasa Vietnam berarti 'mendesis' (sizzling). Hal ini merujuk pada bunyi yang dihasilkan saat adonan banh xeo mengenai penggorengan panas.

Adonan banh xeo dimasak hingga bagian bawahnya garing dan crispy namun bagian atasnya masih lembut dan lunak. Setelah itu, barulah ditambahkan aneka isian beupa sayur, rempah, dan protein hewani kemudian kulit pankekunya dilipat.

Terdapat berbagai macam versi banh xeo, baik isiannya maupun bentuk banh xeo. Ditinjau dari bentuknya, ada banh xeo yang berukuran besar yang biasanya ada di wilayah Vietnam bagian selatan, tapi di bagian utara  berukuran lebih kecil.

Mengutip Tasting Table, di Ho Chi Minh City, banh xeo berupa panekuk kunyit kuning dengan isian udang, nasi, perut babi, dan berbagai rempah-rempah. Ada juga tambahan selada untuk membungkus kulit panekuknya untuk menambah kesegaran serta teksturnya. 

Hal ini berbeda dengan wilayah Vietnam Tengah seperti Quang Ngai dan Quang Nam, yang membungkus panekuk dengan rice paper alih-alih daun selada. Menurut Saigoneers, di Provinsi bagian selatan seperti Saigon dan Can Tho, banh xeo mirip dnegan di Ho Chi Minh, dengan tambahan kacang hijau, taoge, sayuran segar seperti wortel dan timun, dan rempah-rempah segar.

Di Khanh Hoa, Ninh Thuan dan Binh Thuan, banh xeo lazimnya menggunakan isian seafood dan tauge yang dikombinaksikan dengan campuran kecap ikan, cabai, dan saus kacang yang sangat lezat. Ukuran banh xeo di wilayah ini lebih kecil dan terkadang dibungkus dengan sayuran segar atau tidak dibungkus sama sekali.

Ada juga variasi banh xeo lainnya yang menyertakan buah belimbing, pisang dan madu. Ada juga yang berkreasi dengan tambahan jamur, kelapa, dan akar teratai. Banh xeo biasanya disajikan bersama dengan saus nuoc cham yang terbuat dari kecap ikan, air jeruk nipis, gula pasir, cabai cincang, dan bawang putih.

Dengan makanannya yang cukup berbeda dengan Indonesia, Vietnam menawarkan aneka kuliner unik dan istimewa yang siap menggoyang lidah. Adakah dari kalian yang berniat ke Vietnam? Jangan lupa cicipi banh xeo ya!