Sama-Sama Sate, Ini 5 Perbedaan Dakkochi dan Yakitori 

Sering dijadikan menu bakaran saat malam pergantian tahun

Pernahkah kamu penasaran mengenai perbedaan antara dakkochi dan yakitori? Meskipun keduanya sama-sama hidangan sate yang populer, namun sebenarnya terdapat perbedaan yang cukup mencolok di antara keduanya. Dakkochi berasal dari Korea, sementara yakitori merupakan hidangan tradisional Jepang.

Meskipun serupa, kedua jenis sate ini memiliki karakteristik dan cita rasa yang unik. Sering dijadikan inspirasi menu bakaran saat tahun baru, kamu wajib tahu apa perbedaan keduanya. Mari bahas perbedaan dakkochi dan yakitori lebih dalam, yuk!

1. Bahan utama yang digunakan

Sama-Sama Sate, Ini 5 Perbedaan Dakkochi dan Yakitori ilustrasi bahan utama dakkochi dan yakitori (commons.wikimedia.org/田舎暮らし大好き人間)

Dakkochi dan yakitori memiliki perbedaan signifikan dalam bahan utama yang digunakan. Dakkochi, hidangan sate khas Korea, umumnya terdiri dari potongan daging ayam yang diiris tipis kemudian ditusuk bersama dengan potongan bawang bombay, paprika, dan bahan lainnya. Selain itu, dakkochi juga diberi saus gochujang, saus pedas khas Korea yang memberikan cita rasa yang khas pada hidangan ini. Kombinasi bahan-bahan ini menciptakan rasa pedas, manis, dan sedikit asin yang menjadi ciri khas dakkochi.

Di sisi lain, yakitori yang merupakan hidangan sate dari Jepang, menggunakan bahan utama yang berbeda. Yakitori biasanya terbuat dari potongan daging ayam, namun tidak jarang juga menggunakan daging sapi atau sayuran. Bahan-bahan tersebut kemudian ditusuk dengan tusukan bambu dan dipanggang. Bedanya, saus yang digunakan pada yakitori adalah saus tare yang terbuat dari campuran kecap, mirin, sake, dan gula.

Saus tare memberikan rasa manis yang khas pada yakitori, namun dengan sedikit sentuhan rasa asin yang tidak terlalu dominan seperti pada dakkochi.

2. Cara memasak yang berbeda

Sama-Sama Sate, Ini 5 Perbedaan Dakkochi dan Yakitori dakkochi (commons.wikimedia.org/travel oriented)

Dakkochi dan yakitori tidak hanya berbeda dalam bahan utama, tetapi juga dalam cara memasaknya yang cukup mencolok. Dakkochi umumnya dipanggang di atas bara api atau panggangan dengan suhu yang tinggi. Proses panggangan ini tidak hanya bertujuan untuk memasak daging ayam secara merata, tetapi juga memberikan karakteristik unik pada dakkochi.

Daging yang ditusuk bersama dengan bawang bombay dan paprika akan mendapatkan lapisan luar yang krispi dan garing, sementara bagian dalamnya tetap juicy. Sensasi krispi pada setiap gigitan dakkochi membuatnya begitu istimewa bagi para pencinta sate.

Di sisi lain, yakitori memiliki cara memasak yang berbeda meskipun pada dasarnya juga dipanggang. Metode yang sering digunakan adalah dengan menggunakan panggangan tradisional Jepang yang disebut 'shichirin' yang menggunakan arang. Penggunaan arang ini memberikan aroma yang khas pada yakitori, memberikan sentuhan rasa yang lebih kaya dan mendalam.

Proses pemanggangan yang dilakukan secara perlahan-lahan juga memungkinkan rasa dari saus tare yang digunakan lebih meresap pada daging atau bahan utama yakitori, menciptakan cita rasa yang khas dan menggoda selera.

Baca Juga: 5 Trivia Dakkochi, Satai Ayam khas Korea yang Dijajakan di Kaki Lima

3. Varian rasa yang ditawarkan

Sama-Sama Sate, Ini 5 Perbedaan Dakkochi dan Yakitori yakitori (commons.wikimedia.org/Francesc Fort)

Dakkochi dan yakitori menawarkan ragam rasa yang berbeda-beda, tergantung dari jenis saus atau bumbu yang digunakan. Dakkochi, dengan saus gochujang-nya, memberikan cita rasa pedas manis yang khas dari Korea. Saus ini terkadang juga diolah dengan tambahan saus manis atau saus pedas lainnya, memberikan variasi rasa yang menggoda selera. Tak hanya itu, beberapa varian dakkochi juga menggunakan saus yang lebih ringan, menonjolkan rasa manis alami dari bahan-bahan tambahan yang digunakan.

