Ayam menjadi salah satu makanan yang disukai banyak orang. Selain bisa diolah menjadi berbagai macam masakan, harganya pun cenderung lebih terjangkau dibanding daging sapi.
Salah satu jenis ayam yang paling populer yakni ayam kampung. Ayam kampung dinilai lebih sehat. Harganya pun lebih mahal dibanding ayam broiler.
Namun, sebelum membelinya, kamu harus memahami dulu cara memilih ayam kampung berkualitas. Biar gak salah pilih, simak tips memilih ayam kampung berikut ini!
Ayam kampung bisa dibeli dalam keadaan hidup atau sudah dibersihkan. Jika dibeli dalam keadaan hidup, kamu bisa mulai melihat dari warna bulunya.
Biasanya bulu ayam kampung berwarna hitam, abu-abu, atau cokelat. Selain itu, ukuran ayam kampung lebih besar dibanding ayam broiler. Bentuk fisiknya pun lebih ramping.
Ayam kampung yang berkualitas biasanya warna dagingnya putih berkilau dan kenyal. Selain itu, kulitnya lebih kuat dan elastis dibanding ayam pejantan.
Ayam kampung juga gak memiliki aroma. Jika tercium bau amis dan warnanya terlihat kurang segar, kemungkinan ayam tersebut sudah gak layak dikonsumsi.
Selain bagian badannya, kamu juga bisa memperhatikan bagian ceker. Ayam kampung warna cekernya lebih gelap. Ceker ayam kampung asli biasanya gak berwarna putih, melainkan kuning atau kehitaman.
Lemak ayam kampung lebih banyak di bagian pantat. Biasanya lemak tersebut berwarna kuning tua dan jumlahnya gak banyak.
Cek pula bagian paha ayam kampung. Ukuran paha ayam kampung lebih panjang tanpa ada lapisan lemak.
Harga ayam kampung lebih mahal dibanding jenis ayam lainnya. Meskipun mahal, tetapi bukan jaminan mendapatkan ayam kampung asli.
Pasalnya, banyak pedagang yang mencampur ayam kampung dengan ayam broiler atau persilangan. Biasanya satu ekor ayam kampung dengan berat 1-1,5 kilogram dijual dengan harga Rp70 ribu sampai Rp80 ribuan.
Setelah menyimak tips memilih ayam kampung di atas, semoga kamu mendapatkan yang berkualitas ya! Jadi gak salah pilih lagi, deh!