Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Makanan Populer di Dunia dan Sejarah di Baliknya!

pasta (unsplash.com/Mgg Vitchakorn)

Kita pasti mengenal makanan seperti pasta atau hamburger. Meski bukan makanan asli Indonesia, dua makanan ini sangat populer. Di hampir setiap kota, kamu pasti bisa menemukan restoran yang menyajikan menu pasta atau menjual hamburger yang enak.

Meski populer, kebanyakan orang hanya mengenal makanan tersebut dari nama dan rasanya aja. Namun hanya sedikit orang yang mengetahui sejarah maupun asal-usulnya. Pasta misalnya yang dikenal sebagai makanan khas Italia. Namun percaya atau gak, asal-muasal makanan ini bukan dari Italia, bahkan juga bukan dari Benua Eropa.

Tak hanya pasta, berikut 7 makanan populer di dunia dan rahasia di baliknya!

1. Croissant

croissant (unsplash.com/Shenggeng Lin)

Terkenal sebagai roti khas Prancis, siapa sangka jika nenek moyang roti ini justru berasal dari Austria. Pada tahun 1683, toko roti biara kuno di Austria menciptakan kue kering berbahan mentega dan lemak babi yang kemudian dikenal dengan nama kipfel. Kue kipfel berbentuk bulan sabit, memiliki rasa vanila yang kuat, dan dibuat untuk perayaan Paskah.

Pada tahun 1850, orang-orang Prancis mulai membuat kipfel. Namun alih-alih mengikuti resep aslinya, mereka mengganti bahan utama dengan puff pastry yang kemudian menjadi cikal-bakal roti croissant yang kita kenal sekarang.

2. Donat

donat (unsplash.com/Kobby Mendez)

Mayoritas orang beranggapan kalau donat adalah roti asal New York, Amerika Serikat. Faktanya, bangsa pertama yang membuat donat adalah orang-orang Yunani Kuno. Sekitar abad ke 7 SM, orang Yunani membuat roti bulat kecil berlapis madu dan cacahan kacang kenari yang dikenal dengan nama loukoumades. Roti bulat ini kemudian masuk ke Belanda dengan nama olykoeks dan menyebar ke Amerika Serikat pada abad ke 16 Masehi.

Di Amerika Serikat, adonan roti bulat kemudian dibentuk ulang dengan menambahkan lubang di bagian tengah agar adonan matang merata ketika digoreng.

3. Cheesecake

cheesecake (unsplash.com/Caramel)

Viral banget di Indonesia, kebanyakan orang tahunya cheesecake berasal dari Amerika Serikat. Benar memang kalau Amerika memiliki cheesecake versi mereka yang dikenal dengan nama New York cheesecake. Namun lagi-lagi, Amerika bukan negara pertama yang membuat kue nikmat satu ini. Cheesecake pertama kali muncul di Yunani Kuno sekitar tahun 5 SM.

Alih-alih menggunakan cream cheese, resep aslinya justru menggunakan keju yang dicampur dengan tepung dan madu, lalu dipanggang sampai matang. Resep cheesecake yang asli bertahan hingga akhir Abad Pertengahan, ketika orang Inggris mulai menambahkan kue kering sebagai lapisan cheesecake.

Di Amerika Serikat, cheesecake baru dikenal ketika toko “Cheesecake House Tavern” yang ada di Philadelphia menjual kue ini pada tahun 1730-an.

4. French fries atau kentang goreng

gambar kentang goreng (unsplash.com/Fernanda Martinez)

Banyak orang salah sangka dan beranggapan kalau french fries atau kentang goreng berasal dari Prancis. Namun nyatanya, orang-orang yang tinggal di Belgia-lah yang pertama kali menciptakan hidangan ini.

Kentang goreng dibuat pertama kali di tahun 1680-an ketika sungai membeku dan warga yang tinggal di dekat sungai gak bisa mendapatkan ikan. Mereka kemudian memotong kentang dengan metode julienne dan menggorengnya.

Setelah Perang Dunia I berakhir, tentara Amerika Serikat yang pulang dari Belgia membawa resep kentang goreng ke negaranya dan membuat makanan ini populer di Amerika Serikat.

Pertanyaannya, jika Belgia adalah penemu kentang goreng, lalu kenapa namanya jadi french fries? Ini gak lain karena Belgia berbatasan dengan Prancis dan budaya serta bahasa Prancis lebih dominan di Belgia.

5. Fish and chips

fish and chips (unsplash.com/Julia Karnavusha)

Terkenal sebagai salah satu makanan khas di Inggris, siapa sangka jika orang Portugis-lah yang pertama kali menciptakan hidangan ini pada abad ke 15. Di masa itu, orang-orang mengalami kesulitan akibat masa depresi yang melanda Eropa. Mereka kemudian mulai menggoreng potongan ikan yang dilapisi dengan tepung.

Pada sekitar abad ke 17, banyak orang Portugis bermigrasi ke Inggris dan menyebarkan hidangan ikan goreng tepung. Siapa sangka, orang Inggris ternyata menyukainya. Mereka kemudian menambahkan potongan kentang goreng sebagai pelengkap. Fish and chips sendiri mulai populer ke seluruh Inggris pada akhir abad ke 19.

6. Pasta

pasta (unsplash.com/Ben Lei)

Pasta identik dengan Italia. Namun siapa sangka jika ternyata hidangan ini masih berkerabat dengan mie telur khas China, yang dibawa oleh para pelancong Arab ke Barat.

Olahan pasta sendiri mulai terkenal di Italia pada abad ke 13 dari usaha orang Italia mengadopsi mie telur yang kemudian dikeringkan. Untuk tepungnya sendiri juga menggunakan tepung gandum yang memiliki harga lebih murah.

Versi lain menyebutkan, bahwa penjelajah Marco Polo adalah orang yang pertama kali memperkenalkan pasta di Italia.

7. Churros

gambar churros (unsplash.com/Camara Negra)

Churros merupakan donat khas Spanyol. Memiliki adonan yang mirip dengan kue soes, churros biasanya disajikan dengan saus cokelat. Namun jika ditelurusi sejarahnya, churros sebetulnya terinspirasi dari donat khas China bernama youtiao atau yang lebih dikenal dengan cakue di Indonesia.

Youtiao kemudian masuk ke Spanyol, melalui Portugis pada abad ke 17. Di Spanyol, para koki memodifikasi youtiao yang memiliki rasa asin menjadi camilan manis. Agar lebih nikmat, camilan yang kita kenal sebagai churros ini diberi taburan gula halus, kayu manis bubuk, dan saus cokelat sebagai cocolannya.

Sekilas makanan yang biasa kita makan memang terlihat biasa. Namun, rasa dan tampilannya yang bikin makanan itu terlihat istimewa. Tapi sebetulnya, hampir semua makanan memiliki sejarah yang panjang. Bukan hanya satu dua tahun, melainkan ratusan tahun ke belakang seperti contoh makanan-makanan di atas.

 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Febrianti Diah Kusumaningrum
EditorFebrianti Diah Kusumaningrum
Follow Us