Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Apa Penyebab Daging Sapi Alot? Ini Jawabannya!

Ilustrasi daging sapi (unsplash.com/Cristy Caval)

Sekilas terlihat mudah, mengolah daging sapi sebenarnya cukup tricky. Ada banyak hal yang harus kamu perhatikan, agar hasil masakan bisa enak dan tekstur dagingnya empuk. Mulai dari pemilihan daging, marinasi, pemotongan, hingga proses memasaknya. Jika ada teknik yang salah, hasilnya bisa kurang maksimal.

Salah satu hal yang ditakuti banyak orang saat mengolah daging sapi adalah tekstur dagingnya alot dan sulit dikunyah. Padahal, bisa jadi rangkaian proses pengolahanya sudah tepat. Kira-kira apa penyebab daging sapi alot, ya? Simak jawabannya di bawah ini, yuk!

1. Kualitas daging tidak bagus

ilustrasi daging sapi (pixabay.com/users/waldrebell)

Hal pertama yang membuat daging sapi olahanmu terasa alot adalah kualitasnya yang tidak bagus. Saat membeli daging, terutama di pasar tradisional, kamu harus memastikan bahwa daging tersebut kualitasnya bagus dan dalam kondisi baik.

Daging sapi harus berwarna merah cerah, teksturnya padat dan kenyal, aromanya segar dan tidak anyir, tidak ada lebam di permukaannya, serta tidak berlendir. Kamu juga bisa memastikan kualitas ini dengan membeli di pedagang daging yang memang sudah terpercaya.

2. Daging dipotong searah serat

Ilustras mengiris daging sapi (unsplash.com/usmanyousaf)

Proses pemotongan daging sapi rupanya juga berpengaruh pada tekstur daging nantinya. Jika dagingnya alot, bisa jadi kamu memotong daging searah dengan seratnya. Akibatnya, serat daging jadi terlalu panjang dan sulit dikunyah, meski sudah dimasak dalam waktu lama.

Supaya hal itu tidak terjadi, sebaiknya kamu memotong daging berlawanan dengan arah seratnya. Alhasil, serat tersebut jadi pendek, daging tidak kehilangan kelembabannya, tekstur daging lebih empuk, dan nantinya mudah dikunyah.

3. Daging terlalu lama disimpan di suhu ruang

Ilustrasi daging yang terlalu lama di suhu ruang (unsplash.com/teguhyudhatama)

Saat membeli daging sapi di pasar tradisional, sebaiknya kamu datang pagi-pagi, karena kondisi daging masih segar dan baru selesai disembelih. Kualitas daging juga masih sangat bagus, bisa langsung diolah menjadi masakan yang kamu inginkan, dan teksturnya pun empuk.

Kalau tidak langsung dimasak, daging sapi harus dimasukkan ke dalam kulkas atau freezer. Jangan membiarkan daging sapi berada di suhu ruang terlalu lama, karena bisa terkontaminasi bakteri, kualitasnya menurun, dan teksturnya alot saat dimasak nanti. 

4. Tidak memarinasi daging dengan bahan tertentu

ilustrasi bumbu marinasi daging slice (vecteezy.com/yganko)

Penyebab lain yang membuat daging sapi olahanmu jadi alot adalah melewatkan proses marinasi. Dua bahan yang paling sering digunakan untuk marinasi daging adalah buah nanas dan daun pepaya. Waktu marinasinya pun gak perlu terlalu lama.

Untuk nanas, haluskan terlebih dahulu, kemudian balurkan ke permukaan daging sapi dan diamkan selama 10-15 menit. Jika sudah, lap daging sapi dengan tisu dapur sampai bersih. Sedangkan, daun pepaya cukup diremas-remas dan digunakan untuk "membungkus" daging dengan durasi yang sama dengan nanas.

5. Mencuci daging sapi dengan air

Ilustrasi mencuci daging sapi (freepik.com/EyeEm)

Selain berpotensi terjadi kontaminasi bakteri, daging sapi yang dicuci dengan air bisa menyebabkan teksturnya jadi alot. Banyak koki atau ahli kuliner yang menyarankan daging sapi cukup dilap dengan tisu pengesat atau tisu dapur sebelum diolah. 

Namun, ada beberapa bagian dari sapi yang justru wajib dicuci, yakni jeroan. Jeroan, seperti babat dan usus, merupakan wadah kotoran sapi. Meski sudah dicuci oleh penjualnya dan terlihat bersih, kamu harus kembali mencucinya begitu sampai rumah dan memastikan benar-benar tidak ada kotoran menempel. 

6. Memasak daging sapi dengan air mendidih

Ilustrasi air mendidih (pixabay.com/MYCCF)

Salah satu cara membuat tekstur daging empuk adalah merebusnya terlebih dahulu sebelum diolah. Namun, masih ada banyak orang melakukan kesalahan dalam proses merebus daging sapi, yakni memasukkan daging ke dalam air mendidih. Mereka berharap suhu panas tersebut akan mengempukkan daging.

Hal tersebut justru akan membuat daging sapi "kaget" dengan perubahan suhu yang mendadak. Hasil olahan daging pun jadi alot dan sulit dikunyah. Kalau mau merebus, sebaiknya gunakan air biasa atau air dengan suhu ruang dan direbus bertahap hingga air mendidih.

Kamu juga bisa menggunakan teknik 5-30-7 untuk mengempukkan daging. Masukkan daging ke dalam air biasa dan rebus selama lima menit, kemudian matikan api dan diamkan dalam keadaan tertutup selama 30 menit. Terakhir, rebus kembali selama tujuh menit. 

7. Memasak daging sapi dengan api besar

Ilustrasi memasak dengan api besar (pixabay.com/stevepb)

Banyak orang beranggapan bahwa memasak daging dengan api yang besar dan suhu tinggi bisa mengempukkan teksturnya dalam waktu singkat. Padahal, hal tersebut justru membuat bagian luarnya matang, tetapi bagian dalamnya belum. Teksturnya pun alot dan sulit dikunyah.

Saat memasak daging, cukup gunakan api kecil atau dengan metode slow cooking. Hal ini memang membutuhkan durasi lama, tetapi jaringan ikatnnya jadi lunak, teksturnya empuk, dan kualitasnya pun terjaga.

Demikian ulasan dan jawaban dari pertanyaan tentang penyebab daging sapi alot. Semoga bisa menjawab rasa penasaranmu dan jangan sampai salah langkah lagi, ya!

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Mayang Ulfah Narimanda
Fasrinisyah Suryaningtyas
3+
Mayang Ulfah Narimanda
EditorMayang Ulfah Narimanda
Follow Us