Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Cara Menyimpan Adonan Martabak Manis, Tetap Bersarang saat Dimasak

ilustrasi memasak adonan martabak (unsplash.com/Philippe Murray-Pietsch)

Martabak manis menjadi salah satu jajanan populer di Indonesia yang biasanya diisi menggunakan berbagai pilihan topping beragam dan mampu memberikan sensasi mengugah selera terhadap hidangan tersebut. Belakangan ini, martabak manis juga bukan cuma bisa kamu jumpai di luar sana, tetapi bisa juga dibuat sendiri di rumah.

Kamu tahu gak sih, ternyata adonan martabak manis juga bisa kamu simpan selama beberapa saat sebelum langsung dimasak. Ini cocok banget kalau kamu punya waktu memasak yang mepet dan belum sempat untuk mengolah adonan martabak ini. Yuk, intip caranya di artikel ini!

1. Pastikan semua bahan berkualitas dan sudah dicampur dengan baik

ilustrasi mengaduk adonan dengan whisk (freepik.com/Freepik)

Cara pertama yang harus dilakukan sebelum kamu menyimpan adonan martabak manis ialah memastikan bahan dalam kondisi segar dan proses pembuatan adonannya dilakukan dengan baik. Dalam pembuatan adonan martabak manis sendiri, kamu memerlukan campuran tepung terigu, pengembang, gula, air, dan beberapa resep menggunakan telur sebagai tambahannya.

Di sini kamu harus mencampur semua bahan tersebut menjadi satu supaya hasilnya pun jadi lebih bagus. Dengan demikian, kamu bisa menyimpannya dengan baik lantaran semua komponen sudah tercampur rata dan tidak perlu khawatir akan rusak karena kualitas bahan-bahannya sudah terjamin.

2. Pastikan peralatan dalam kondisi bersih

Adonan di dalam mangkuk (pexels.com/cottonbro studio)

Sebelum kamu mengolah bahan pembuatan martabak manis, pastikan bahwa peralatan yang digunakan pun dalam kondisi bersih, apalagi jika adonan hendak disimpan terlebih dahulu. Ini karena jika kamu menggunakan peralatan yang kurang bersih, khawatir akan terjadi kontaminasi silang.

Kalau ini terjadi, nantinya ketika adonan martabak manis disimpan, maka akan terdapat pertumbuhan bakteri atau jamur yang tidak dinginkan dan merusak adonan tersebut sebelum sempat dimasak. Makanya, penting untuk memperhatikan kebersihan mangkuk, whisk, sendok, dan peralatan lain yang hendak kamu gunakan untuk membuat adonan dan menyimpannya.

3. Tutup mangkuk menggunakan plastik wrap atau kain lap

lap dapur (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Langkah berikutnya, sebelum kamu menyimpan adonan martabak, maka kamu juga harus memperhatikan kondisi penyimpanannya. Di sini, kamu bisa menutup mangkuk adonan menggunakan plastik wrap ataupun kain lap bersih. Fungsinya ialah untuk mencegah kontaminasi atau masuknya hewan yang bisa merusak adonan tersebut.

Di lain sisi, hal ini juga akan membantu kamu dalam memaksimalkan kualitas adonan agar tidak menurun ataupun menyerap bau lain yang berdekatan dengan adonan tersebut. Tetapi untuk menghindari penyerapan bau, sebaiknya kamu tidak meletakkan adonan martabak di dekat bahan-bahan berbau tajam.

4. Adonan martabak sebaiknya disimpan dalam kulkas

kulkas di pojok ruangan (pexels.com/cottonbro studio)

Adonan martabak memang biasa difermentasi terlebih dahulu sebelum dimasak, kurang lebih selama 30 menit atau 1 jam. Nah, jika kamu ingin menyimpannya dalam jangka waktu yang lama, misalnya semalaman, maka dianjurkan untuk dimasukkan ke dalam kulkas saja dibanding meletakannya di suhu ruang.

Hal itu dilakukan untuk mencegah perubahan suhu terlalu ekstrem yang bisa terjadi di ruangan, seperti terlalu panas atau terlalu dingin. Makanya, untuk mencegah perubahan suhu terlalu ekstrem yang juga bisa berdampak pada kualitas adonan, disarankan untuk menyimpannya dalam kulkas saja. Kesokan harinya, kamu bisa langsung mengolah adonan martabak ini menjadi makanan yang kamu inginkan.

5. Sebelum dimasak, sebaiknya adonan dibiarkan sebentar di luar kulkas agar tak begitu dingin

Ilustrasi potongan martabak manis (pixabay.com/gian yasa)

Nah, kalau kamu sudah menyimpannya di dalam kulkas semalaman, maka sebelum dimasak, ada baiknya tunggu sebentar sampai adonan ini perlahan-lahan tidak terlalu dingin lagi. Setelah itu, baru kamu bisa memanaskan wajan atau cetakan dan masak adonan sampai bersarang.

Ini juga akan menghasilkan sajian yang matang tepat waktu, hasilnya lezat dan menggugah selera. Namun, perlu diketahui juga bahwa proses menyimpan adonan martabak ini tidak dapat dilakukan dalam jangka waktu yang sangat panjang hingga memakan waktu berhari-hari.

Hal itu dikhawatirkan akan merusak adonan dan membuat martabak tidak bersarang. Jadi, kamu bisa menaruh adonan ini dalam kurun waktu kurang lebih semalaman untuk menjaga kualitas adonan agar hasil martabak rumahan kamu tetap bagus dan lezat.

Adonan martabak manis bisa kamu simpan dalam waktu yang agak lama, terutama jika dalam kondisi kepepet yang membuat kamu tidak dapat memasak hidangan tersebut secara langsung. Dengan mengikuti cara di atas, diharapkan adonan bisa terjaga sampai kamu memasaknya kembali, selamat menikmati!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Intan Pratiwi Buchr
EditorIntan Pratiwi Buchr
Follow Us