Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Kuliner Warisan Kerajaan Majapahit yang Tidak Banyak Orang Tahu

ilustrasi ikan wader goreng (google.com/maps/iwan j prasetyo)
ilustrasi ikan wader goreng (google.com/maps/iwan j prasetyo)

Kerajaan Majapahit bisa dibilang adalah salah satu kerajaan di Indonesia yang meninggalkan banyak warisan. Tidak sebatas prasasti hingga budaya saja, tapi juga di kulinernya.

Kamu pasti pernah makan dendeng, dodol, atau pecel. Nah, makanan-makanan tersebut merupakan warisan Kerajaan Majapahit, lho. Ada lagi kuliner yang masih bisa dijumpai sekarang yang ternyata juga merupakan makanan warisan Kerajaan Majapahit, namun banyak yang belum mengetahuinya.

Ada kuliner warisan Kerajaan Majapahit apa saja yang dimaksud? Yuk, simak bersama-sama ulasannya berikut ini.

1. Ikan wader

ilustrasi ikan wader (google.com/maps/Mei Linda Kristanti)
ilustrasi ikan wader (google.com/maps/Mei Linda Kristanti)

Disebutkan pada masa Kerajaan Majapahit, ikan menjadi lauk untuk menemani makanan pokok mereka. Bukan cuma ikan laut, tapi juga ikan sungai. Salah satunya ada ikan wader yang konon sudah dikonsumsi sejak masa Kerajaan tersebut, lho.

Sampai sekarang ikan wader masih jadi kuliner khas di berbagai wilayah Jawa Timur, salah satunya Mojokerto. Ikan wader sendiri adalah ikan yang hidup di kali atau di sungai.

Sekarang ini, ikan wader dikonsumsi dengan cara digoreng kering dan dimakan bersama sambal serta lalapan.

2. Jukut harsyan

ilustrasi jukut harsyan (pexels.com/Thu Huynh)

Berdasarkan riwayatnya, jukut harsyan sudah ada sejak masa Kerajaan Mataram Kuno. Makanan ini akhirnya mulai dikenal juga dan lebih populer sebagai kuliner pada masa Kerajaan Majapahit. Pada masa itu, jukut harsyan adalah makanan yang dikonsumsi oleh para bangsawan saja. Kini, siapa pun bisa menikmati kuliner berbahan utama daging bebek ini.

Lalu, apa itu jakut harsyan? Jukut harsyan semacam sup bebek yang dimasak dengan bumbu rempah nan kuat. Makanan ini bisa dijumpai di Jawa Timur hingga Bali, lho. Karena rempah dan kuah kaldunya, konon jukut harsyan bukan sekadar makanan, tapi juga obat untuk daya tahan tubuh.

3. Brem

ilustrasi brem (instagram.com/bremmadiunid)

Kuliner warisan Kerajaan Majapahit tidak sebatas makanan berat saja. Brem yang merupakan makanan hasil fermentasi dari beras ketan yang juga bagian dari kuliner warisan Kerajaan Majapahit, lho. Dulu, brem dinikmati oleh keluarga kerajaan sebagai kudapan.

Brem masih bisa dijumpai sampai sekarang sebagai oleh-oleh khas yang populer di Yogyakarta, Jawa Tengah dan Jawa Timur. Memiliki bentuk panjang, rasanya manis,  teksturnya renyah, dan memiliki sensasi dingin saat mendarat di lidah, entah orang dewasa atau anak-anak menyukai brem.

4. Lawar

ilustrasi lawar (google.com/maps/Arry Wibowo)
ilustrasi lawar (google.com/maps/Arry Wibowo)

Pada zaman Kerajaan Majapahit, daging hingga ikan menjadi makanan sehari-hari. Tak sebatas dimasak dengan menggunakan bumbu rempah untuk dijadikan olahan daging atau ikan seperti dendeng serta ikan asin saja, masyarakat Majapahit dahulu pun mengolahnya dalam versi mentah yang dicampur dengan sayuran segar. Kuliner tersebut namanya lawar.

Ya, lawar bagian dari kuliner warisan Kerajaan Majapahit yang jarang diketahui. Lawar sendiri populer di wilayah seperti Bali. Resep pembuatannya pun tak pernah berubah dari awal kemunculannya hingga sekarang ini. 

5. Ayam betutu

ilustrasi ayam betutu (google.com/maps/Yi Ling)
ilustrasi ayam betutu (google.com/maps/Yi Ling)

Ada lagi kuliner di Indonesia yang tidak banyak yang mengetahui jika makanan tersebut merupakan warisan Kerajaan Majapahit yaitu ayam betutu. Ayam betutu adalah olahan ayam khas Bali yang dimasak dengan bumbu rempah. Kuliner dari ayam ini menghasilkan daging yang empuk serta rasa gurih yang menggoda.

Biasanya ayam betutu dimakan bersama plecing sayur. Walaupun berasal atau menjadi makanan khas Bali, ayam betutu mulai bisa dijumpai di berbagai wilayah Indonesia. 

Selain dendeng, lima kuliner yang disebutkan tadi juga merupakan warisan Kerajaan Majapahit, lho. Sampai sekarang, kuliner warisan Kerajaan Majapahit tersebut masih dijumpai dan siapapun bisa menikmatinya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Tifani Topan
EditorTifani Topan
Follow Us