7 Tips Minum Kopi untuk Diet dan Menurunkan Berat Badan

Beberapa tahun terakhir, tren minum kopi menjamur di berbagai lokasi di Indonesia. Kopi yang disajikan lebih kekinian dengan berbagai kreasi dan bahan tambahan, rasa, bahkan teksturnya jadi makin kaya.
Orang-orang yang semula kurang suka minum kopi pun jadi menyukainya. Tak hanya bisa menyegarkan hari dan bikin melek atau konsentrasi, kopi juga dianggap bagus untuk diet, lho.
Melansir dari artikel ilmiah berjudul "Mengulik Pengaruh Kopi Terhadap Penurunan Berat Badan atau Kopi Bisa Turunkan Berat Badan?" yang dimuat di laman resmi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga Surabaya, dua kandungan utama kopi, yakni asam klorogenat dan kafein, berpengaruh pada penurunan berat badan.
Kedua kandungan tersebut mampu meningkatkan pembakaran energi yang menyebabkan terjadinya pembongkaran cadangan lemak untuk menyuplai kekurangan energi dalam tubuh. Selain itu, asam klorogenat juga berfungsi sebagai pengatur respons lapar dan kenyang. So, kopi bisa menjadi salah satu asupan untuk bantu menurunkan berat badan.
Namun, untuk mendapatkan beragam manfaat tersebut, kamu tidak boleh sembarangan dalam menikmati kopi. Ada beberapa hal yang perlu menjadi perhatianmu. Biar gak salah pilih olahan kopi, simak tips minum kopi untuk diet di bawah ini, yuk!
1. Mengonsumsi kopi hitam

Kopi hitam merupakan minuman yang paling ideal untuk diet dan menurunkan berat badan. Kandungan kalori kopi ini cukup rendah, sekitar 5 kalori per cangkirnya, asal tidak diberi pemanis tambahan.
Jika diberi pemanis atau bahan tambahan lainnya, seperti gula pasir, maka kalorinya tentu akan naik. Kopi kekinian, kopi instan, atau kopi kemasan siap minum cenderung tinggi kalori, sehingga kurang cocok digunakan sebagai menu diet.
Kalau kamu belum terbiasa dengan kopi hitam pahit, kamu boleh menambahkan ekstrak vanila, kayu manis, atau pala bubuk secukupnya.
2. Hindari menambahkan krimer

Sebagian besar orang yang tidak terbisa minum kopi hitam biasanya akan menambahkan krimer ke dalam cangkir kopinya. Kebiasaan ini harus pelan-pelan dihilangkan jika kamu berniat diet dengan serius.
Satu sendok makan krimer mengandung 30 kalori dan 2 gram lemak jenuh. Lemak jenuh dapat meningkatkan kolesterol LDL atau kolesterol jahat dalam tubuh. Akibatnya, risiko penyakit jantung dan stroke pun meningkat, serta memicu kenaikan berat badan.
Solusinya, kamu bisa mengganti krimer dengan susu almond yang mengandung dua kalori per satu sendok makan. Simpel banget, kan?
3. Jangan minum kopi sebagai pengganti makan

Seperti yang sudah dijelaskan di bagian pembukaan di atas bahwa kandungan asam klorogenat dalam kopi bisa mengatur respons lapar dan kenyang. Saat meminumnya, nafsu makan bisa berkurang. Namun, bukan berarti kopi bisa menjadi pengganti makanan utama, ya.
Kamu harus tetap makan dengan teratur dengan menu bergizi. Kandungan asam klorogenat dalam kopi hanya bantu mengatur respons lapar, supaya porsi makanmu tak berlebihan dan keinginan untuk ngemil bisa dikurangi.
Penulis Slimdown with Smoothies dan pendiri Laura Burak Nutrition, Laura Burak, MS, RD, mengatakan jika ingin membangun kebiasaan minum kopi untuk diet, sebaiknya jangan meminumnya dalam keadaan perut kosong.
Kalau hal tersebut sering dilakukan, kamu cenderung makan berlebih di waktu makan berikutnya. Akibatnya, pola makan dan metabolisme tubuh jadi terganggu.
4. Ketahui batasan minum kopi

Meski kopi memiliki banyak manfaat untuk kesehatan tubuh, bukan berarti kamu boleh minum sesuka hati atau sebanyak-banyaknya. Jika ingin diet, kamu harus tahu batasan minum kopi yang disarankan per harinya, yakni sekitar 150-450 mililiter atau setara dengan kafein maksimal 400 miligram.
Alih-alih berat badan turun, kamu malah akan mengalami beberapa efek samping kalau terlalu "bersemangat" atau kebanyakan minum kopi. Seperti jantung berdebar, sakit lambung, gangguan pola makan, dan metabolisme tubuh jadi tidak lancar.
5. Hindari minum kopi di sore atau malam hari

Menjelang sore hari di kantor, pikiran biasanya sudah mulai penuh dan "terhambat". Minum segelas kopi memang terasa sangat nikmat dan bikin pikiran kembali segar. Namun, jika kamu sedang diet, kebiasaan tersebut sebaiknya dihindari.
Minum kopi pada sore hari atau dekat dengan waktu tidur dapat mengganggu pola tidur. Kamu akan terjaga hingga larut malam dan kualitas tidur pun jadi menurun. Hal tersebut memicu kenaikan berat badan. Solusinya, kamu bisa minum kopi pada pagi atau siang hari sebelum pukul 15.00.
6. Pilih camilan yang tepat untuk ngopi

Ngopi biasanya kurang lengkap tanpa ada camilan pendamping. Beberapa orang minum kopi pahit dengan sesuatu yang manis dan gurih, seperti roti, biskuit, kukis, tempe goreng, hingga pisang goreng, dan bertujuan untuk mengalihkan rasa pahit dari kopi.
Hal tersebut sebenarnya tidak masalah, asal tidak terlalu sering dilakukan dan jumlah kudapan yang dikonsumsi pun tidak terlalu banyak.
Apabila ingin ada sensasi manis, sebaiknya tambahkan bubuk kayu manis karena kafein dan kandungan antioksidan dari kayu manis dapat meningkatkan metabolisme dan mendorong penurunan berat badan.
Sementara itu, camilan manisnya bisa kamu ganti dengan makanan yang sehat. Di antaranya seperti buah-buahan, kacang almond, kacang pistachio, oat, dan sebagainya.
7. Tambahkan kulit buah di bibir cangkir

Ada cara ampuh lain buat kamu yang belum terbiasa minum kopi hitam, yakni menggosokkan kulit buah di bibir cangkir kopi agar timbul efek buahnya. Salah satu kulit buah yang bisa digunakan adalah kulit jeruk. Sensasi manis dan masam akan terasa saat kamu "menyeruput" kopi tersebut.
Beberapa coffee shop di wilayah Arizona, Amerika Serikat, bahkan mencampurkan jus jeruk murni ke dalam espresso. Hal tersebut akan menimbulkan rasa manis dan segar, meski tanpa tambahan gula. Rasa kopi juga tidak akan hilang, lho.
Itu dia beberapa minum kopi untuk diet yang bisa jadi panduan buatmu. Gak perlu khawatir lagi, deh! Semoga dietmu sukses, ya!