5 Tips Membungkus Ekado agar Rapi dan Isiannya Gak Bocor

- Pilih kulit pembungkus yang lentur agar tidak sobek dan isiannya tidak bocor, seperti kembang tahu, kulit lumpia, atau kulit pangsit.
- Isi dengan takaran yang pas agar kulitnya tidak sobek dan isiannya tidak bocor, tambahkan satu sendok makan adonan di atas kulit pembungkus.
- Pastikan telur puyuh terbalut dengan adonan agar aman di dalam daging dan tidak akan bocor dari kulit pembungkusnya.
Gurih, renyah, dan full daging, itulah sedikit gambaran saat menyantap ekado. Camilan yang populer di restoran Jepang ini memiliki banyak penggemar dari berbagai kalangan.
Saking lezatnya, kini banyak yang memilih untuk membuat ekado sendiri di rumah agar lebih puas menyantapnya. Sayangnya, salah satu permasalahan yang sering dialami saat membuat ekado adalah saat proses pembukusannya.
Sering kali isian ekado bocor, kulitnya sobek, dan malah kurang rapih. Untuk mencegah masalah tersebut terjadi kembali, coba terapkan beberapa tips membungkus ekado agar hasilnya rapi gak isian gak bocor berikut ini.
1. Pilih kulit pembungkus yang lentur

Saat membungkus ekado, penting untuk memilih kulit pembungkus yang lentur agar tidak mudah sobek dan isiannya tidak bocor. Misalnya, jika memakai kembang tahu, pastikan kamu sudah merendamnya terlebih dahulu dengan air hangat.
Sebenarnya, kamu juga bisa memakai kulit lumpia dan kulit pangsit. Namun, tetap harus dipastikan kulit untuk membungkus ekado tersebut tidak terlalu tebal, tidak kaku, dan lentur saat dilipat.
Satu hal lagi yang perlu diperhatikan saat memilih kulit pembungkus adalah pilih yang ukurannya cukup lebar. Hal ini dapat mempermudah kamu membungkus ekado dan mencegah isiannya bocor.
2. Isi dengan takaran yang pas

Isian ekado terbuat dari daging ayam, daging udang, telur, dan beberapa bahan tambahan lain yang diblender hingga halus. Tidak salah memang jika kamu ingin ekado buatanmu isiannya tebal.
Namun, hal tersebut dapat beresiko membuat kulitnya gampang sobek dan isiannya malah bocor. Oleh karena itu, pastikan takaran adonannya pas, tidak sedikit dan juga tidak terlalu banyak. Jika dikira-kira, cukup tambahkan satu sendok makan adonan saja di atas kulit pembungkus.
3. Pastikan telur puyuh terbalut dengan adonan

Salah satu hal yang identik dari ekado adalah penambahan telur puyuh rebus di dalamnya. Banyak yang kesulitan saat membungkus ekado karena penambahan telur puyuh rebus ini.
Untuk mencegah telur puyuhnya keluar dari kulit pembugkus, caranya cukup mudah. Kamu hanya perlu meletakkan telur puyuh rebus utuh di atas adonan daging, lalu balut dengan adonan hingga merata. Dengan begini, telur puyuh akan aman di dalam adonan daging dan tidak akan bocor atau keluar dari kulit pembungkusnya.
4. Bungkus secara perlahan

Setelah kulit pembungkus sudah diisi dengan adonan daging ayam dan telur puyuh, kamu dapat langsung membungkusnya. Lakukan proses ini secara perlahan dan hati-hati agar isiannya tidak bocor keluar.
Untuk mempermudah proses pembungkusan, lipat kulit pembungkus menjadi dua bagian terlebih dahulu, lalu rapatkan kedua sisinya ke tengah hingga terbungkus dengan rapih.
5. Ikat bagian atas kulit pembungkus

Ada beberapa orang yang memilih untuk tidak mengikat kulit pembungkusnya dan hanya memelintirnya saja dengan rapat. Namun, untuk memastikan ekado buatanmu rapi dan tidak bocor, sebaiknya ikat bagian atasnya.
Umumnya, pengikat tersebut menggunakan daun kucai atau daun bawang agar tetap lezat dikonsumsi setelah digoreng. Pastikan daun yang kamu gunakan adalah daun yang sudah layu dan bukan yang baru keluar dari kulkas.
Daun yang masih segar atau baru keluar dari kulkas teksturnya akan lebih kaku, sehingga saat dijadikan pengikat akan sulit dan malah jadi patah. Sebaliknya, daun yang disimpan di ruang terbuka teksturnya akan lebih lentur dan mudah digunakan.
Membungkus ekado mungkin terlihat mudah dilakukan, tapi nyatanya masih banyak yang gagal dan kesulitan dalam proses tersebut. Jadi, coba praktikkan beberapa tips membungkus ekado agar hasilnya rapi di atas, ya!