5 Racikan Kopi Underrated dari Berbagai Negara, Bikin Nagih!

Kopi menjadi bagian dari budaya banyak negara di dunia, bahkan tak sedikit yang menjadikannya simbol identitas. Namun, seiring perkembangan zaman, tak semua racikan kopi mendapatkan sorotan yang sama. Ada banyak racikan kopi underrated yang diam-diam menyimpan rasa luar biasa dan cerita budaya yang menarik di baliknya.
Meskipun tidak sepopuler cappuccino, espresso, atau latte, jenis-jenis racikan kopi underrated ini punya keunikan rasa yang gak kalah dari kopi populer lainnya. Dari kombinasi teh dan kopi hingga sentuhan alkohol yang memperkaya cita rasa, setiap racikan menyuguhkan pengalaman menyeruput kopi yang beda dari biasanya.
Yuk, simak beberapa racikan kopi underrated yang bisa jadi pengalaman baru buat kamu si penikmat kopi!
1. Ca phe trung dari Vietnam memadukan kopi dengan telur secara unik

Vietnam memang dikenal lewat teknik seduhan kopinya yang khas, apalagi metode drip yang begitu populer. Tapi sebenarnya, Vietnam juga punya satu racikan kopi underrated yang jauh lebih unik, yaitu ca phe trung. Kopi ini muncul karena krisis bahan makanan saat masa perang, ketika susu sulit didapat. Sebagai penggantinya, masyarakat setempat mengocok telur hingga berbusa lalu mencampurnya ke dalam kopi.
Perpaduan antara kuning telur yang dikocok dan kopi hitam ini menciptakan tekstur creamy yang kental tanpa bantuan susu sama sekali. Rasanya lembut, ada sedikit rasa manis dan sangat cocok disajikan hangat. Buat kamu yang suka kopi unik dengan tekstur kaya dan tidak terlalu pahit, ca phe trung ini wajib dicoba.
2. Carajillo menyatukan kopi dan alkohol dalam satu gelas segar

Kalau kamu penikmat kopi sekaligus gemar eksplorasi berbagai rasa alkohol dalam minuman, carajillo bisa jadi racikan kopi underrated yang layak dicoba. Di Meksiko, minuman ini cukup populer di bar dan restoran, terutama saat malam hari.
Carajillo adalah kombinasi antara kopi dan Licor 43, sebuah minuman keras khas Spanyol yang aromatik dan manis. Beda dengan espresso martini yang biasanya menggunakan vodka, carajillo terasa lebih light dan juga hangat.
Biasanya carajillo disajikan dingin, dikocok hingga berbusa, lalu dituangkan ke dalam gelas dengan bibir yang diberi taburan gula. Tapi di beberapa tempat, carajillo juga bisa disajikan hangat dan ditambah topping whipped cream. Lapisan busa di atas kopi dan rasa manis yang menyatu dengan pahitnya espresso menciptakan rasa yang kompleks dan memanjakan lidah.
3. Mazagran dari Aljazair menjadi pelopor es kopi

Meskipun gak banyak yang tahu soal keberadaan racikan kopi underrated ini, nyatanya mazagran merupakan nenek moyang dari iced coffee yang banyak kita nikmati saat ini. Awalnya, mazagran dibuat oleh para tentara Prancis yang sedang bertugas di Aljazair. Karena suhu di sana sangat panas, mereka butuh cara baru menikmati kopi yang tetap segar tapi tetap kuat dari sisi rasa. Akhirnya lahirlah ide mencampur kopi hitam dengan air dingin, gula, dan kadang tambahan irisan jeruk.
Rasa dari mazagran ini bisa dibilang unik karena ada perpaduan antara pahit, manis, asam segar dari jeruk, dan aroma harum yang bikin nagih. Beberapa versi bahkan menambahkan rum atau cognac sebagai pelengkap.
Bukan cuma soal rasa, tapi mazagran juga biasa disajikan dalam gelas tertentu, entah itu cangkir porcelain atau gelas kaca tinggi, yang mempercantik tampilannya.
4. Yuenyeung jadi jawaban rasa bagi pencinta kopi dan teh sekaligus

Yuenyeung memadukan dua hal yang tampaknya bertolak belakang apalagi kalau bukan kopi dan teh susu. Tapi justru karena keberaniannya menggabungkan dua bahan tersebut, yuenyeung jadi punya karakter yang sangat khas. Dulunya, yuenyeung dikonsumsi oleh para pekerja pelabuhan karena mereka butuh energi besar dalam waktu cepat.
Campuran antara teh hitam yang punya rasa manis dengan kopi yang cenderung pahit pada yuenyeung menciptakan sensasi unik yang jarang bisa ditemukan pada minuman lain di Hongkong. Biasanya disajikan dingin agar lebih menyegarkan, yuenyeung terasa lembut, manis, dan tetap memberi sentakan semangat seperti kopi pada umumnya.
Kalau kamu merasa bosan dengan kopi biasa dan ingin mencoba sensasi baru yang tetap akrab di lidah Asia, yuenyeung ini bisa jadi pilihan tepat.
5. Kahawa chungu bukan sekadar kopi pahit, tapi bagian dari ritual budaya Kenya

Di Kenya, kebiasaan minum kopi punya makna yang lebih dari sekadar menikmati minuman berkafein. Kahawa chungu, yang secara harfiah berarti "kopi pahit" adalah racikan kopi khas dari wilayah pesisir seperti Mombasa dan Lamu. Kopi ini diseduh tanpa gula atau susu, lalu disajikan dalam suasana santai sambil menikmati sunset. Ada nilai budaya yang melekat kuat dalam tiap tegukan kahawa chungu ini.
Biasanya kopi ini ditemani kudapan manis seperti mitai atau kaimati, semacam donat kecil dan gorengan legit yang membuat rasa pahit kopinya semakin seimbang. Tradisi ini menciptakan momen bersosialisasi yang hangat antarwarga.
Buat kamu yang suka menikmati kopi sambil meresapi suasana, kahawa chungu memberikan pengalaman minum kopi yang lebih intim dan berkesan. Rasanya sederhana, tapi nilai budayanya sangat mendalam.
Menjelajahi berbagai racikan kopi underrated dari penjuru dunia bukan cuma soal mencoba minuman baru, tapi juga tentang mengenal budaya, sejarah, dan cara berpikir yang berbeda dari tiap tempat.
Kalau kamu merasa bosan dengan jenis kopi mainstream yang itu-itu aja, mungkin sudah saatnya membuka diri terhadap racikan kopi underrated yang bisa jadi kejutan menyenangkan dalam hidupmu. Jadi, jangan ragu buat eksplorasi lebih jauh karena racikan kopi underrated bisa jadi pengalaman rasa yang gak terlupakan.