Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Tips Menyimpan Masakan Matang Tanpa Kulkas

masakan rumahan (pexels.com/Ella Olsson)

Saat kamu membuat suatu masakan dan masih bersisa, maka kamu bisa menyimpan hidangan tersebut dengan baik tanpa kulkas. Kulkas memang membantu memperpanjang umur simpan makanan dan mencegah pertumbuhan bakteri. Tetapi, ada juga beberapa masakan yang dapat disimpan tanpa kulkas untuk jangka waktu singkat.

Namun, hal ini tergantung pada beberapa faktor. Untuk bisa menjaga kualitas beberapa hidangan yang dimaksud, maka kamu juga bisa menyimak terlebih dahulu lima tips menyimpan masakan matang tanpa kulkas berikut ini, terutama jika kamu tidak memiliki alat pendingin tersebut di tempat tinggal. Yuk, simak!

1. Pilih bahan yang kurang rentan

wanita yang mempersiapkan bahan memasak (pexels.com/Ron Lach)

Meski sedikit terdengar merepotkan, tetapi untuk kamu yang sering menyimpan makanan matang bersisa selama beberapa saat tanpa menggunakan kulkas, maka harus pintar-pintar dalam memilih bahan yang kurang rentan. Hal ini akan membantu memperpanjang proses penyimpanan hidangan sehingga kamu tidak memerlukan alat pendingin untuk membuat hidangan tersebut tetap awet selama beberapa saat ke depan.

Contoh bahan-bahan yang mudah rusak atau rentan adalah produk susu atau hidangan berkuah. Bahkan hidangan mengandung santan juga rentan rusak jika tidak disimpan dengan baik. Makanya sangat disarankan untuk menyimpannya di dalam kulkas agar kualitasnya tetap baik.

Tetapi di samping itu ada juga bahan-bahan yang memang mampu bertahan dengan baik di luar kulkas. Contohnya adalah bahan masakan yang minim cairan atau dimasak kering seperti abon, kering tempe, teri, dan sejenisnya. Maka dari itu, supaya hidangan kamu tetap awet, maka kamu bisa mempertimbangkan masakan-masakan dengan bahan yang kurang rentan.

2. Masak dengan peralatan bersih

ilustrasi menumis bahan (pixabay.com/Joshua Van Hierden)

Memasak menggunakan peralatan bersih juga sangat disarankan untuk kamu yang sering menyisakan makanan untuk beberapa saat ke depan. Hal itu karena peralatan yang bersih bisa menjamin makanan kamu agar tetap higienis. Bukan cuma peralatan memasaknya, tetapi wadah penyimpanannya pun sebaiknya dipastikan dalam kondisi bersih.

Hal ini dilakukan untuk mencegah kontaminasi silang yang bisa berasal dari peralatan masak. Sayang sekali kalau bahan yang kamu beli sudah dalam kondisi yang bagus dan segar, tapi malah rusak karena kamu memasak menggunakan peralatan yang kotor. Hal itu tentu saja akan memicu basi makanan lebih cepat sehingga tidak bisa dikonsumsi dalam jangka waktu yang lebih panjang.

3. Biarkan masakan menjadi suhu ruang

makanan dalam wadah kaca (pexels.com/Ella Olsson)

Salah satu hal sederhana yang sering dilupakan orang-orang adalah memastikan masakan matang menjadi suhu ruang sebelum benar-benar disimpan. Menyimpan masakan dalam kondisi yang masih sangat panas adalah kesalahan yang membuat hidangan tersebut cepat basi.

Makanan apapun yang kamu simpan dalam kondisi panas bisa menibulkan kelembapan. Hal itulah yang memicu pertumbuhan bakteri lebih cepat sehingga nantinya hidangan tidak mampu bertahan meski hanya selama beberapa jam saja.

Makanya, kamu harus bersabar dengan menunggu masakan tersebut agar berangsur-angsur dingin terlebih dahulu. Setelah itu, baru kamu boleh melanjutkan proses penyimpanan agar hidangan tersebut dapat dikonsumsi siang atau malam harinya.

4. Gunakan wadah tertutup rapat

ilustrasi wadah kedap udara (freepik.com/Freepik)

Karena disimpan di ruangan yang cenderung terbuka seperti dapur atau lemari besar, maka kamu harus memastikan bahwa makanan tersebut disimpan dalam wadah tertutup. Hal ini dilakukan untuk mencegah kontaminasi dengan bahan masakan lain yang menimbulkan perbedaan rasa ataupun aroma.

Oleh karenanya, ketika suatu masakan sudah dingin atau suhu ruang, maka sebaiknya kamu simpan di dalam wadah dengan tutup. Hal ini dilakukan untuk membantu supaya hidangan tersebut terjaga kualitasnya dan tetap awet. Bahkan jika pun tidak menyerap bau atau aroma dari masakan lain, makanan yang dibiarkan disimpan terbuka juga bisa berpotensi basi karena kotoran ataupun hewan yang menghinggapinya. Makanya, selalu perhatikan proses penyimpanan masakan tanpa kulkas dengan apik supaya kamu pun memperoleh sajian yang tahan lama.

5. Perhatikan kondisi lingkungan

penyimpanan di dapur (pexels.com/Marlene Leppänen)

Di samping semua itu, selalu perhatikan kondisi lingkungan tempat kamu menyimpan masakan matang dengan baik. Beberapa lokasi cenderung menimbulkan kelembapan atau panas berlebihan sehingga rentan merusak sebagian bahan masak.

Sangat dianjurkan untuk memilih tempat yang cenderung sejuk atau kering, misalnya di dalam lemari penyimpanan. Hindari penyimpanan makanan di dekat kompor, tempat dengan sorot sinar matahari langsung, atau di dekat wastafel dalam jangka waktu yang panjang. Karena lokasi-lokasi tersebut bisa menimbulkan perubahan terhadap masakan kamu yang berpotensi mempercepat proses basi.

Menyimpan makanan matang di luar kulkas memang harus diperhatikan dengan baik, itu karena suhu bisa berubah kapan saja. Oleh karena itu, pastikan tempat penyimpanan dalam kondisi bersih, sejuk, dan kering, terhindar dari kotoran maupun hewan yang bisa menghantarkan kontaminasi. Selain itu, konsumsi masakan dalam waktu yang wajar sehingga kamu bisa memperoleh hidangan yang enak tanpa harus mengandalkan kulkas.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Intan Pratiwi Buchr
EditorIntan Pratiwi Buchr
Follow Us