Perbedaan Dutch Process dan Natural Cocoa Powder untuk Tiramisu

Bagi pencinta tiramisu, pasti sudah tidak asing dengan taburan bubuk kokoa atau cocoa powder di atasnya. Cocoa powder tersebut ditambahkan bukan hanya untuk memberikan kontras warna dan mempercantik tampilannya saja, tapi juga dapat memperkaya rasa tiramisu itu sendiri.
Dari banyaknya jenis cocoa powder, dua jenis yang paling umum ditemui adalah dutch process cocoa powder dan natural cocoa powder. Meski sama-sama bubuk kokoa, tapi keduanya memiliki perbedaan yang cukup mencolok.
Jadi, sebelum menentukan pilihan cocoa powder untuk taburan di atas tiramisu buatanmu, sebaiknya simak dulu perbedaan antara dutch process cocoa powder dan natural cocoa powder di bawah ini, ya.
1. Proses pembuatan

Meski sama-sama dibuat dari biji kakao, tapi keduanya melewati proses pembuatan yang berbeda. Untuk dutch process cocoa powder misalnya, dibuat dari biji kakao yang melewati proses tambahan bernama alkalinisasi atau “dutching” untuk mengurangi kadar asam.
Proses yang dilalui oleh dutch process cocoa powder ini berfungsi untuk menetralkan tingkat keasaman biji kakao, sehingga pH-nya menjadi netral yakni sekitar 7 atau sama dengan pH air.
Sebaliknya, natural cocoa powder atau bubuk kakao natural dibuat dari biji kakao yang dipanggang dan digiling tanpa proses alkalinisasi tambahan. Karena tidak mengalami netralisasi seperti dutch process cocoa powder, tingkat keasamannya hanya berada di kisaran 5 hingga 6.
2. Warna

Dutch process cocoa powder dan natural cocoa powder memiliki perbedaan warna yang sangat mencolok. Jadi ketika melihatnya saja, kamu pasti sudah bisa membedakan keduanya.
Umumnya, dutch process cocoa powder yang mengalami proses dutching jadi berubah pigmen alami pada biji kakaonya sehingga warna bubuk kokoa yang dihasi jadi jauh lebih gelap dan pekat.
Sementara itu, karena tidak mengalami proses alkalinisasi, maka warna alami pada natural cocoa powder lebih terjaga. Dengan begitu, warnanya tetap cokelat dan lebih terang dibandingkan warna process cocoa powder.
3. Rasa

Beralih ke perbedaan rasa. Proses pembuatan dutching process cocoa powder dan natural cocoa powder yang berbeda memang sangat mempengaruhi warna hingga rasa bubuk kokoa yang dihasilkan.
Dari segi rasa, dutch process cocoa powder memilliki rasa yang lebih halus, lembut, dan terdapat aroma earthy dan woody. Karena proses dutching itu juga, dutch process cocoa powder tidak memiliki rasa asam yang terlalu kuat.
Kalau berbicara soal rasa, pada natural cocoa powder rasa cokelatnya memang lebih kuat. Namun, karena tidak melalui proses alkalinisasi, maka tingkat keasamannya juga lebih tinggi jika dibandingkan dutch process cocoa powder. Rasa inilah yang kemudian memunculkan sensasi fruity dan asam.
4. Pilihan untuk tiramisu

Antara dutch process cocoa powder dan natural cocoa powder tentu saja memiliki keunggulannya tersendiri. Jadi, saat berbicara mengenai pilihan cocoa powder untuk tiramisu, sebenarnya kembali lagi pada minat masing-masing pribadi.
Jika menginginkan cocoa powder yang bisa menyatu lembut dengan bahan lain, sebaiknya pilih dutch process cocoa powder. Cocoa powder ini bisa berpadu harmonis dengan ladyfinger ber-espresso dan isian mascarpone tanpa mendominasi rasa utama. Tapi, jika lebih suka rasa cokelat yang lebih kuat dan memberikan kedalaman rasa pada tiramisu, kamu bisa memilih natural cocoa powder. Sesuai dengan profil rasanya, keasaman pada cocoa powder bisa membantu menyeimbangkan rasa manis dan menambah kompleksitas pada rasa tiramisu.
Dutch process cocoa powder dan natural cocoa powder sama-sama merupakan cocoa powder yang sudah populer untuk pembuatan kue, seperti tiramisu. Mengetahui perbedaan di antara keduanya dapat membantu kamu memilih mana yang paling tepat dan sesuai dengan selera.



















