Kuliner nasi khas Tanah Minang bukan hanya nasi padang atau nasi kapau saja, lho. Kamu wajib tahu keberadaan nasi kabaka yang rasanya autentik banget khas Minangkabau. Lantas, apa itu nasi kabaka?
Nasi kabaka merupakan kuliner khas Padang Panjang, Sumatra Barat, berupa nasi berbungkus daun. Dulu, nasi kabaka sering dijadikan makanan untuk bekal, lho. Kok bisa, ya? Pengin tahu lebih dekat tentang nasi kabaka? Simak lima fakta nasi kabaka ini!
Dulu, nasi kabaka mulanya adalah nasi bungkus yang sengaja disiapkan oleh para ibu di Padang Panjang. Nasi itu dapat dibawa sebagai bekal anggota keluarga mereka yang hendak beraktivitas.
Aktivitas sekolah, pergi ke ladang, atau berpergian jauh dengan tujuan lainnya biasanya membawa nasi kabaka ini. Karena itu, nasi bungkus yang disatukan bersama lauk tersebut akhirnya dikenal dengan sebutan nasi baka atau nasi kabaka.
Seperti yang telah dijelaskan pada poin sebelumnya, nasi kabaka dibungkus menjadi satu bersama lauk. Pembungkus tersebut bukanlah kertas minyak, tapi daun pisang. Menariknya, daun pisang yang digunakan tak serta merta dibersihkan saja, lho.
Nasi kabaka harus diasapi atau disangrai supaya permukaan daun tidak kaku atau sedikit lemas. Daun pisang yang diasapi ini juga konon bisa membuat aroma dari nasi dan lauk yang dibungkus tersebut menjadi harum.
Karena fungsinya lain, nasi kabaka berbeda dengan nasi padang atau nasi kapau. Kedua nasi khas Minangkabau tersebut biasanya dikonsumsi dalam waktu dekat, sehingga memungkinkan sekali menambahkan kuah sayur ke dalam nasi dan ragam lauk lainnya.
Namun, tidak dengan nasi kabaka. Nasi ini difungsikan sebagai bekal yang waktu makannya pun bisa berjam-jam setelah makanan tersebut dibungkus. Karena itu, nasi kabaka tidak diberi kuah, dan lauknya pun harus kering. Kering di sini dalam artian lauk yang digoreng atau tumisan betul-betul kering tanpa menyisakan kuah.
Menggunakan lauk kering pada nasi kabaka konon alasan kenapa kuliner nasi ini dapat bertahan sampai kurang lebih 10 jam lamanya. Tak cuma itu, penggunaan daun pisang yang sudah diasapi juga jadi faktor pendukung nasi kabaka mampu bertahan lama untuk dikonsumsi. Karena itu, nasi kabaka sering dijadikan bekal ketika berpergian dengan jarak yang lumayan jauh juga, lho.
Karena fungsinya sebagai bekal, dulu nasi kabaka hanya dibuat oleh para anggota di rumah tangga saja. Berkembangnya zaman dan regenerasi, zaman sekarang budaya menyiapkan bekal mulai jarang dijumpai.
Banyak masyarakat berpikir simpel dengan cara membeli di luar ketimbang membawa bekal. Karena itu, eksistensi dari nasi kabaka sendiri mulai redup. Namun, nasi ini masih ada meskipun mulai susah dijumpai.
Terlebih sekarang ini masyarakat Padang Panjang justru menjual nasi kabaka sebagai kuliner khas dari daerah tersebut. Tidak banyak, sih, namun kamu bisa menjumpai kok di daerah Sumatra Barat ini.
Lima fakta nasi kabaka khas Padang Panjang, Sumatra Barat, kini sudah kamu ketahui. Seperti yang sudah dijabarkan sebelumnya, nasi kabaka mulai dikomersilkan. Kamu pun bisa menjumpai di beberapa rumah makan ketika berkunjung ke Padang Panjang. Harga nasi kabaka sendiri rata-rata berkisar Rp12—25 ribu, tergantung lauk yang dipilih.