Sementara itu, yakitori memiliki variasi rasa yang sangat luas. Terdapat yakitori dengan saus tare biasa, ada juga yang menggunakan saus teriyaki, shio (garam), atau berbagai saus khas dari daerah tertentu di Jepang.

Setiap variasi saus ini memberikan sentuhan rasa yang unik pada yakitori, membuatnya menjadi hidangan sate yang menarik untuk dieksplorasi. Variasi rasa beragam inilah yang membuat yakitori bisa disesuaikan dengan berbagai preferensi rasa, dari yang manis hingga gurih atau bahkan sedikit pedas, memenuhi selera beragam para penikmatnya.

4. Penggunaan bahan tambahan

Sama-Sama Sate, Ini 5 Perbedaan Dakkochi dan Yakitori tteok (commons.wikimedia.org/Teemeah)

Dakkochi, selain dari potongan daging ayam dan sayuran yang ditusuk, juga seringkali ditambahkan dengan tteok atau kue beras. Penambahan tteok ini memberikan dimensi tekstur yang lebih beragam saat dinikmati.

Ketika kamu menggigit bagian tteok, sensasi kenyal dan sedikit lengket dari kue beras ini memberikan kesan yang berbeda dalam setiap gigitannya. Kombinasi antara cita rasa daging yang juicy dengan kekenyalan tteok membuat dakkochi terasa lebih kaya akan tekstur.

Di sisi lain, yakitori cenderung fokus pada daging atau bahan utama yang ditusuk tanpa penambahan bahan tambahan yang terlalu mencolok. Hal ini memungkinkan rasa dari daging atau bahan utama tersebut untuk lebih mendominasi cita rasa dari yakitori itu sendiri. Dengan begitu, saat kamu menyantap yakitori, pengalaman menikmati cita rasa daging atau bahan utama tersebut secara langsung menjadi lebih terasa.

Meskipun tidak ada tambahan bahan lain, perpaduan cita rasa dari saus tare yang khas dengan daging yang dipanggang memberikan pengalaman yang lezat dan kaya rasa pada setiap gigitannya.

5. Asal mula dan budaya penyajiannya

Sama-Sama Sate, Ini 5 Perbedaan Dakkochi dan Yakitori dakkochi (commons.wikimedia.org/Charles Haynes)

Perbedaan yang mencolok antara dakkochi dan yakitori tidak hanya terletak pada asal mula, tetapi juga pada budaya penyajiannya yang memengaruhi cara konsumsi dan pengalaman makan.

Dakkochi, dengan asalnya dari Korea, sering ditemukan di kios-kios makanan jalanan yang sibuk atau pasar malam. Di sini, hidangan ini menjadi pilihan favorit bagi mereka yang ingin menikmati makanan cepat saji dengan cita rasa yang khas.

Sebaliknya, yakitori, sebagai salah satu hidangan khas Jepang, lebih sering disajikan di restoran-restoran tradisional atau kedai-kedai yang mengkhususkan diri dalam penyajian sate Jepang. Biasanya, yakitori dapat ditemui di festival atau acara besar di Jepang, di mana pengunjung dapat menikmatinya sambil berjalan-jalan menikmati keramaian acara tersebut.

Perbedaan tempat penyajian ini mencerminkan bagaimana kedua hidangan ini dinikmati oleh masyarakat setempat. 

Setelah memahami sejumlah perbedaan di atas, kini kamu jadi makin tahu kan apa saja perbedaan antara dakkochi dan yakitori. Meski sekilas tampak serupa namun nyatanya, kedua hidangan ini jauh berbeda. 

Mana yang jadi favoritmu, dakkochi atau yakitori?

Baca Juga: 9 Bagian Ayam yang Biasa Diolah Jadi Yakitori, Jeroan hingga Tulang!  

Annisa Nur Fitriani Photo Verified Writer Annisa Nur Fitriani

She goes Boom!

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

yummy-banner

Topik:

  • Febrianti Diah Kusumaningrum

Berita Terkini Lainnya