Terlihat simpel, tetapi tak semua orang bisa membuat kue pukis enak di rumah. Hasilnya ada yang bantat, keras, atau terlalu kasar. Ujung-ujungnya, kue pukisnya jadi mubazir karena memang kurang sedap saat disantap.
Sebelum membuat kue pukis sendiri, kamu perlu mengetahui beberapa tipsnya, agar hasilnya empuk dan mengembang. Cara bikinnya gak bisa sembarangan, lho!
Adonan kue pukis harus melalui proses fermentasi dari ragi, agar mengembang saat dimasak. Maka dari itu, pastikan ragi yang digunakan harus dalam keadaan baik dan aktif.
Cara mengeceknya adalah campurkan dengan air hangat dan gula. Kalau airnya berbuih, artinya raginya masih aktif. Bila perlu, pakai ragi yang baru beli, agar mengembang secara maksimal.
Hal berikutnya yang patut kamu perhatikan adalah bahan utamanya, yakni tepung terigu. Jenis tepung terigu yang digunakan untuk membuat kue pukis adalah tepung terigu protein sedang. Tepung jenis ini dirasa paling cocok untuk membuat resep kue tradisional, termasuk kue pukis, karena dapat menghasilkan kue yang lembut dan agak mengembang.
Biar rasanya lebih nikmat, sebagian orang menggunakan santan sebagai campuran adonan kue pukis. Namun, sebaiknya gunakan santan peras, bukan santan instan.
Dibandingkan santan instan, santan peras akan terasa lebih gurih dan aromatik, sehingga bisa meningkatkan rasa kue pukis buatanmu. Wanginya dijamin lebih semerbak!
Bahan berikutnya yang patut kamu perhatikan adalah telur. Gunakan telur yang berkualitas baik dan masih segar.
Salah satu cara mengeceknya adalah dengan melihat teksturnya. Kalau telurnya encer dan baunya kurang sedap, jangan gunakan telur tersebut! Penggunaan telur yang kurang segar akan sangat berpengaruh pada rasa kue pukis.
Saat membuat adonan kue pukis, ada tahap mengocok telur dan gula dengan menggunakan mikser sebelum dicampur bahan lainnya. Nah, pastikan kamu mengocoknya dengan mikser berkecepatan tinggi hingga mengembang.
Ciri-cirinya adalah warnanya pucat, berjejak, dan volumenya lebih banyak dari sebelumnya. Jika sudah demikian, baru campurkan dengan bahan lainnya.
Saat kocokan telur sudah mengembang dan siap digunakan, kurangi kecepatan mikser menjadi kecepatan rendah. Setelah itu, baru masukkan campuran terigu dan ragi sambil dikocok.
Supaya adonan tidak berserakan dan ke mana-mana, masukkan bahan kering sedikit demi sedikit. Bisa juga dengan menggunakan sendok.
Setelah bahan kering dan telur tercampur, baru tuangkan santan yang sudah disiapkan sebelumnya. Oh iya, santan harus dalam keadaan sudah dingin, agar raginya tidak matang saat dicampur. Setelah adonan tercampur rata, istirahatkan adonan hingga mengembang selama 30 menit.
Proses pengistirahatan atau fermentasi adonan dipengaruhi dengan suhu sekitar. Jika suhu ruangnya panas dan lembap, artinya proses fermentasinya pun lebih cepat.
Jika suhu ruangnya cenderung dingin, maka proses fermentasinya jadi lebih lama. Pastikan untuk menutup adonan dengan kain, agar tidak kering dan kotor karena debu.
Jika adonan sudah terfermentasi dengan baik, tuangkan adonan ke dalam cetakan kue pukis yang sudah diolesi dengan minyak atau margarin. Setelah dituangkan, tutup cetakan pukis agar proses pemanggangan jadi lebih cepat dan tingkat kematangannya pun merata. Gunakan api sedang, agar adonan matang sempurna dan tidak mudah gosong.
Agar rasanya lebih nikmat, banyak orang menambahkan aneka topping favorit di atas kue pukis. Misalnya seperti meses, daging kelapa muda, keju, kismis, atau lainnya.
Berikan topping tersebut saat adonan masih setengah matang, agar dapat menempel di permukaan kue. Kalau sudah matang, topping akan sulit menempel dan justru berserakan.
Itu dia deretan tips membuat kue pukis yang patut kamu coba di rumah. Semoga kali ini kamu berhasil membuatnya!