5 Tips Mencampur Tepung Tapioka dan Terigu agar Tekstur Kue Tak Keras

29 Sep 2025, 17:07 WIB

ilustrasi kue (pixabay.com/pixel1)

Pernah merasa hasil kue jadi keras atau bantat padahal sudah mengikuti resep? Bisa jadi masalahnya bukan pada cara memanggang, tapi pada komposisi tepung yang kamu gunakan. Banyak orang mencampur tepung tapioka dan terigu tanpa mengetahui takaran dan teknik yang tepat, akibatnya tekstur kue jadi kurang lembut.

Padahal, kalau dicampur dengan cara yang benar, kombinasi kedua tepung ini bisa menghasilkan tekstur kue yang empuk, kenyal, dan tidak mudah hancur. Kamu hanya perlu tahu trik dasarnya agar hasil akhirnya tetap sempurna. Yuk, simak lima tips penting berikut ini supaya kue kamu tidak keras.

1. Gunakan perbandingan tepung yang tepat

ilustrasi tepung tapioka (pixabay.com/hewq)

Kesalahan paling umum adalah mencampur tepung terigu dan tapioka tanpa takaran jelas. Idealnya, tepung tapioka hanya digunakan sekitar 10–30 persen dari total adonan tepung. Terlalu banyak tapioka justru membuat kue jadi liat dan keras.

Tentukan terlebih dahulu jenis kue yang ingin dibuat. Untuk kue kering atau kukus, gunakan porsi tapioka lebih sedikit agar teksturnya tetap empuk. Semakin tepat takarannya, semakin maksimal hasilnya.

2. Ayak kedua tepung sebelum dicampur

ilustrasi mengayak tepung (pixabay.com/Klaus Nielsen)

Mengayak tepung sering dianggap sepele, tapi ini berpengaruh besar pada tekstur kue. Tepung yang tidak diayak biasanya menggumpal dan sulit tercampur rata. Gumpalan tersebut bisa membuat adonan tidak halus dan tekstur kue jadi keras.

Ayak tepung tapioka dan terigu secara terpisah terlebih dahulu. Setelah itu, campur dan ayak sekali lagi agar hasilnya benar-benar halus. Cara ini akan membuat adonan lebih ringan dan mudah diolah.

3. Tambahkan cairan sedikit demi sedikit

ilustrasi air (pixabay.com/IamNotPerfect)

Banyak orang langsung mencampurkan cairan ke tepung dalam jumlah banyak, padahal ini bisa membuat adonan jadi keras. Tekstur tepung tapioka menyerap air dengan cepat sehingga butuh penyesuaian bertahap. Jika terlalu kering, kue bisa jadi bantat setelah dipanggang atau dikukus.

Tambahkan air, susu, atau santan sedikit demi sedikit sambil diaduk perlahan. Pastikan konsistensinya tetap lembut dan tidak terlalu padat. Dengan begitu, adonan bisa mengembang sempurna saat dimasak.

4. Jangan aduk adonan terlalu lama

ilustrasi adonan (pixabay.com/katetsib)

Mengaduk adonan secara berlebihan membuat gluten di tepung terigu bekerja terlalu kuat. Akibatnya, tekstur kue jadi keras dan tidak empuk saat dimakan. Padahal cukup aduk sampai semua bahan tercampur rata saja.

Gunakan spatula atau whisk, bukan mikser kecepatan tinggi. Aduk perlahan dengan teknik lipat agar udara tetap terperangkap di dalam adonan. Cara sederhana ini bisa bantu hasil kue lebih lembut.

5. Tambahkan bahan pengembang atau lemak yang cukup

ilustrasi menambahkan baking powder ke tepung (pexels.com/Mikhail Nilov)

Tepung tapioka tidak mengandung gluten, sehingga butuh bahan pendukung agar teksturnya tidak terlalu kenyal atau keras. Kamu bisa menambahkan baking powder, soda kue, atau ragi sesuai jenis kuenya. Lemak seperti margarin, mentega, atau minyak juga membantu menjaga kelembutan adonan.

Pastikan takarannya pas dan dicampur dengan benar. Gunakan suhu bahan yang sesuai agar reaksi pengembang bekerja maksimal. Dengan kombinasi ini, kue tetap empuk meski menggunakan campuran tepung.

Siap bikin kue yang lembut tanpa drama adonan keras? Coba terapkan tips-tips ini saat bereksperimen dengan tepung tapioka dan terigu, hasilnya akan bikin kamu makin percaya diri di dapur.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.