Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Kesalahan Saat Makan Ramen, Sering Dilakukan Tapi Kamu Gak Sadar!

ilustrasi menikmati ramen (pexels.com/Nadin Sh)
ilustrasi menikmati ramen (pexels.com/Nadin Sh)
Intinya sih...
  • Meninggalkan ramen terlalu lama membuat kuah dingin dan mie kehilangan tekstur kenyalnya.
  • Mengaduk telur onsen dan nori langsung ke dalam kuah dapat merusak rasa yang dirancang dengan cermat.
  • Menyeruput mie dengan suara dianggap sebagai bentuk penghargaan terhadap kelezatan ramen dan membantu memperkaya pengalaman rasa.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Ramen adalah sajian hangat khas Jepang yang gampang bikin jatuh cinta. Tapi sayangnya, gak semua orang tahu cara menikmati ramen dengan benar. Banyak yang asal makan atau langsung diaduk sekaligus, padahal ada aturan tertulis saat menikmati ramen biar rasanya makin mantap.

Nah, biar kamu gak salah langkah lagi, yuk intip lima kesalahan yang sering dilakukan saat makan ramen dalam artikel ini ya! Dijamin setelah mengetahui kesalahan-kesalahan tersebut, ramen yang akan kamu nikmati selanjutnya pasti terasa lebih lezat.

1. Membiarkan ramen terlalu lama terpapar suhu ruang

ilustrasi ramen (pexels.com/Viridiana Rivera)
ilustrasi ramen (pexels.com/Viridiana Rivera)

Membiarkan ramen terlalu lama dan menjadi dingin sebelum disantap adalah kesalahan yang sering dianggap sepele oleh kebanyakan orang, tapi sebenarnya berdampak besar pada kualitas rasa ramen itu sendiri.

Saat ramen disajikan, suhu kuah yang panas membantu menjaga tekstur mie tetap kenyal dan tidak mudah lembek. Namun, jika dibiarkan terlalu lama di suhu ruang, mie akan menyerap kuah secara berlebihan hingga mengembang dan kehilangan kekenyalannya. Kuah pun berubah menjadi lebih kental, asin, dan kehilangan keseimbangan rasa aslinya.

2. Langsung mengaduk telur onsen dan nori ke dalam kuah

ilustrasi ramen (pexels.com/Airam Dato-on)
ilustrasi ramen (pexels.com/Airam Dato-on)

Mengaduk telur onsen dan nori sebagai topping secara langsung ke dalam kuah ramen mungkin terlihat praktis, tapi justru hal ini bisa merusak harmoni rasa yang sudah dirancang dengan cermat oleh sang koki.

Telur onsen dengan kuningnya yang lembut, sebaiknya dinikmati perlahan agar memberikan sensasi creamy dengan kuah panas. Sementara itu, nori akan kehilangan tekstur dan aroma lautnya yang khas jika terlalu lama terendam dalam kuah.

3. Makan ramen tanpa suara menyeruput

ilustrasi ramen (pexels.com/Nadin Sh)
ilustrasi ramen (pexels.com/Nadin Sh)

Makan ramen tanpa suara menyeruput mungkin terdengar sopan menurut budaya di Indonesia, tapi di Jepang justru sebaliknya. Menyeruput mie dengan suara dianggap sebagai bentuk penghargaan terhadap kelezatan ramen dan keterampilan sang koki.

Selain itu, teknik ini bukan cuma soal kebiasaan orang Jepang dalam menikmati hidangan berbentuk mie, tapi juga membantu untuk mendinginkan mie panas saat masuk ke mulut, sekaligus membawa aroma kuah ke indera penciuman, sehingga memperkaya pengalaman rasa.

4. Merasa harus menghabiskan seluruh kuah ramen

ilustrasi ramen (pexels.com/Change C.C)
ilustrasi ramen (pexels.com/Change C.C)

Banyak orang seringkali merasa harus menghabiskan seluruh kuah ramen. Ini adalah kesalahpahaman yang umum terjadi, apalagi jika berpikir “sayang kalau nggak dihabisin.” Padahal, kuah ramen dibuat dengan konsentrasi rasa yang sangat tinggi garam, lemak, dan umami sehingga berfungsi sebagai penyempurna, bukan sebagai kuah yang harus dihabiskan sampai tetes terakhir.

Di Jepang, kebanyakan orang hanya menyeruput kuah sedikit di akhir makan sebagai penutup. Menghabiskan kuah ramen justru bisa membuat rasanya menjadi terlalu berat dan mengganggu kenikmatan yang seharusnya datang dari kombinasi mie, topping, dan kuah dalam takaran seimbang.

5. Menggunakan sendok untuk memakan mie

ilustrasi menggunakan sendok untuk makan mie ramen (pexels.com/Rachel Claire)
ilustrasi menggunakan sendok untuk makan mie ramen (pexels.com/Rachel Claire)

Menggunakan sendok untuk memakan mie ramen mungkin terasa lebih mudah bagi sebagian orang, tapi hal tersebut justru menghilangkan esensi dari cara menikmati ramen yang sesungguhnya.

Mie ramen memang didesain untuk disantap dengan sumpit, karena gerakan mengambil dan menyeruput mie memungkinkan tekstur dan rasa berpadu secara alami dengan kuah. Selain itu, menggunakan sendok untuk mengambil mie membuatnya sulit diseruput, dan sering kali malah menyebabkan mie putus atau tergelincir.

Dengan menghindari kesalahan-kesalahan kecil di atas, pengalaman menyantap ramen jadi lebih otentik dan memuaskan. Jadi, jika saat semangkuk ramen tersaji di hadapanmu, nikmatilah seperti seorang pecinta ramen sejati.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nabila Inaya
EditorNabila Inaya
Follow Us