Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Actu.fr
Actu.fr

Prancis tak hanya terkenal soal menara Eiffel atau bahasanya yang rumit nan romantis, tetapi negara ini juga terkenal karena kekayaan gastronominya. Baguette, macaron, crème brûlée adalah beberapa makanan yang paling terkenal dari Prancis. Namun, ada satu makanan yang paling digemari masyarakatnya dan kehadirannya sangat wajib di atas meja makan, yaitu keju. 

Produk fermentasi dari susu ini sangat penting di kehidupan sehari-hari orang Prancis. Tidak heran, keju sangat mudah ditemui di pasar, supermarket, atau fromagerie (toko khusus menjual keju) di seluruh Prancis.

Lalu, mengapa keju menjadi produk yang begitu melekat pada kehidupan negara ini? Berikut 5 alasan keju menjadi makanan yang penting bagi orang Prancis. 

1. Prancis memiliki ratusan jenis keju lezat

Quoituque

Prancis memiliki 350-400 varietas keju. Berdasarkan data dari CNIEL (Centre National Interprofessionnel de l’Economie Laitière), badan nasional yang mengatur produk olahan susu, bahkan sub-varietasnya bisa mencapai lebih dari 1200 jenis. Ini dipengaruhi banyak hal. Wilayah atau provinsi tempat suatu keju diproduksi berpengaruh pada jenis keju prancis yang beragam. Setiap provinsi di Prancis punya keju khasnya masing-masing. 

Keju Prancis umumnya terbuat dari olahan susu sapi, kambing atau domba. Biasanya keju yang terbuat dari susu sapi punya aroma yang masih bisa ditolerir dibandingkan dengan dua jenis susu lainnya. 

Chabichou, keju yang berasal dari Poitou dan berbahan dasar susu kambing punya aroma yang lebih kuat dibandingkan Cantal. Secara tekstur, ada jenis keju yang padat seperti Comté, yang lembut seperti Brie atau yang bertekstur krim seperti Fromage blanc.

Ada jenis keju yang diberi bakteri tertentu sehingga menghasilkan guratan berwarna biru di dalamnya, yaitu fromage bleu atau blue cheese. Selain itu, ada jenis keju yang dipasteurisasi dan non-pasteurisasi, ada keju organik dan non-organik. Hal-hal di atas yang membuat keju prancis sangat beragam.

2. Warisan budaya immaterial

Editorial Team

Tonton lebih seru di