5 Fakta Gulab Jamun yang Jarang Diketahui Pencinta Makanan Manis

- Gulab jamun berasal dari era Kekaisaran Mughal di India dan awalnya dibuat untuk para bangsawan, sekarang menjadi camilan sehari-hari.
- Nama gulab jamun terinspirasi dari air mawar dan buah jamun, serta memiliki aroma khas yang melekat pada makanan tersebut.
- Gulab jamun terbuat dari khoya, yaitu susu yang dipadatkan, kemudian digoreng hingga berwarna cokelat keemasan dan direndam dalam sirup gula atau air mawar hangat.
Kalau kamu penggemar dessert manis, nama gulab jamun mungkin sudah tidak asing lagi. Kudapan asal Asia Selatan ini dikenal dengan rasa legit, tekstur lembut, dan sirup manisnya yang khas. Namun, tahukah kamu kalau gulab jamun punya sejarah dan fakta menarik di balik tampilannya yang sederhana?
Banyak orang mengenal gulab jamun sebagai makanan penutup khas India, tapi ternyata ada lebih banyak hal yang bisa kamu eksplor. Mulai dari asal-usulnya, bahan uniknya, hingga cara penyajiannya yang beragam, makanan ini punya cerita tersendiri. Yuk, telusuri berbagai fakta menariknya di bawah ini.
1. Berasal dari warisan Kerajaan Mughal

Gulab jamun dipercaya berasal dari era Kekaisaran Mughal di India. Hidangan ini awalnya dibuat oleh para juru masak kerajaan sebagai dessert khusus untuk para bangsawan. Cita rasa manis dan tekstur lembutnya membuat gulab jamun cepat populer di kalangan masyarakat.
Seiring waktu, makanan ini menyebar ke berbagai wilayah di Asia Selatan. Kini, gulab jamun tak hanya disajikan di perayaan besar, tapi juga jadi camilan sehari-hari. Pengaruh budayanya bahkan masih terlihat sampai sekarang.
2. Namanya terinspirasi dari mawar dan buah jamun

Nama gulab jamun ternyata punya makna yang unik. Gulab berasal dari bahasa Persia yang berarti air mawar, sedangkan jamun merujuk pada buah lokal berwarna gelap yang bentuknya mirip kudapan ini. Sirup mawar yang digunakan saat penyajian membuat nama itu semakin relevan.
Meski tidak selalu menggunakan air mawar, aromanya tetap menjadi ciri khas gulab jamun. Penamaan ini menjadi salah satu daya tarik budaya yang melekat pada makanan tersebut. Tak hanya rasanya, asal-usul namanya pun menarik untuk diketahui.
3. Terbuat dari bahan susu yang dipadatkan

Berbeda dari donat atau bola-bola manis lain, gulab jamun dibuat dari khoya, yaitu susu yang dimasak hingga mengental dan padat. Khoya inilah yang memberikan tekstur lembut dan kaya rasa pada gulab jamun. Setelah dibentuk bulat, adonan digoreng perlahan hingga berwarna cokelat keemasan.
Setelah matang, bola-bola ini direndam dalam sirup gula atau air mawar hangat. Proses perendaman membuatnya menyerap rasa manis hingga ke bagian dalam. Itulah yang membuat setiap gigitannya terasa kaya dan legit.
4. Disajikan di berbagai perayaan dan ritual khusus

Gulab jamun bukan sekadar makanan penutup biasa, tapi juga bagian penting dari tradisi. Hidangan ini sering hadir dalam perayaan pernikahan, festival keagamaan, dan acara keluarga. Bahkan, beberapa masyarakat menjadikannya simbol kebahagiaan dan keberuntungan.
Setiap wilayah punya cara penyajian yang sedikit berbeda. Ada yang menambahkan kacang cincang, kapulaga, atau safron untuk memperkaya rasa. Variasi inilah yang membuat gulab jamun terus disukai lintas generasi.
5. Punya banyak versi modern di berbagai negara

Popularitas gulab jamun berkembang hingga ke berbagai negara. Kini, kamu bisa menemukan versi panggang, isian cokelat, atau bahkan varian es krim gulab jamun. Kreativitas ini membuat makanan tradisional tersebut tetap relevan di era modern.
Beberapa restoran juga menyajikannya dengan keju, yogurt manis, atau krim kental. Inovasi ini menciptakan pengalaman rasa yang lebih luas tanpa meninggalkan identitas aslinya. Tak heran kalau gulab jamun jadi salah satu dessert India yang mendunia.
Siap mencoba gulab jamun versi klasik atau modern setelah tahu fakta-fakta menariknya? Dunia dessert memang selalu punya kejutan manis yang menggugah rasa penasaran.