Kenapa California Roll Sulit Ditemukan di Resto Sushi Jepang? 

Food 52 menjelaskan bahwa california roll diciptakan oleh chef asal Jepang yang bekerja di sebuah restoran sushi di Los Angeles yaitu Hidekazu Tozo pada awal tahun 1970-an.

Karena pada waktu itu sushi belum begitu dikenal di Amerika Utara, Hidekazu Tojo menciptakan ide sushi fusion dengan mengubah beberapa komponen sushi tradisional Jepang dan menggantinya dengan bahan-bahan yang tersedia di California, sehingga muncul nama california roll.

California roll hadir sebagai sushi yang bisa dimakan orang-orang yang tidak terbiasa dengan rasa dan tekstur ikan mentah. Karena ide cemerlangnya inilah california roll mendapatkan popularitas yang besar di luar Jepang. Keberhasilan Hidekazu Tozo mengombinasikan selera masyarakat barat dan Jepang menjadikan california roll sebagai salah satu ikon sushi internasional yang disukai banyak orang.

Sebagai jenis sushi yang diciptakan di luar Jepang, california roll pun akhirnya memiliki banyak perbedaan mencolok jika dibandingkan dengan sushi tradisional khas Jepang. Perbedaan antara california roll dan sushi tradisional terletak pada beberapa hal, termasuk penggunaan bahan, penggunaan nori (rumput laut), dan teknik pembuatannya.

• Bahan utama: California roll biasanya terdiri dari potongan crab stick, alpukat, mentimun, dan nasi yang dilapisi dengan biji wijen. Sedangkan isian sushi tradisional berbeda-beda tergantung jenisnya. Ada sushi berjenis nigiri, maki, atau sashimi. Tetapi umumnya isian sushi tradisional terdiri dari ikan mentah, sayuran, dan telur.
• Letak nori: Peletakkan nori saat membuat california roll sangat fleksibel. Kamu bisa meletakkan nori di dalam gulungan atau di luar gulungan seperti sushi pada umumnya. Namun untuk sushi tradisional, peletakkan nori-nya sudah pasti ada di luar gulungan. Tetapi untuk jenis sushi maki tidak menggunakan nori sama sekali.
• Teknik pembuatan: Pembuatan california roll cenderung lebih sederhana dan tidak membutuhkan teknik khusus saat memotong bahan-bahannya. Berbeda dengan sushi tradisional, di mana chef yang membuatnya memiliki keterampilan khusus dalam memotong ikan dan menyajikan bahan-bahan lainnya.

California roll menjadi jenis fusion paling terkenal yang akhirnya menginspirasi terciptanya jenis-jenis sushi fusion lain di berbagai negara.

Di Indonesia misalnya, menyantap ikan mentah bukanlah sesuatu yang biasa. Sehingga hadir sushi fusion yang menggunakan bahan-bahan seperti suwiran ayam, sosis, bakso, dan bahan baku lain yang lebih sesuai dengan selera masyarakat. Belum lagi penambahan saus pedas dan proses membuat sushi yang kadang digoreng.

Meski cara penyajian dan pembuatannya berbeda jauh dengan sushi tradisional khas Jepang, namun cara ini dinilai kreatif karena telah menjadi inovasi baru dalam dunia sushi fusion.

Ada banyak sumber mengatakan bahwa california roll merupakan jenis sushi yang justru sulit ditemukan di restoran sushi di Jepang. Menurut Umami Insider, california roll memang mendunia namun tidak pernah populer di Jepang.

Alasannya sederhana, karena masyarakat Jepang sendiri sangat menyukai keberadaan ikan mentah yang justru tidak digunakan dalam california roll. Terlebih kebanyakan chef di restoran sushi di Jepang juga lebih fokus pada penyajian sushi yang sesuai dengan selera lokal yang lebih mengutamakan rasa sushi tradisional.

Karena bukan sushi asli Jepang, maka akan sulit menemukan california roll di sana. Kalau kamu sendiri, lebih suka sushi asli yang menggunakan ikan mentah atau yang sudah fusion, nih?