Singkawang adalah kota kecil yang terletak di Kalimantan Barat. Selain memiliki pantai dan alam yang indah, Singkawang juga memiliki keunikan dalam bidang kulinernya. Salah satunya adalah choi pan.
Apa saja, sih keunikan dari choi pan ini? Yuk, simak list-nya!
Tidak heran kalau makanan choi pan ini menjadi salah satu makanan khas di Singkawang karena sebagian besar penduduknya merupakan suku Tionghoa.
Nah, suku Tionghoa inilah yang membawa choi pan ke Singkawang. Bahkan, ada salah satu tempat yang bernama Kawasan Tradisional Keluarga Tjhia yang sudah berdiri sejak tahun 1901 dan sekarang menjual makanan khas Tionghoa seperti choi pan dan kwetiau.
Choi pan terbuat dari tepung kanji yang kemudian diisi dengan sayur-sayuran. Ada beberapa pilihan sayur untuk isiannya, seperti rebung, bawang kucai, dan bengkuang. Semuanya sama-sama enak. Tapi isian yang paling umum dan terkenal adalah isian bengkuang.
Kamu sudah bisa mendapat 10 buah choi pan cukup dengan mengeluarkan uang Rp15.000 - Rp20.000. Selain murah, choi pan juga cukup mengenyangkan, lho!
Selain isian, komponen lain yang memengaruhi rasa choi pan adalah sambalnya. Kamu harus pintar dalam meracik perpaduan antara kecap manis, sambal cabe, dan jeruk nipis sehingga memaksimalkan rasa si choi pan.
Selain di Singkawang, kamu juga bisa menemukan choi pan di daerah lain, seperti Bangka Belitung, Pontianak, dan daerah yang memiliki festival saat Imlek, seperti Yogyakarta.
Choi pan adalah makanan yang cukup simple untuk dibuat. Cukup membuat adonan dan isian, kemudian dikukus beberapa menit, kamu sudah bisa menikmati choi pan. Namun, dalam membuat adonan inilah yang harus diperhatikan karena jika terlalu tipis adonannya akan mudah robek, sementara kalau terlalu tebal akan membuat mulut lelah dalam mengunyahnya. Serba salah, deh, intinya!
Nah, tunggu apalagi? Yuk, main ke Singkawang dan biarkan choi pan memanjakan lidahmu