Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Fakta Unik Rabeg, Olahan Daging Kambing Tanpa Santan Khas Banten

Rabeg (twitter.com/ristierira)
Rabeg (twitter.com/ristierira)

Tak begitu populer, Banten ternyata memiliki olahan daging kambing yang lezat bernama rabeg. Diolah tanpa santan, rasa rabeg disebut sebut mirip semur. Rasanya manis dan gurih, siapa sangka kalau rabeg merupakan makanan favorit Sultan Banten pada saat itu. 

Kini rabeg menjadi kuliner khas Banten yang wajib dicicipi saat berkunjung ke kota badak tersebut. Sebelum mencicipinya, kamu wajib tahu dulu beberapa fakta unik rabeg.

1. Rabeg hidangan hajatan khas Banten

Rabeg (instagram.com/roniwabia66)
Rabeg (instagram.com/roniwabia66)

Rabeg menjadi salah satu makanan olahan daging favorit masyarakat Banten. Rabeg banyak dihidangkan saat hajatan atau acara spesial. Bila dalam acara hajatan, rabeg akan dimasak dalam wajan besar dengan tungku kayu.

Porsi besar rabeg ini nantinya akan dimakan bersama-sama dalam acara hajatan tersebut. Selain itu, rabeg juga dibagikan kepada tetangga dan kerabat. 

2. Rabeg dimasak tanpa santan

Rabeg (instagram.com/bebadog.bae)
Rabeg (instagram.com/bebadog.bae)

Rabeg sekilas mirip semur khas Jawa Tengah. Kuahnya berwarna cokelat dengan rasa gurih manis, tapi gak berlebihan. Hal ini karena rabeg diolah menggunakan bumbu rempah dan kecap, tapi tanpa santan. 

Rabeg sangat nikmat disantap dengan nasi putih. Kuahnya yang manis dengan segar rempah-rempah sukses bikin ketagihan. Selain itu, sajian khas Banten ini, punya tekstur daging yang empuk dan dengan bumbu kuat terasa saat digigit. 

3. Rabeg menjadi makanan favorit Sultan Maulana Hasanuddin

Rabeg (instagram.com/infoserang)
Rabeg (instagram.com/infoserang)

Menurut sejarah, rabeg adalah makanan favorit Sultan Maulana Hasanuddin dan hanya bisa dinikmati oleh kaum bangsawan saat itu. Olahan ini dibuat oleh koki istana atas perintah langsung dari Sultan Maulana Hasanuddin. 

Saat itu, Sultan jatuh cinta dan ingin sekali makan makanan khas arab yang pernah beliau cicipi di kota indah bernama Rabigh. Wah, siapa sangka kalau rabeg adalah makanan kesukaan sultan, ya.

4. Nama rabeg terinspirasi dari Kota Rabigh di Arab Saudi

Rabeg (instagram.com/gadingtirta)
Rabeg (instagram.com/gadingtirta)

Nama rabeg dalam hidangan ini berasal dari kata Rabigh. Rabigh adalah kota indah yang pernah dikunjungi oleh Sultan Maulana Hasanuddin di Arab Saudi. Lidah orang jawa yang sulit berkata rabigh, akhirnya dipermudah menjadi rabeg seperti yang populer saat ini.

Saat ini, rabeg menjadi makanan khas Banten yang bisa dinikmati siapa saja. Bahkan, rabeg banyak dijual di kedai makan atau restoran di Banten, lho.

5. Rabeg mudah dibuat sendiri di rumah

Rabeg (twitter.com/ristierira)
Rabeg (twitter.com/ristierira)

Selain bisa dinikmati di restoran atau kedai makan, rabeg dengan mudah dibuat sendiri di rumah. Meski identik berbahan daging kambing, tapi rabeg juga banyak diolah dari daging sapi. Bumbunya banyak, tapi cukup mudah didapatkan, seperti bawang, jahe, pala, lengkuas, cabai, kayu manis, gula merah, dan kecap.

Memasak rabeg pun mudah dan simpel karena sama seperti memasak daging pada umumnya. Sebelum ditumis di dalam bumbu, daging  dipotong-potong dan direbus agar lebih empuk saat dimasak. 

Mantap disantap bersama nasi hangat, rabeg menjadi incaran para wisatawan yang berkunjung ke Banten. Penikmat kuliner sepertimu jangan sampai kelewatan mencicipi rabeg, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Natasha Wiyanti
EditorNatasha Wiyanti
Follow Us