Makanan khas dari Jawa Timur cukup banyak dan lezat, lho. Setiap daerah di Jawa Timur memiliki spesialisasi kuliner yang berbeda. Dan ketika berada di provinsi tersebut, pasti akan menemukan sensasi wisata kuliner yang mengesankan.
Daripada penasaran, mari intip enam kuliner khas di Jawa Timur berikut ini!
Sekilas, namanya seperti bahasa anak zaman now yang kekinian banget! Mie yang tentu teknik memasaknya direbus ini adalah hidangan mie yang disajikan bersama taburan ayam yang mirip seperti abon dan terlihat berwarna coklat muda atau putih dengan ditambah fried onions serta irisan seledri.
Rasa cwie mie lebih beragam dan kuat daripada mie ayam, karena menggunakan beberapa jenis minyak, sehingga memunculkan rasa yang begitu gurih dan cenderung asin. Rasanya sudah pasti "mantul"!
Sejak tahun 1955, jenang ini sudah ada. Bernama Jenang Mirah, karena jenang ini pertama kali dibuat oleh Mbah Mirah. Komposisi bahan seperti beras ketan, gula jawa dan santan dicampur jadi satu dalam pembuatannya. Setelah matang didinginkan sebentar lalu dikemas. Untuk pengemasannya ada varian ukuran, dari kecil, sedang sampai yang besar.
Cita rasa dari Jenang Mirah begitu khas, perpaduan antara gurih-manis yang enak. Istimewanya, nggak menggunakan pengawet dan teksturnya empuk serta nggak lengket.
Camilan atau kue ini bernama Ledre. Bernama tersebut, karena dalam istilah setempat, dalam proses melembutkan bahan yang sudah dicampur kemudian dibentuk lembaran-lembaran pipih bernama "Ngledre". Bentuknya cukup unik, seperti cerutu, semprong atau wafer roll yang ringan dan rapuh berwarna coklat muda yang menggoda.
Umumnya, bahan dasar pembuat Ledre adalah pisang raja, gula pasir, minyak kacang, santan, telur dan tepung beras. Namun, banyak juga yang menggunakan pisang jenis lainnya. Selain itu, ada juga yang memakai bahan dasar tambahan, yaitu waluh. Rasanya juga beragam, nggak cuman orisinal, itu tergantung bahan buah yang digunakan sebagai perasa.
Namun, Ledre dengan varian rasa, rasanya kurang begitu terasa dan masih kalah kuat dengan rasa pisang raja sebagai bahan dasarnya.
Sebenarnya ini makanan khas Kupang, NTT atau khas Jawa Timur? Jangan bingung! Makanan yang disebut juga Kupang Lontong ini merupakan makanan khas daerah Jawa Timur. Namanya berembel-embel "Kupang", karena ada bahan dasar bernama "Kupang", yaitu hewan laut semacam kerang kecil yang hidup di lumpur air asin.
Bahan utamanya yang digunakan adalah Corbula Faba / kupang putih. Setelah kupang dikupas dan dimasak, ditambahkan kuah petis, lentho, lontong dan sedikit perasan jeruk nipis. Untuk menghidangkannya, umum dipadukan dengan sate kerang, serta minuman air kelapa muda atau degan.
Masyarakat percaya, apabila memakan Lontong Kupang sambil minum degan, semua penyakit di dalam tubuh akan hilang dan menjadi sehat.
Otak-otak umumnya terbuat dari bahan dasar ikan tenggiri. Namun, di Kediri menggunakan ikan bandeng, karena Kediri merupakan daerah penghasil ikan bandeng dan banyak petani ikan jenis ini di daerah tersebut. Dalam pengolahan, biasanya otak-otak dimasak dengan cara dibungkus daun pisang, tapi di Gresik nggak, lho!
Otak-otak di Gresik unik! Bentuknya seperti ikan bandeng pada aslinya. Karena, cara pengolahannya daging dan kulit ikan bandeng dipisahkan serta tulangnya dibuang. Kemudian dagingnya dihaluskan lalu dibumbui. Setelahnya, daging yang sudah halus dimasukkan ke dalam kulit ikan bandeng. Rasa dari otak-otak bandeng ini cukup gurih dan unik.
Pecel Rawon disajikan lengkap dengan menu lauk-pauknya. Satu porsi pecel rawon berisi sayuran rebus seperti bayam, kacang panjang dan tauge ditambah sambal pecel serta kuah rawon. Untuk pelengkap, biasanya ada empal sapi, paru goreng kering, ragi, remukan peyek kacang dan udang goreng.
Paduan kuah rawon dan sambal kacang itu yang menjadikan pecel rawon istimewa. Rasa gurih sambal kacang dan pedasnya cabai nggak hilang meskipun dicampur kuah rawon yang kaya dengan kaldu serta rempah yang rasanya sedap-manis. Pecel Rawon sangat nikmat jika dilahap bersama nasi dan lauk yang masih hangat.