Agalknya, masyarakat Korea terbilang sangat kreatif dalam mengolah sumber daya alamnya untuk masakan. Tak hanya bahan baku yang umum digunakan kebanyakan orang seperti ayam atau daging sapi, tapi juga bahan yang cenderung awam dikonsumsi seperti boendoegi (kepompong ulat sutera) dan mideodeok (stalked sea squirt).
Nah selain itu, ada pula golbaengi-muchim yang berbahan utama golbaengi alias siput bulan. Apa sih keunikan dari sajian ini?
Golbaengi merupakan sejenis siput. Tepatnya, golbaengi adalah penamaan dalam bahasa Korea untuk hewan yang umum dikenal sebagai siput bulan (moon snail).
Untuk pengolahannya, siput bulan tersebut dicuci bersih, lalu direbus, kemudian dikupas untuk mengambil isinya.
Golbaengi-muchim memiliki banyak peminat di seantero Korea. Oleh sebab itu, permintaan untuk golbaengi alias siput bulan pun terbilang tinggi. Hal ini tak mengherankan mengapa Korea bahkan mengimpor siput bulan dari luar negaranya seperti Irlandia dan Inggris.
Golbaengi tersebut umum diolah menjadi sajian bernama golbaengi-muchim. Selain siput bulan, bahan-bahan lainnya turut ditambahkan seperti bumbu-bumbu, sayur-sayuran, hingga gochujang (pasta cabai khas Korea).
Golbaengi-muchim biasanya disajikan bersama somyeon (mi khas Korea yang dibuat dari gandum).
Golbaengi-muchim dikategorikan sebagai anju. Pasalnya, hidangan ini memang sering disantap sebagai makanan pendamping saat meminum minuman beralkohol. Paduan minuman dan makanan ini dirasa pas dan saling mengisi satu sama lain.
Cita rasa dari golbaengi-muchim terbilang cukup kaya. Tekstur kenyal dari siput bulan berpadu dengan rasa manis, asam, dan pedas. Usut punya usut, rasa pedas tersebut dominan berasal dari penggunaan gochujang (pasta cabai khas Korea).
Apakah ada masakan berbahan siput bulan dalam kuliner Nusantara? Ayo, bagikan pengetahuanmu pada kolom komentar di bawah ini!