Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Perbedaan Gulai dan Curry, Ciri Khas Jadi Pembedanya!

ilustrasi gulai kambing
ilustrasi gulai kambing (freepik.com/KamranAydinov)
Intinya sih...
  • Gulai berasal dari tradisi kuliner Nusantara, sementara curry berasal dari India dan menyebar ke berbagai negara Asia hingga Eropa.
  • Gulai menggunakan bumbu basah yang diulek atau di-blender, sementara curry lebih banyak menggunakan bumbu bubuk dan dry spices.
  • Warna gulai cenderung kuning keemasan hingga oranye pekat, sedangkan warna curry sangat bervariasi tergantung jenisnya.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Kalau kamu pencinta masakan berkuah santan dan rempah, pasti sudah tidak asing dengan gulai dan curry. Keduanya dikenal dengan rasa gurih pedas yang menggoda serta kaya bumbu yang bikin lidah bergoyang. Meski sekilas mirip, ternyata gulai dan curry berasal dari tradisi kuliner yang berbeda dan punya karakter unik masing-masing.

Banyak orang masih mengira gulai dan curry adalah hidangan yang sama dengan penamaan berbeda. Padahal, keduanya punya perbedaan dari segi bahan, warna, aroma, dan cara penyajiannya. Supaya kamu makin paham dan tidak keliru membedakan, yuk simak penjelasan lima perbedaan utamanya.

1. Asal usul dan budaya kuliner

ilustrasi chicken curry
ilustrasi chicken curry (pixabay.com/sharonang)

Gulai berasal dari tradisi kuliner Nusantara, terutama Sumatra dan Melayu. Hidangan ini berkembang dari pengaruh masakan India yang kemudian disesuaikan dengan selera lokal dan bahan yang tersedia. Di Indonesia, gulai berkembang menjadi berbagai variasi, mulai dari gulai ayam hingga gulai kepala ikan.

Sementara itu, curry berasal dari India dan menyebar ke berbagai negara Asia hingga Eropa. Setiap daerah lalu menciptakan versinya sendiri, seperti Thai curry, Japanese curry, hingga Malaysian curry. Meski punya dasar bumbu yang mirip, karakter tiap curry bisa sangat beragam sesuai negaranya.

2. Penggunaan rempah dan bumbu dasar

ilustrasi gulai ayam
ilustrasi gulai ayam (commons.wikimedia.org/Sonia)

Gulai biasanya menggunakan bumbu basah yang diulek atau di-blender. Bumbunya terdiri dari bawang merah, bawang putih, kunyit, jahe, lengkuas, cabai, dan ketumbar, ditambah daun jeruk atau serai. Rempah-rempah ini menciptakan aroma yang kuat dan rasa yang tajam.

Di sisi lain, curry lebih banyak menggunakan bumbu bubuk dan dry spices. Campurannya bisa berupa garam masala, kunyit bubuk, ketumbar, jinten, paprika, atau kayu manis. Beberapa versi curry juga memggunakan pasta khusus seperti red curry paste atau green curry paste.

3. Warna dan tampilan kuah

ilustrasi chicken curry dengan daun kari
ilustrasi chicken curry dengan daun kari (pixabay.com/joannawielgosz)

Warna gulai cenderung kuning keemasan hingga oranye pekat. Ini berasal dari kunyit segar dan santan yang menjadi bahan utama kuahnya. Tekstur kuahnya juga cukup kental dan berminyak karena proses penumisan rempah.

Sebaliknya, warna curry sangat bervariasi tergantung jenisnya. Ada yang kuning terang, merah menyala, hijau lembut, bahkan cokelat. Teksturnya bisa kental, creamy, atau sedikit encer tergantung penggunaan santan, susu, atau kaldu.

4. Jenis protein dan bahan tambahan

ilustrasi gulai daging
ilustrasi gulai daging (commons.wikimedia.org/S Kartika)

Dalam gulai, bahan utamanya lebih banyak menggunakan daging, ikan, atau jeroan. Beberapa contoh yang populer adalah gulai kambing, gulai tunjang, gulai ikan patin, dan gulai nangka. Sayuran dalam gulai biasanya hanya sebagai pelengkap, bukan bahan utama.

Curry jauh lebih fleksibel dari segi isian. Selain ayam dan daging, curry sering menggunakan kentang, wortel, tahu, seafood, dan sayuran lainnya. Di beberapa negara, curry vegetarian bahkan sangat populer dan menjadi hidangan sehari-hari.

5. Cara penyajian dan pendamping makan

ilustrasi curry
ilustrasi curry (commons.wikimedia.org/Francesc Fort)

Gulai umumnya disajikan bersama nasi putih atau lontong. Di beberapa daerah, gulai juga menjadi pelengkap sate dan nasi Padang yang khas. Cita rasanya yang kuat membuat gulai cocok disantap bersama lauk dan sambal tambahan.

Sedangkan curry memiliki cara penyajian yang lebih variatif. Ada yang disantap dengan nasi, naan, chapati, roti prata, dan mi. Di Jepang, curry bahkan sering dijadikan topping nasi dengan tambahan telur atau katsu goreng.

Kini, kamu jadi tahu kalau gulai dan curry bukanlah dua hidangan yang sama meski tampak mirip. Coba eksplorasi keduanya dan temukan mana yang paling cocok dengan seleramu.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Inaf Mei
EditorInaf Mei
Follow Us

Latest in Food

See More

5 Tips Membuat Baklava ala Turki yang Renyah dan Manis Berlapis-lapis

02 Okt 2025, 22:32 WIBFood