5 Kuliner Lokal Ini Dulunya Terbuat dari Daging Kerbau, Gak Nyangka!

Zaman dulu, daging kerbau merupakan bahan baku makanan yang populer ketimbang daging sapi. Alasannya, karena masyarakat dulu tidak mengonsumsi daging sapi dan daging kerbau masih mudah sekali untuk dijumpai.
Seiring berkembangnya zaman, konsumsi daging kerbau berkurang. Keberadaanya juga mulai langka. Alhasil, banyak sekali kuliner lokal yang tadinya terbuat dari daging kerbau, berganti menjadi daging ayam sampai sapi.
Berikut ini lima contoh kuliner lokal yang dulunya terbuat dari daging kerbau. Sudah tahu?
1. Rendang

Berdasarkan sejarah, makanan khas Minangkabau bernama rendang, dulunya terbuat dari daging kerbau, lho. Proses masaknya yang memakan waktu lama, konon didasari karena tekstur daging kerbau yang alot alias keras.
Supaya empuk, daging kerbau untuk rendang pun diolah berjam-jam. Karena lambat laun daging kerbau mulai langka di tanah Minang, masyarakat setempat menggantinya dengan daging sapi, tanpa mengurangi maupun mengubah resep rendang dari masa ke masa.
2. Soto kudus

Soto kudus pada dasarnya terbuat dari daging kerbau, lho. Penggunaan daging kerbau sendiri dulunya sebagai simbol penghormatan orang Islam terhadap Hindu di Kota Kudus, lantaran tidak mengonsumsi daging sapi.
Kini, soto kudus banyak dibuat dari daging sapi atau ayam, lho. Meski di kota asalnya masih bisa menjumpai soto kudus berbahan daging kerbau walaupun keberadaannya mulai susah dijumpai.
3. Tauto

Tauto merupakan kuliner khas Pekalongan hasil dari asimilasi budaya dengan Tionghoa. Kuliner berkuah ini mempertemukan soto dengan bumbu tauco yang bikin rasanya jadi unik, dan menarik di lidah.
Sebelum berkembang tauto dengan isi daging ayam atau sapi. Dulu, tauto dibuat dari daging kerbau, lho. Perubahan isi tersebut ditengarai karena daging kerbau yang mulai langka.
4. Empal gentong

Empal gentong merupakan salah satu kuliner khas Cirebon yang wajib banget untuk dicoba karena rasanya yang luar biasa nikmat, apalagi bila dipertemukan dengan nasi hangat.
Di samping itu, empal gentong punya sejarah panjang di Cirebon. Makanan yang diperkirakan sudah lahir sejak abad ke-15, ini ternyata hasil akulturasi budaya, lho. Gak tanggung-tanggung! Makanan ini mendapat pengaruh masakan China, India, Arab, dan Jawa.
Fakta menariknya lagi, dulu empal gentong dibuat dari kerbau. Kisahnya sama seperti soto kudus. Di mana, masyarakat Cirebon dulunya menganut agama Hindu yang menjadikan sapi sebagai hewan sakral sehingga kerbau lebih populer ketimbang sapi.
5. Sup konro

Konon, pernah ada ritual masyarakat Makassar zaman dulu yang menggunakan kerbau untuk disembelih. Nah, tulang kerbau yang masih terlilit daging diolah kembali dengan kuah, dan menjadi sebuah sup nan lezat.
Hingga akhirnya di awal tahun 90-an, masyarakat setempat mengolah sup dengan resep yang sama, namun menggantinya dengan sapi. Di Makassar sendiri, sapi dipanggil dengan sebutan konro.
Meski bahan dasarnya terbuat dari iga sapi, masyarakat setempat memanggilnya sampai sekarang dengan sebutan sup konro.
Wah, gak nyangka ya! Ternyata lima kuliner yang disebutkan tadi dulunya terbuat dari daging kerbau. Meski sudah bahan dasarnya berubah, lezatnya tak pernah berkurang, lho.