Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Tak Selamanya Baik, Ini 5 Efek Samping Terlalu Banyak Konsumsi Anggur

pixabay.com/Free-Photos

Anggur merupakan buah yang dikenal karena penggunaannya untuk membuat wine sejak berabad-abad lalu. Buah ini kaya akan vitamin, mineral, antioksidan, dan banyak nutrisi lain dengan berbagai manfaat kesehatan.

Meskipun secara alami anggur kaya akan nutrisi, konsumsi anggur yang berlebihan dapat menyebabkan beberapa efek samping. Di bawah ini akan dibahas beberapa kemungkinan efek samping dari anggur.

1. Memperparah masalah ginjal

ilustrasi ginjal (unsplash.com/Robina Weermeijer)

Penelitian dalam Journal of Veterinary Internal Medicine menunjukkan gagal ginjal akut pada anjing setelah mengonsumsi anggur. Anjing yang digunakan sebagai objek dalam penelitian tersebut mengalami muntah, anoreksia, lesu, dan diare.

Sebuah laporan oleh National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases juga menunjukkan bahwa individu dengan penyakit ginjal kronis dan diabetes perlu membatasi asupan makanan tertentu, salah satunya anggur. Jadi, individu yang memiliki penyakit ginjal dalam bentuk apa pun, sebaiknya bicarakan dengan dokter perihal boleh tidaknya mengonsumsi anggur.

2. Dapat menyebabkan alergi

freepik.com/wayhomestudio

Anggur bisa memicu reaksi alergi bagi beberapa orang. Menurut penelitian dalam International Archives of Allergy and Immunology, protein transfer lipid anggur, diketahui menyebabkan reaksi alergi yang parah pada beberapa individu. Anggur pun dapat memicu anafilaksis yang membahayakan nyawa.

Anafilaksis terjadi karena pelepasan histamin dan bahan kimia lainnya di dalam tubuh yang kemudian memicu kebocoran pembuluh darah. Hal ini selanjutnya menyebabkan pembengkakan jaringan di mulut dan saluran udara, juga tingkat tekanan darah yang sangat rendah.

3. Memicu komplikasi selama kehamilan

freepik.com/senivpetro

Efek samping ini berkaitan dengan resveratrol dalam anggur, yang merupakan polifenol kuat. Dalam sebuah penelitian yang dilaporkan di The FASEB Journal, suplemen resveratrol ditemukan menyebabkan masalah pankreas pada janin yang sedang berkembang. Meskipun penelitian tidak menyinggung tentang anggur, tapi lebih baik berhati-hati dengan anggur.

Beberapa studi pendahuluan juga menunjukkan bahwa suplementasi resveratrol sebenarnya bisa bermanfaat selama kehamilan. Tetapi untuk amannya, lebih baik tanyakan kepada dokter terlebih dahulu sebelum mengonsumsi anggur selama kehamilan.

4. Menyebabkan diare

ilustrasi sembelit (freepik.com/gpointstudio)

Makanan tinggi gula bisa menyebabkan diare. Temuan dalam International Journal of Dentistry menunjukkan bahwa alkohol gula, senyawa organik yang ditemukan dalam gula, dapat menyebabkan diare. 

Anggur berpotensi memicu diare pada individu yang rentan, sebab terdapat kandungan gula sederhana di dalam jus anggur. Anggur juga dipercaya dapat menyebabkan diare pada pelancong. Ini adalah bentuk diare yang biasa alami ketika seseorang mengunjungi tempat lain di mana makanan atau praktik kebersihan berbeda dari tempat tinggal. Buah yang tidak dikupas seperti anggur biasanya diketahui menyebabkan diare ini.

5. Dapat memicu sakit perut

ilustrasi sembelit atau konstipasi (freepik.com/wayhomestudio)

Anggur mengandung asam salisilat. Intoleransi terhadap asam ini ditandai dengan peradangan lokal pada saluran pencernaan, sakit perut, diare, dan kembung.

Dalam penelitian pada Asian Pacific Journal of Tropical Biomedicine, individu yang makan biji anggur mengalami radang usus buntu. Biji yang tidak tercerna atau sisa buah dapat menyebabkan sakit perut yang akut. Anggur juga bisa memicu masalah pada individu yang mengalami sindrom iritasi usus besar. Ini karena anggur mengandung serat tidak larut yang dapat menstimulasi saluran pencernaan. Jadi, bagi individu dengan sindrom iritasi usus besar, pastikan tidak memakan anggur saat perut kosong.

Anggur kaya akan nutrisi penting sehingga bisa menjadi tambahan yang sehat untuk diet rutin. Namun, kamu tetap harus memperhatikan porsi makan anggur agar tidak menyebabkan masalah kesehatan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Eka Ami
EditorEka Ami
Follow Us