5 Fakta Menarik Oden, Menu Andalan Masyarakat Jepang di Musim Dingin

Ada banyak versi yang menceritakan soal asal-usul oden. Salah satu yang populer adalah yang menceritakan bahwa oden awalnya muncul pada abad ke 18 pada Zaman Edo dengan nama nameshi-ya. Hidangan tersebut merupakan sajian olahan nasi yang dicampur dengan miso dengaku yang terbuat dari konnyaku (jeli khas Jepang) dan sayuran yang dicincang.

Lambat laun olahan tersebut mulai berubah seiring dengan mulai populernya kecap shoyu. Oden yang awalnya disajikan tanpa kuah, perlahan mulai dicampurkan dengan kecap shoyu dan beberapa bahan lain untuk direbus dalam satu kaldu yang sama.

Dari situ, oden kemudian mendapatkan kepopulerannya hingga hari ini karena cita rasa dan kehangatan yang sangat cocok disantap pada saat musim dingin.

Tak hanya itu, beberapa daerah di Jepang juga punya resep atau bahan yang berbeda untuk makanan ini. Misalnya di Shizuoka menambahkan potongan daging, hanpen, bahkan lidah paus!

Seperti yang telah disebutkan di atas, variasi dari isian oden beragam. Bahkan, bisa jadi antar daerah di Jepang punya isian odennya sendiri yang berbeda dengan daerah lain dan cenderung tidak dibatasi soal ragam variasinya. Akan tetapi, secara umum ada beberapa isian yang selalu ada dalam penyajian oden.

Isian tersebut antara lain: daikon (lobak), tamago (telur), konnyaku, shirataki (sejenis konnyaku, tapi berbentuk seperti mie), chikuwa, nerimono, hanpen, kinchaku, hingga potongan gurita.

Di balik variasi isian udon tersebut, pembeli bisa dengan bebas menentukan isian yang diinginkan dalam udon mereka.

Selain cita rasa dari isiannya yang beragam, kuah kaldu dalam oden juga jadi salah satu elemen penting dalam masakan ini. Tak seperti kebanyakan kuah kaldu makanan lain yang terbuat dari daging ayam atau daging sapi, kuah kaldu pada oden justru terbuat dari bahan-bahan yang berasal dari laut.

Bahan-bahan yang diperlukan untuk kuah kaldu oden adalah konbu (sejenis rumput laut) kering, bonito flakes (potongan ikan cakalang), mirin, kecap asin, kecap manis, dan sedikit gula. Seluruh bahan tersebut dicampur dan dididihkan, baru kemudian isian dari oden dicampur dengan kuah kaldu tersebut.

Salah satu bukti kepopuleran oden adalah kemudahan pembeli untuk menemukan makanan yang satu ini. Awalnya oden memang hanya dijual oleh pedagang kaki lima di Jepang. Akan tetapi, lambat laun masyarakat dapat memperoleh makanan ini hampir dimanapun.

Selain di pedagang kaki lima, oden dapat dengan mudah ditemui di konbini (toserba) dalam keadaan hangat, restoran-restoran mewah, bahkan hingga oden dalam kemasan kaleng! Harganya pun bervariasi mulai dari yang terjangkau hingga yang cukup mahal sehingga pembeli tidak perlu pusing-pusing lagi untuk memikirkan dimana harus membeli makanan yang satu ini.

Oden dibuat dengan cara direbus tanpa campuran minyak sama sekali. Campuran kuah kaldunya sangat ringan dan dipadukan oleh ragam macam isian yang terdiri dari sayur-sayuran maupun olahan ikan.

Sebagai contoh, salah satu isian dari oden, yaitu shirataki mampu untuk membantu pencernaan, penyerapan kalsium, hingga menurunkan kolesterol dan mencegah tekanan darah tinggi. Hal tersebut belum ditambah berbagai olahan ikan yang tentunya banyak mengandung protein. Sudah nikmat, bergizi pula!

Itu dia kelima fakta menarik dari oden, makanan tradisional Jepang yang sangat populer kala musim dingin datang. Tentunya olahan yang satu ini wajib untuk kamu coba jika berkunjung ke Negeri Sakura. Bahkan, sebenarnya kamu juga bisa membuat sendiri makanan ini di rumah, lho! Tertarik mencobanya?