Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

8 Fakta Unik Croissant, Pastry Populer yang Sedang Viral

croissant (unsplash.com/Mahyar Motebassem)
croissant (unsplash.com/Mahyar Motebassem)

Croissant selalu menjadi primadona di toko-toko roti di seluruh dunia. Bukan hanya karena rasanya yang gurih dan aromanya yang selalu sukses membuat ngiler, melainkan juga karena variasi isian dan taburannya yang kreatif.

Tak hanya itu, croissant juga kerap dikreasikan menjadi hidangan lain seperti donat, eclair, sandwich, ataupun waffle. Inovasi-inovasi inilah yang menjadikan croissant sering menjadi buah bibir di dunia kuliner.

Di balik kelezatannya dan teksturnya yang unik, rupanya croissant menyimpan banyak fakta seru. Apa saja sih? Yuk, cari tahu!

1. Croissant berasal dari Austria

croissant (unsplash.com/Jocelyn Morales)
croissant (unsplash.com/Jocelyn Morales)

Meski populer sebagai hidangan khas Prancis, croissant sebenarnya berasal dari Austria. Pada tahun 1830-an, seorang pengusaha roti dari Austria bernama August Zang membuka toko di Paris dan menjual roti khas negaranya yang bernama kipferl.

Roti ini rupanya sangat populer dan masyarakat mulai mencoba membuat kipferl versi mereka sendiri. Resep kipferl di Prancis ini kemudian berevolusi hingga menjadi croissant yang dikenal saat ini. 

2. Croissant berarti bulan sabit

croissant (unsplash.com/Kaley Dykstra)
croissant (unsplash.com/Kaley Dykstra)

Secara harfiah, croissant berarti bulan sabit. Tentu saja ini dikarenakan bentuknya yang mirip dengan bulan sabit.

Ada beberapa teori yang mencoba menerangkan alasan hidangan ini berbentuk bulan sabit. Salah satu teori yang populer adalah bentuk bulan sabit ini diambil dari lambang di bendera Turki yang saat itu menguasai Austria. Konon, umat Islam sempat dilarang memakan croissant karena hidangan ini dianggap menghina lambang agama Islam.

3. Croissant bisa berbentuk melengkung ataupun lurus

Croissant (pixabay.com/Wow_Pho)
Croissant (pixabay.com/Wow_Pho)

Selain bentuknya, croissant melengkung dan lurus sekilas tidak terlihat berbeda. Tapi ternyata, bentuk tersebut menunjukkan lemak yang digunakan saat mengolah croissant.

Croissant melengkung menggunakan margarin, sementara croissant lurus menggunakan mentega. Saat ini, kebanyakan croissant menggunakan mentega sehingga croissant melengkung sudah jarang dijumpai.

4. Perlu teknik khusus untuk membentuk croissant

croissant (unsplash.com/Jonathan Ocampo)
croissant (unsplash.com/Jonathan Ocampo)

Salah satu keunikan croissant adalah teskturnya yang berlapis-lapis, renyah, dan empuk. Untuk menciptakan tekstur ini, dibutuhkan teknik khusus bernama laminating.

Teknik laminating berarti melipat adonan berkali-kali dengan olesan-olesan mentega dingin. Lipatan yang dihasilkan croissant jumlahnya bisa mencapai puluhan. Semakin banyak lapisan, semakin renyah dan lezat.

5. Croissant adalah makanan nasional orang Prancis

croissant (unsplash.com/Alexandra Gorn)
croissant (unsplash.com/Alexandra Gorn)

Selain baguette, orang Prancis juga gemar menyantap croissant, khususnya saat sarapan. Di tahun 1920, croissant resmi menjadi hidangan nasional negara Prancis. 

Croissant bisa dimakan bersama selai atau diolah menjadi sandwich dengan aneka isian seperti ham, keju, dan tomat. Namun cara yang paling tradisional adalah menyantap croissant tanpa tambahan apa-apa bersama secangkir kopi.

6. Dulu, croissant adalah hidangan untuk orang kaya saja

croissant (pixabay.com/Photowill)
croissant (pixabay.com/Photowill)

Di abad ke-19, harga gula dan mentega cukup mahal. Padahal keduanya merupakan bahan yang sangat penting untuk membuat croissant. Karena itulah, dulu croissant hanya bisa dikonsumsi oleh orang-orang kaya.

Memasuki abad ke-20, hampir semua orang mampu membeli gula dan mentega dengan harga terjangkau sehingga croissant bisa dinikmati oleh semua kalangan.

7. Amerika merayakan Hari Croissant Nasional

croissant (unsplash.com/Montatip Lilitsanong
croissant (unsplash.com/Montatip Lilitsanong

Meski croissant tidak berasal dari Amerika, hidangan ini sangat populer di sana. Sampai-sampai, mereka memiliki Hari Croissant Nasional yang dirayakan setiap tanggal 30 Januari.

Selain Amerika, Kanada juga merupakan salah satu negara yang banyak mengonsumsi croissant. Mereka tidak memiliki Hari Croissant Nasional, tapi di setiap bulan April, mereka mengadakan festival croissant di Kota Montreal!

8. Di Prancis, ada kompetisi untuk menentukan pembuat croissant terbaik

croissant (unsplash.com/Conor Brown)
croissant (unsplash.com/Conor Brown)

Orang Prancis tentunya tak kalah dari orang Amerika dan Kanada dalam melakukan selebrasi yang berkaitan dengan croissant. Setiap tahunnya, mereka mengadakan kompetisi membuat croissant bernama Concours du Meilleur Croissant de Grand Paris.

Kompetisi ini diikuti oleh pemilik toko roti dari seluruh penjuru Kota Paris. Bukan hanya nama pribadi yang dipertaruhkan, tetapi juga nama toko roti mereka. Siapapun yang menang, dijamin tokonya semakin laris!

Croissant yang terlihat sederhana ini ternyata memiliki sejarah yang panjang dan memiliki pengaruh dalam kebudayaan serta politik, ya. Kamu sendiri sudah pernah makan croissant belum?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Aisyah Nawangsari Putri
EditorAisyah Nawangsari Putri
Follow Us