7 Kue Nusantara Warisan Belanda, Legit dan Autentik

Kue dengan balutan kulit tepung berwarna hijau ini ternyata merupakan salah satu kue hasil persilangan antara kue panekuk khas Belanda dengan isian enten kelapa gula merah khas Indonesia.

Lapis legit dan lapis Surabaya memiliki ciri khas kue yang berlapis-lapis dengan aroma rempah yang khas ini sudah ada sejak zaman kolonial dengan sebutan spekkoek, dan masih eksis hingga sekarang.

Dari namanya sudah tak diragukan lagi bahwa kue asal Manado ini merupakan salah satu warisan Belanda. Kata klappetaart sendiri di ambil dari bahasa Belanda yang berarti "Kue Kelapa".

Jangan salah, jajanan kaki lima yang satu ini ternyata dikenal juga di Eropa khususnya kota Amsterdam dengan nama poffertjes. Biasanya kue ini disajikan sebagai menu sarapan di pagi hari bersama kopi dan teh hangat.

Roti buaya memang sangat kental dengan budaya Betawi. Tapi bahan baku yang digunakan diadopsi dari resep roti Belanda yang menggunakan susu dan keju.

Oleh-oleh khas Semarang ini juga termasuk warisan Belanda, yang dikenal di masanya dengan sebutan ontbijtkoek. Dinamakan kue ganjel rel karena teksturnya yang padat dan mengenyangkan seperti bantalan rel kereta api.

Kue dengan tekstur yang renyah ini sepintas memang mirip dengan kue waffle. Ternyata kue ini juga dipengaruhi kue Belanda dengan bentuk yang sama bernama Stroofwafel.

Itu tadi beberapa kue manis warisan Belanda. Ternyata zaman kolonial memberi pengaruh besar pada masyarakat Indonesia termasuk di dunia kuliner. Semoga warisan yang bersifat baik ini akan tetap lestari untuk memperkaya aneka kudapan Nusantara.