Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Alasan Tiramisu Selalu Menggunakan Espresso

ilustrasi tiramisu
ilustrasi tiramisu (vecteezy.com/Simone Margiotta)

Tiramisu dikenal sebagai dessert khas Italia yang punya kombinasi rasa manis, lembut, dan sedikit pahit. Lapisan krim mascarpone yang halus berpadu dengan ladyfinger yang lembap menciptakan sensasi makan yang seimbang. Salah satu bahan paling penting dalam tiramisu adalah espresso komponen yang menentukan aroma, warna, dan karakter rasa hidangan.

Tanpa espresso, tiramisu kehilangan identitasnya sebagai pencuci mulut khas Italia. Pemilihan espresso pun bukan sekadar tradisi khas Italia saja. Berikut beberapa alasan kenapa tiramisu klasik selalu mempertahankan espresso sebagai bagian utamanya.

1. Rasa kopi pekat menyeimbangkan lembutnya krim

ilustrasi espresso
ilustrasi espresso (vecteezy.com/Candy Halls)

Krim mascarpone dan adonan telur memberi rasa manis dan lembut yang kuat. Tanpa sentuhan pahit dari kopi, tiramisu bisa terasa terlalu manis dan menempel di mulut. Espresso punya rasa kopi yang lebih padat dibanding seduhan biasa, sehingga tetap terasa meski sudah bercampur dengan krim dan gula.

Kekentalan espresso juga membuat rasa pahitnya tidak menyebar terlalu luas di lidah, tapi tetap meninggalkan jejak halus di setiap gigitan. Itu sebabnya perpaduan antara mascarpone dan espresso terasa seimbang, tidak berlebihan di salah satu sisi. Kombinasi ini membuat tiramisu terasa bersih di akhir suapan tanpa rasa manis berlebihan.

2. Tekstur cairan pekat menjaga bentuk ladyfinger

ilustrasi biskuit ladyfinger
ilustrasi biskuit ladyfinger (commons.wikimedia.org/Priwo)

Lapisan biskuit ladyfinger menjadi dasar struktur tiramisu. Saat disiram kopi, biskuit harus lembap tapi tetap kokoh. Espresso yang diseduh dengan tekanan tinggi menghasilkan cairan lebih kental dengan minyak alami kopi. Cairan ini mudah terserap tapi tidak membuat biskuit hancur.

Kalau menggunakan kopi seduh biasa, kandungan airnya terlalu banyak sehingga ladyfinger cepat lembek. Akibatnya, lapisan tiramisu akan runtuh saat dipotong atau disajikan. Espresso memberi kelembapan yang pas dan membuat setiap lapisan tetap rapi ketika diambil dengan sendok.

3. Aroma kopi kuat membuat ciri khas tiramisu lebih jelas

ilustrasi tiramisu
ilustrasi tiramisu (vecteezy.com/Yulia Gapeenko)

Hal pertama yang terasa dari tiramisu biasanya bukan rasanya, tapi aromanya. Wangi espresso yang tajam langsung muncul begitu dessert dipotong atau disajikan. Kopi instan atau kopi seduh manual tidak bisa memberi efek aroma sekuat ini.

Minyak alami dalam espresso membantu aroma tetap bertahan meski tiramisu disimpan di kulkas semalaman. Inilah alasan kenapa tiramisu tetap wangi dan segar saat disajikan keesokan harinya. Aroma kopi yang stabil ini juga membantu menonjolkan karakter mascarpone tanpa tambahan perisa buatan.

4. Warna kopi gelap membuat lapisan lebih kontras

ilustrasi espresso
ilustrasi espresso (unsplash.com/Adi Goldstein)

Espresso punya warna cokelat tua yang pekat. Saat diserap oleh ladyfinger, warnanya membentuk lapisan gelap yang tegas di antara krim mascarpone putih. Kontras ini bukan hanya menarik secara visual, tapi juga membantu menentukan porsi rasa setiap lapisan tiramisu.

Kalau kopi terlalu encer, warna biskuit akan terlihat pudar dan tidak merata. Efek visualnya membuat tiramisu tampak kurang menarik dan tidak berkarakter. Dengan espresso, hasil potongan tiramisu terlihat rapi lapisan krim dan biskuitnya jelas, memberi kesan profesional pada sajian sederhana.

5. Sentuhan pahit kopi membuat dessert tidak terasa berat

ilustrasi tiramisu
ilustrasi tiramisu (commons.wikimedia.org/Raffaele Diomede)

Tiramisu sering disajikan setelah hidangan utama yang gurih dan berlemak. Rasa pahit ringan dari espresso membantu menyeimbangkan rasa manis mascarpone dan memberi efek segar setelah makan. Kafein dalam jumlah kecil juga membantu mengurangi rasa enek setelah makanan berat.

Selain itu, espresso punya sensasi aftertaste yang singkat tapi tajam. Efek ini membuat tiramisu terasa ringan untuk dimakan sampai suapan terakhir. Itulah kenapa tiramisu dengan espresso sering disebut sebagai dessert sempurna tanpa perlu tambahan saus atau hiasan berlebih.

Penggunaan espresso pada tiramisu bukan sekadar kebiasaan turun-temurun. Dari segi rasa, tekstur, warna, hingga aroma, semua unsur dessert ini bergantung pada karakter kopi yang kuat dan pekat. Setiap espresso yang terserap ke dalam biskuit membantu menciptakan keseimbangan yang khas cukup manis, sedikit pahit, dan selalu meninggalkan kesan hangat di mulut.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Febrianti Diah Kusumaningrum
EditorFebrianti Diah Kusumaningrum
Follow Us

Latest in Food

See More

Resep Peach Galette khas Prancis, Lezat dengan Tampilan Rustic

13 Nov 2025, 20:47 WIBFood