Terletak di selatan Kota Surakarta, Kabupaten Sukoharjo sering dilupakan orang-orang sebagai destinasi kulineran. Padahal, seperti halnya Surakarta, Sukoharjo juga menawarkan sajian lezat yang pantang dilewatkan. Salah satu rekomendasinya adalah ayam goreng Mbah Karto.
Bukan seperti ayam goreng pada umumnya, ayam racikan Mbah Karto dijamin lebih istimewa dengan segala kekhasannya. Pengin tahu keistimewaan apa saja yang membuat kuliner ini harus banget dicoba? Yuk, kepoin ulasan berikut.
Sebagai salah satu spot kulineran terbaik di Sukoharjo, resep ayam goreng Mbah Karto sudah bertahan sejak tahun 1969, menjadikan sajian ini sukses melayani pelanggan selama 52 tahun. Tentu saja, label kuliner legendaris layak tersemat di warung sederhana Mbah Karto yang berada tepat di seberang PLN Sukokarjo.
Untuk mempertahankan resep turun-temurun yang sudah lekat di lidah penggemar, ayam yang digunakan dalam olahan warung Mbah Karto hanyalah ayam kampung segar, yaitu ayam yang segera diolah tanpa lebih dulu disimpan di lemari pendingin. Terbukti hasil olahan ayam segar terasa lebih lezat.
Jika kamu mengintip ke dapur Mbah Karto, kamu akan menjumpai wajan berukuran super besar yang dipakai untuk merebus potongan ayam dengan bumbu rempah dan santan. Ayam dimasak menggunakan anglo dan proses ungkep ayam tersebut bisa memakan waktu hingga 90 menit agar bumbu benar-benar meresap hingga tulang.
Setelah proses ungkep selesai, potongan ayam langsung digoreng dalam wajan dengan memastikan keseluruhan bagian ayam terendam minyak goreng. Ayam tidak digoreng terlalu kering agar keempukannya tetap terjaga.
Seporsi ayam goreng Mbah Karto dihidangkan lengkap dengan sambal dan lalapan berupa timun, kacang panjang, taoge, daun kemangi, dan rebusan daun pepaya. Yang unik, sambal yang tersaji bukan cuma sambal bawang, tapi juga ada sambal blondo yang khas.
Sambal blondo ini merupakan hasil olahan bumbu rempah dan santan setelah digunakan untuk merebus ayam. Alih-alih dibuang, bumbu ungkep tersebut dimasak lagi hingga menjadi kental dan berubah warna menjadi hitam. Tambahkan cabai, lalu jadilah sambal blondo dengan cita rasa asin, gurih, manis, dan sedikit pedas.
Menciptakan ayam goreng dengan tekstur empuk, juicy di dalam dan di luar, serta rasa gurih sempurna, bikin warung Mbah Karto tetap eksis meski di masa pandemi sekalipun. Kabarnya, dalam satu hari, warung ini mampu menjual hingga 200-300 ekor ayam kampung, lho. Wah!
Di sini, kamu bisa memesan potongan ayam goreng paha, dada, kepala, dan hati ampela. Satu potong ayam paha dan dada dibanderol Rp17.000. Sedangkan harga untuk kepala ayam adalah Rp4.000 dan Rp3.000 untuk hati ampela.
Sembari menunggu pesanan ayam goreng datang, kamu bisa menikmati aneka gorengan yang tersedia, seperti tahu bakso, mendoan, dan bakwan jagung.
Selain menyukai kuliner legendaris yang ada di Kota Surakarta, Presiden Jokowi rupanya gak luput menjajal ayam goreng Mbah Karto. Bukan hanya sekali dua kali, namun presiden terbilang sering mampir ke warung ini bersama keluarga. Kunjungannya menjadi bukti kalau ayam goreng Mbah Karto berhasil menjadi kuliner favorit beliau.
Buka antara pukul 07.00-20.00 WIB, pastikan kamu singgah di warung ayam goreng Mbah Karto saat jalan-jalan ke Sukoharjo, ya. Dijamin ketagihan!