5 Ciri Sushi Basi yang Wajib Kamu Tahu, Bikin Keracunan!

Salah satu kebiasaan saat tidak bisa menghabiskan makanan adalah dengan menyimpannya untuk dimakan lagi nanti. Sebetulnya, gak ada yang salah dengan kebiasaan ini. Bagus malah, karena kita jadi gak membuang-buang makanan.
Namun, kamu harus tahu bahwa gak semua makanan bisa disimpan dalam jangka waktu lama. Salah satunya adalah sushi. Makanan Jepang ini rentan basi, lho!
Sushi terbuat dari nasi, nori, irisan ikan laut, dan beberapa bahan lainnya. Berbeda dengan makanan lain, sushi, apalagi yang mentah, hanya bisa bertahan 1—2 jam di suhu ruangan, dan maksimal 2 hari di dalam lemari es. Lebih dari itu, sushi akan basi.
Lantas, bagaimana tahu ciri sushi basi? Kamu datang di laman yang tepat, berikut ini ciri-ciri sushi yang sudah basi. Jangan kamu makan, ya!
1. Sushi basi penampilannya lebih kusam

Salah satu cara paling mudah untuk menilai makanan masih layak dikonsumsi atau tidak adalah dengan melihat penampilannya. Sebab, makanan yang basi biasanya akan mengalami perubahan penampilan cukup kentara. Hal itu sama juga berlaku pada sushi.
Sushi yang masih segar penampilannya cerah yang berasal dari irisan ikan dan bahan lainnya. Namun, ketika sushi sudah basi, warna ikan yang tadinya cerah akan terlihat lebih kusam. Gak hanya itu, kamu juga mungkin akan menemukan jamur yang tumbuh di permukaan sushi, sehingga mengubah warnanya.
2. Sushi segar mengeluarkan aroma laut yang khas

Mengingat bahan utama sushi adalah makanan laut, seperti irisan daging ikan, telur ikan, hingga nori, sushi berkualitas baik mengeluarkan aroma laut yang khas. Meski beraroma, tapi bau yang dikeluarkan sama sekali gak mengganggu hidung.
Hal itu berbanding terbalik dengan sushi yang sudah basi. Semakin lama sushi dibiarkan, aromanya akan semakin kuat dan menyengat. Jika sushi yang kamu simpan udah mengeluarkan aroma mengganggu, itu artinya sudah basi dan harus dibuang.
3. Tekstur ikan jadi lebih lembek

Gak hanya penampilan dan baunya, kualitas sushi juga bisa diketahui dari tekstur bahan utamanya, lho. Mayoritas sushi terbuat dari irisan ikan.
Nah, ikan yang segar teksturnya padat. Ketika disentuh dengan jari, tekstur ikan akan lebih kenyal. Namun, seiring waktu, tekstur ikan akan berubah jika dibiarkan terlalu lama. Dari yang tadinya keras dan kenyal, ikan akan jadi lembek, bahkan berlendir.
4. Gak hanya ikan, tekstur nasi juga akan mengalami perubahan

Nasi sushi memang lebih lengket dan lembap jika dibandingkan nasi yang biasa kita makan. Sebab, nasi pada sushi menggunakan beras Jepang berbentuk lebih bulat. Gak hanya bentuknya yang beda, tekstur beras ini juga lebih pulen.
Namun tekstur yang lengket dan lembap ini akan berubah menjadi kering, bahkan berlendir ketika sudah basi. Ketika dipegang, nasi akan terasa basah dan mengeluarkan aroma asam yang gak enak.
5. Selalu cek tanggal kedaluwarsa pada sushi

Saat ini selain tersedia di restoran, sushi juga dijual di supermarket dalam bentuk kemasan. Biasanya, satu bungkus terdiri dari beberapa jenis sushi berbeda. Meski sushi kemasan tampak menarik, kamu gak bisa langsung beli gitu aja.
Pastikan kamu mengecek tanggal kedaluwarsanya terlebih dulu. Gak peduli seberapa menarik tampilannya, tapi kalau tanggal kedaluwarsa sudah dekat, sebaiknya gak kamu beli, karena kualitasnya pasti gak sebagus sushi yang masih baru.
Menyantap makanan biasa yang udah basi aja bisa bikin sakit perut, apalagi kalau yang kamu makan itu sushi basi, mentah pula. Selain keracunan makanan, mengonsumsi sushi basi juga dapat memicu terjadinya penularan parasit dan bakteri ke manusia hingga menyebabkan berbagai penyakit berbahaya, lho. Jangan kamu makan, langsung dibuang!