Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Kuliner Khas Etnis China Benteng, Menggugah Selera Makan!

Masakan Tionghoa (Pexels/Angela Roma)

China Benteng merupakan panggilan bagi peranakan Tionghoa yang tinggal di daerah Tangerang. Kata 'Benteng' berasal dari nama lama Kota Tangerang. Saat itu, di Kota Tangerang, tepatnya di pinggir Sungai Cisadane terdapat sebuah benteng Belanda. Nenek moyang etnis China Benteng dulu menetap dan mengolah lahan di daerah tersebut.

Peranakan China Benteng ini memiliki kebudayaan yang khas karena merupakan gabungan budaya etnis Tionghoa dan Betawi. Salah satu cerminan budaya yang khas ini dapat terlihat dari masakannya. Berikut adalah deretan kuliner khas China Benteng yang patut kamu coba, nih!

1. Ikan Ceng Cuan

Ikan Ceng Cuan (Instagram/vinnahayes)

Peranakan China Benteng suka memasak ikan Ceng Cuan yang berbahan dasar bumbu tauco dan kecap manis. Bumbu-bumbu pelengkap lainnya adalah cabai, jahe, bawang merah, dan bawang putih. 

Bahan utama ikan Ceng Cuan adalah ikan samge. Namun, jenis ikan lain seperti Bandeng dan Tenggiri juga dapat digunakan sebagai bahan utama masakan ini. Khususnya pada hari perayaan, ikan bandeng biasanya lebih dipilih sebagai bahan utama karena dianggap lebih mewah. 

Proses pembuatan ikan Ceng Cuan ini adalah menggoreng ikan terlebih dahulu. Kemudian, dimasak dengan tauco, kecap manis, dan bumbu pelengkap yang telah ditumis. 

2. Ayam Kluwak

Ayam Kluwak (Instagram/kado.food)

Selain rawon, kluwak juga dapat digunakan untuk memasak ayam Kluwak. Rempah yang satu ini menghasilkan aroma dan citarasa yang khas serta membuat warna makanan menjadi menghitam, unik, deh!

Bumbu tambahan ayam kluwak adalah bawang merah, bawang putih, kemiri, kunyit, cabe merah, daun salam, dan sereh. Bersamaan dengan kluwak, bumbu-bumbu ini dihaluskan dan kemudian ditumis. Setelah harum, masukkan ayam. Lalu, tambahkan garam dan penyedap rasa. 

3. Pindang Bandeng

Pindang Bandeng (Instagram/dapur_mommyfavian)

Pindang bandeng merupakan masakan berkuah yang memiliki cita rasa manis, gurih, asam, pedas, dan segar yang bersatu padu. Tidak hanya karena kelezatannya, masakan ini juga dipercaya dapat membawa keberuntungan dan perlambang rezeki yang berlimpah ruah. Untuk itu, pindang bandeng merupakan masakan yang selalu disajikan ketika Imlek.

Cara membuatnya adalah tumis bawang merah, bawang putih, kunyit, jahe, daun salam, dan lengkuas. Kemudian, masukkan potongan ikan bandeng dan air. Terakhir, tambahkan kecap manis, cabai, cabai rawit, tomat, garam, merica dan air asam.

4. Bakso Lo Hoa

Bakso Lo Hoa (Instagram/emmy_gho)

Pada umumnya bakso terbuat dari daging, tepung, dan aneka bumbu saja. Namun, di dalam setiap bulatan bakso Lo Hoa juga terdapat campuran wortel, jamur kuping, dan soun. Bakso Lo Hoa sering disebut sebagai bakso rambutan karena soun yang terdapat di dalam bakso nampak berjuntai-juntai.

Daging yang digunakan dalam membuat bakso Lo Hoa bisa merupakan daging babi (non-halal) ataupun daging ayam (halal). Udang juga dapat ditambahkan sebagai bahan pelengkap daging. Bahan daging ini dicincang halus dan dibentuk bulatan bakso bersamaan dengan sagu, putih telur, serta parutan wortel dan jamur kuping.

Kuah bakso Lo Hoa berwarna bening. Kuah ini berbahan dasar air, kaldu, tumisan bawang putih, merica, daun seledri, serta daun bawang.

5. Bakso Tahu

Bakso Tahu (Instagram/bakmi_88)

Bakso tahu dapat terbuat dari daging babi (non-halal) ataupun daging ayam (halal) yang telah dicincang halus. Daging tersebut kemudian diuleni bersamaan dengan bawang putih cincang, putih telur, garam, merica, dan sagu. Selanjutnya, tahu dipotong menjadi bagian-bagian kecil berbentuk segitiga. Setiap bagian tahu tersebut, dikeluarkan sebagian isiannya di bagian atas untuk dimasukkan campuran daging sehingga terbentuk bakso tahu.

Bakso tahu yang sudah terbentuk kemudian dikukus sampai matang. Setelah matang, Bakso tahu dapat disajikan bersamaan dengan kuah bening dari campuran kaldu ayam, daun seledri, daun bawang, garam, dan merica bubuk.

Kelimat masakan di atas merupakan bukti nyata perpaduan budaya Tionghoa dan Betawi. Menggugah selera, bukan? Sayangnya, masakan ini jarang dijajakan dalam keseharian. Tapi tenang saja, kok. Beberapa dapur rumahan masih menerima pesanan 5 masakan ini. Selamat mencari dan menikmati, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Debby Utomo
EditorDebby Utomo
Follow Us