Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Fakta Kombu, Bumbu Rahasia Kenikmatan Masakan Jepang

default-image.png
Default Image IDN

Tak hanya memiliki keberagaman budaya, namun masakan Jepang juga dapat kamu nikmati dengan berbagai selera dan keunikan yang disajikan. Bumbu rahasia yang terletak dalam masakan Jepang pun menjadi cita rasa yang menarik untuk dicoba.

Tak heran, jika turis asing sangat suka dengan makanan Jepang, berbagai macam hidangan yang disajikan memiliki khasiat dan aneka rasa yang akan membuatmu ketagihan untuk menyantapnya.

Berikut lima fakta kombu, bumbu rahasia kenikmatan masakan Jepang yang menarik untuk diketahui.

1. Memiliki kenikmatan yang berbeda

uz.maychola.com
uz.maychola.com

Kombu merupakan kata Jepang yang berarti rumput laut yang bisa dimakan. Dalam masakan Jepang, kombu biasa digunakan untuk melengkapi makanan agar nikmat dan menggugah selera.

Rasa yang umami dan sedap membuat kombu seringkali dikagumi para wisatawan. Dikutip dari laman delightedcooking, jika jenis rumput laut ini tumbuh di perairan lepas Asia timur termasuk Korea dan Tiongkok.

Toko para peternak rumput laut biasa menyajikan kombu segar yang dibekukan, dikeringkan, maupun diasamkan. Hal ini berhubungan dengan masakan yang akan dihidangkan sehingga menambah cita rasa dalam makanan.

2. Bumbu pelengkap idaman

japanesecooking101.com
japanesecooking101.com

Jika kombu dibudidayakan di benua Asia selama berabad-abad lamanya, gurih dan asin yang dimiliki rumput laut ini menggambarkan kenikmatan masakan yang berbeda-beda.

Disajikan mentah maupun diparut menjadi salad rumput laut, tak menghilangkan rasa kombu yang nikmat. Rasa asin yang dihasilkan rumput laut ini ada karena pengeringan yang terstruktur.

Beberapa hidangan yang ada menggunakan kombu untuk pelengkapnya disamping piring untuk penghias yang unik.

3. Cara yang berbeda dalam penyajiannya

verywellfit.com
verywellfit.com

Para koki menyajikan kombu dalam sebuah hidangan, agar dapat menghasilkan masakan yang berkualitas. Diasinkan, diiri, dan digoreng merupakan metode memasak yang populer untuk meyajikan makanan.

Pembekuan rumput laut banyak digunakan untuk memperpanjang umur simpan. Biasanya, beberapa hari setelah memanen kombu langsung dibawa ke berbagai restoran untuk dihidangkan oleh koki.

Untuk itu kombu segar dan beku memiliki rasa yang berbeda, namun resep yang digunakan tetap sama dan hanya menggantinya saja.

4. Mengandung berbagai manfaat

motionarray.com
motionarray.com

Banyak kedai dan bar tradisional di Jepang menyajikan rumput laut untuk para tamu dan dapat disajikan sendiri. Camilan yang sedap dan menambah cita rasa dalam hidnagan membuat kombu semakin digemari.

Kombu juga diketahui berkhasiat untuk mengurangi gas dan membantu pencernaan dalam tubuh. Kandungan yodium yang tinggi dan asam glutamat yang ada akan memberikan rasa yang sedap dalam kombu.

Memurnikan darah dan mendetoksifikasi racun dalam tubuh menjadikan kombu makanan yang wajib kamu coba. Tak heran jika kombu saat ini dijuluki sebagai makanan anti kanker karena memiliki khasiat yang ampuh.

5. Digunakan sebagai bahan alternatif

misosoup.site
misosoup.site

Dilansir delightedcooking, kombu bisa digunakan sebagai bahan alternatif. Mudah tumbuh di perairan Asia dan berbagai manfaat yang ada menjadikan kombu resep hidangan yang menciptakan rasa yang berbeda.

Kombinasi bakteri Escherichia coli dicampur dengan kombu akan menghasilkan etanol yang dapat digunakan sebagai bahan bakar fosil dan menambah bensin. Untuk itu kombu memerlukan persiapan yang matang sebelum digunakan.

Keunikan dan manfaatkombu menjadi perbincangan sebagai bumbu rahasia Jepang yang menciptakan rasa umami. Oleh karena itu, kombu merupakan salah satu bahan masakan berbeda dan unik yang dapat kamu nikmati di Jepang.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ines Sela Melia
EditorInes Sela Melia
Follow Us