Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

6 Fakta Chueotang, Sup Ikan Lumpur di KDrama Twenty-Five, Twenty-One

chueotang (instagram.com/so.kkop.no.ri)

Di episode keempat drama Twenty Five, Twenty One (2521) ada adegan di mana Na Hee Do, Ji Seung Wan, Baek Yi Jin, Go Yu Rim, dan Moon Ji Woong membantu ibu Seung Wan menangkap ikan yang berantakan di dalam rumah. Usut punya usut, ternyata ikan tersebut akan dibuat menjadi sebuah sup yang bernama chueotang.

Chueotang adalah salah satu hidangan berkuah khas Korea yang berbahan dasar ikan. Sup unik ini juga diketahui memiliki gizi yang baik dan dipercaya bisa memulihkan tenaga. Tertarik mencobanya? Pastikan kamu mengetahui sederet fakta chueotang berikut ini sebelum menyantapnya.

1. Sup dengan warna kuah cokelat keruh

chueotang (instagram.com/earn2eat_official)

Sekilas, penampilan chueotang mungkin berbeda dari kebanyakan sup khas Korea lainnya. Sebab, kuah dari chueotang memiliki warna cokelat keruh yang mirip seperti lumpur.

Wajar, karena warna kuahnya yang mirip seperti lumpur inilah beberapa orang di Korea menyebut chueotang dengan sebutan sup lumpur. Namun tenang saja, sup ini tidak serta merta dibuat dengan campuran lumpur, lho.

2. Bahan utamanya adalah ikan yang hidup di lumpur

mudfish atau loach (instagram.com/honimini)

Mudfish (loach) adalah jenis ikan yang digunakan sebagai bahan dasar pembuatan chueotang. Mudfish diketahui hidup di daerah berlumpur. Bagi kamu yang tinggal di Indonesia, mungkin ikan ini akan terlihat mirip seperti belut.

Sebelum benar-benar dimasak, mudfish akan dibersihkan dulu dari lumpur dan pasir. Caranya adalah dengan merebusnya dalam air asin. Setelahnya, mudfish tersebut akan dihaluskan dengan blender hingga menjadi bubur. Bubur mudfish inilah yang nantinya membuat kuah chueotang jadi lebih kental.

3. Doenjang hingga daun bawang jadi bahan lain dalam pembuatan chueotang

chueotang (instagram.com/earn2eat_official)

Bubur mudfish tadi akan dicampur dengan daun lobak, sawi putih, kol, daun bawang, bubuk perilla atau bubuk wijen liar, cabai merah, cabai hijau, serta bawang merah dan putih. Bahan-bahan tadi akan dalam dimasak waktu yang lama dalam kuah doenjang.

Alasan yang terdengar masuk akal, mengapa kuah chueotang punya warna cokelat keruh adalah penggunaan doenjang atau pasta kedelai. Sebab, doenjang sendiri memang memiliki warna cokelat.

Setelah matang, nantinya di bagian atas chueotang akan ditambahkan lagi dengan potongan daun bawang yang diiris memanjang.

4. Chueotang biasa dinikmati dengan nasi hangat atau mudfish goreng

mudfish goreng (instagram.com/jahwa85)

Sama seperti hidangan sup Korea pada umumnya. Chueotang juga biasa dinikmati bersama semangkuk nasi hangat. Dalam drama Twenty Five, Twenty One juga diperlihatkan jika Nam Do Hee cs menyantap chueotang dengan nasi putih dan beberapa lauk pendamping (banchan).

Meski begitu, beberapa orang Korea juga ada yang menikmati chueotang dengan mudfish atau loach goreng yang berbalut tepung renyah. Dilansir The Korea Heraldmudfish akan digoreng utuh dengan balutan tepung. Sehingga saat menyantapnya, kamu akan merasakan tekstur tulang yang ikut dikunyah dengan sensasi menggelitik di mulut. Tenang saja, tulang mudfish yang kecil dan rapuh tak akan berbahaya saat kamu menikmati ikan goreng satu ini.

5. Sup sehat yang juga dianggap bisa menyembuhkan penyakit

chueotang (instagram.com/likesugi)

Menurut laporan dari The Korea Herald, di Korea sendiri saat seseorang merasa kelelahan banyak dari mereka yang mencari chueotang untuk disantap. Sebab, mudfish diketahui memiliki kandungan nutrisi dan gizi yang baik sehingga dapat memberi kekuatan pada tubuh seseorang.

Dilansir KBS World Indonesiachueotang sering dihidangkan kepada mereka yang baru saja melakukan operasi atau sedang menjalani pengobatan. Tujuannya, agar setelah menyantap chueotang, kekuatan serta kekebalan tubuh orang tersebut bisa cepat pulih. Tak sampai di situ, chueotang juga dipercaya bisa mencegah penyakit tulang hingga pembuluh darah, lho.

6. Chueotang jadi hidangan menjelang Ipdong pada zaman dahulu

chueotang dengan nasi dan berbagai banchan (instagram.com/jahwa85)

Ipdong adalah hari dalam kalender musim masyarakat Korea yang menjadi tanda dimulainya musim dingin. Dahulu, umumnya saat menjelang Ipdong masyarakat Korea akan melakukan gimjang atau proses pengawetan kimci untuk dimakan saat musim dingin.

Dalam menyambut Ipdong juga, dulu setiap desa di Korea akan menghibur para lansia dengan hidangan utama. Makanan utama dari pesta penghiburan itu tak lain adalah chueotang yang dibuat dengan mudfish atau loach. Sebab, sup ini dipercaya memiliki gizi yang baik dan dapat memberi kekuatan tubuh saat musim dingin.

Bagi orang yang baru pertama kali menyantap chueotang mungkin akan berpikir jika rasa kuah dari sup ini seperti berpasir. Wajar, karena tekstur tersebut berasal dari mudfish yang dihaluskan.

Selain itu, bagi kamu yang menilai visual makanan sebagai yang utama akan tak begitu merasa tergiur kala melihat penampilan chueotang karena warna kuahnya. Namun, tak ada salahnya untuk mencoba sup satu ini kala bertandang ke Korea suatu saat nanti. Sebab, rasa minty dan rempah-rempah yang cukup kuat akan menyambut lidahmu saat sup ini masuk ke mulut.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Diana Hasna
EditorDiana Hasna
Follow Us