Beberapa makanan dan minuman yang kita konsumsi setiap hari sangat rentan untuk mengalami kontaminasi. Kontaminasi tersebut dapat terjadi akibat dari beberapa faktor, baik itu dalam pengolahannya, pengemasannya maupun penyajiannya yang salah, yang kemudian akan berakibat fatal apabila kita mengonsumsinya.
Dilansir dari Iflscience, berikut 8 hal mengenai makanan dan minuman yang harus kamu hindari jika tidak ingin mengalami sakit perut di kemudian hari.
Bill Marler, seorang ahli keracunan makanan mengatakan kepada Business Insider bahwa dia menyarankan kepada masyarakat agar tidak meminum air yang tanpa filter maupun air yang tidak diolah. Sebab dalam air tersebut terdapat banyak hal yang dapat membuat seseorang sakit.
Air mentah bahkan dari aliran air yang paling bersih sekalipun dapat mengandung kotoran hewan, menyebarkan giardia, infeksi usus yang dapat menimbulkan gejala muntah dan diare.
Beberapa bakteri seperti E.coli, kolera dan hepatitis A, yang menyebabkan 20 kematian tahun lalu dalam wabah di California, juga dapat menyebar melalui air yang tidak difilter ataupun dimasak.
Meskipun kebanyakan orang lihat bahwa tepung yang belum dimasak tidak berbahaya namun bukan berarti tidak bisa menyebarkan bakteri, kata Marler. Sebuah penelitian di New England Journal of Medicine, menyebutkan dalam Consumer Reports bahwa dari akhir 2015 hingga September 2016, 56 orang di 24 negara mengembangkan infeksi E.coli dari memakan tepung mentah atau tidak dimasak.
Oleh sebab itu, sebaiknya kamu mencuci tangan saat setelah memegang tepung mentah dan tidak mengonsumsi adonan kue yang belum dipanggang untuk menghindari penyebaran bakteri E.coli yang mungkin terdapat dalam tepung mentah.
Marler mengatakan, bahwa dia telah melihat lebih banyak penyakit bawaaan yang terdapat dalam tiram mentah dalam lima tahun terakhir. Mengapa demikian? Hal tersebut sebagai akibat dari suhu air yang meningkat.
Saat air global semakin panas, tiram tersebut akan menghasilkan pertumbuhan mikroba yang tentu saja terdapat dalam tiram mentah yang sebagian orang konsumsi.
Beberapa dari kita sering mengkonsumsi buah ataupun sayuran yang telah dikupas dan dipotong-potong secara langsung tanpa mempertimbangkan sanitasinya. Namun pada kenyataannya, karena lebih banyak orang yang menangani dan memproses buah dan sayuran tersebut berarti lebih banyak peluang bahwa buah dan sayuran tersebut telah terkontaminasi. Hal itu tidak sebanding dengan risikonya, kata Marlel.
Sebagai contoh, dalam sebuah studi 2010 dari Consumer Reports menemukan tingkat bakteri yang "tidak dapat diterima" yang biasanya menyebabkan keracunan makanan disekitar 208 kantong salad yang diuji.
Meskipun bakteri-bakteri tersebut tidak serta merta menyebabkan penyakit namun tetap saja memiliki potensi untuk melakukannya..
Wabah terkait kecambah secara umum mengejutkan, dengan lebih dari 30 wabah bakteri terutama Salmonella dan E.coli dalam dua dekade terakhir.
"Ada terlalu banyak wabah yang sering tidak diperhatikan beresiko mengkontaminasi pada tunas kecambah," kata Marlel. Katanya, beberapa produk seperti itu sama sekali tidak dikonsumsinya.
Marlel, Markle, dan Presiden Donald Trump memiliki setidaknya satu kesamaan, yaitu mereka memesan steak matang dengan baik sebelum dikonsumsi.
Menurut Marlel, daging harus dimasak hingga 160 derajat agar bakteri yang terdapat pada daging terbunuh sempurna dan tidak mengontaminasinya saat dikonsumsi.
Bagi siapa saja yang ingat mengenai epidemi salmonella tahun 1980-an dan awal 90-an, konsumsi telur yang belum matang sempurna ataupun yang masih mentah adalah salah satu penyebabnya.
Menurut Marlel, saat ini peluang terkena keracunan makanan dari telur mentah lebih rendah daripada 20 tahun yang lalu. Meskipun begitu, Marlel sendiri tetap tidak mengonsumsi telur mentah.
Mungkin beberapa orang percaya bahwa pasteurisasi menghabiskan nilai gizi dari suatu produk. Namun Marlel mengatakan pasteurisasi tidak berbahaya tetapi minuman mentahlah yang berbahaya, karena melewatkan salah satu langkah pencegahan yang bisa meningkatkan risiko kontaminasi bakteri, virus, dan parasit.
Katanya, meskipun tak ada manfaat yang lebih besar jika mengonsumsi minuman yang telah mengalami pasteurisasi namun hal itu lebih aman dibandingkan susu dan jus yang tidak mengalami proses tersebut.
Untuk kesehatanmu yang lebih baik di masa mendatang, sudah saatnya kamu mulai menghindari makanan ataupun minuman yang telah dikemukakan di atas. Alangkah lebih baik jika kamu bisa menjaga kesehatan mulai saat ini dengan mengkonsumsi makanan dan minuman yang berdampak baik bagi tubuhmu dan bukan sebaliknya.