7 Makanan Korea yang Terbuat dari Iga Sapi, Ada Kesukaanmu?

Galbitang merupakan sup iga sapi yang segar. Tak hanya daging yang enak dan empuk, kuah galbitang ini juga jadi primadona, karena rasanya yang gurih. Sup ini biasanya disajikan saat musim dingin yang bertujuan untuk menghangatkan badan. 

Cara membuat galbitang ini terbilang simpel, yaitu iga sapi direbus dua kali sampai matang dan air rebusan yang kedua dijadikan kuah kaldu. Penambahan bumbu dan bahan lain, seperti bawang bombai, potongan lobak Korea (daikon), bawang putih cincang, daun bawang, dan lada hitam, membuat rasanya jadi makin nikmat.

Bagi para pencinta pedas, galbitang juga bisa dibuat versi pedasnya dengan penambahan gochugaru atau bubuk cabai khas Korea sesuai selera. Sepiring kecil kimchi tak lupa disajikan sebagai banchan-nya, ya!

Galbi-jjim atau semur iga sapi ini biasanya disajikan saat acara-acara tradisional atau acara khusus, seperti Chuseok, Tahun Baru atau Seollal, atau ulang tahun anggota keluarga. Tak harus menunggu waktu tersebut, makanan ini pun bisa disajikan setiap waktu, terutama saat akhir pekan.

Pada olahan galbi-jjim, iga sapi direbus sampai empuk, kemudian air rebusan dibuang dan diganti dengan campuran bumbu yang terdiri dari kecap asin, mirin, gula pasir, lada hitam bubuk, bawang putih cincang, dan jahe. Jamur shitake, lobak Korea, kacang kastanya, sirup beras, jujube, dan wortel juga ditambahkan dalam masakan ini.

Saat disajikan, aromanya sangat nikmat dan bumbunya meresap sampai ke dalam daging. Saking empuknya, daging tersebut sampai hampir terlepas dari tulangnya.

Jika galbi-jjim memiliki kuah legit meski dalam jumlah yang sedikit, maka makgalbi-jjim ini dapat dikatakan sebagai versi lain dari galbi-jjim yang disajikan kering atau tanpa kuah. Selain itu, juga ada sedikit perbedaan pada bumbunya. Dalam masakan ini, ada campuran buah pir bosc yang membuat dagingnya gurih, empuk, dan juicy banget.

Lobak Korea, kacang kastanya, jujube, dan wortel tidak ditambahkan dalam masakan ini sehingga isinya 100 persen iga sapi dengan taburan biji wijen sangrai. Tak jarang, makgalbi-jjim ini disajikan dengan nasi, kimchi, sup, dan banchan lainnya.

Galbi-gui adalah daging iga panggang mudah ditemukan di berbagai restoran BBQ Korea. Potongan daging biasanya disajikan dalam keadaan mentah. Pembeli memanggangnya sendiri di atas bara api yang disediakan di setiap meja.

Sebelum disajikan, daging iga diiris tipis memanjang dengan sisi ujungnya masih menempel pada daging. Kemudian, daging dimarinasi dengan minyak wijen, gula pasir, garam, lada hitam, bawang putih cincang, dan daun bawang. 

Meski sederhana, bumbu tersebut mampu memberikan rasa yang sangat nikmat. Apalagi saat daging disantap dengan kimchi dan dibungkus daun selada atau perila, kenikmatannya tak bisa dibayangkan.

Sekilas, yangynyeom-galbi ini mirip dengan galbi-gui. Perbedaannya terletak pada proses pengolahannya dan juga bumbunya.

Pada galbi-gui, daging iga hanya dimarinasi dengan bumbu ringan. Sementara, pada yangnyeom-galbi ini ada tambahan bumbu dan lebih bervariasi, yaitu pir asia, jahe, bawang putih, gula pasir, mirin, dan kecap asin.

Daging iga juga harus dimarinasi dengan bumbu selama 12-24 jam agar bumbu benar-benar meresap. Kemudian, daging bisa langsung dipanggang sampai matang dan disajikan sebagai hidangan utama atau lauk pendamping makan nasi.

Saat membaca nama makanan ini, apakah kamu teringat dengan tteok atau kue beras? Sebenarnya, dalam pembuatan tteokgalbi tidak menggunakan tteok, melainkan proses pemotongan, pengasinan, dan pembentukan daging iga sapinya mirip dengan proses pembuatan tteok. Bahkan, teksturnya pun kenyal banget.

Daging iga yang digunakan untuk pembuatan tteokgalbi harus dicincang terlebih dahulu, tetapi tidak dilepaskan dari tulangnya. Daging kemudian dibentuk kotak dan diolesi saus campuran kecap asin, mirin, bawang putih cincang, bawang bombai cincang, daun bawang cincang, sirup beras atau gula, minyak wijen, dan lada hitam bubuk.

Setelah dimarinasi beberapa saat, iga sapi tersebut dipanggang dalam oven sampai matang. Tteokgalbi pun siap disajikan sebagai lauk makan nasi bersama dengan lauk pendamping lainnya. 

Cheese-tteokgalbi merupakan variasi lain dari tteokgalbi. Ada sedikit perbedaan dalam hal bumbu dan cara memasaknya. Selain itu, tambahan keju mozzarella di atas masakan ini membuatnya jadi semakin menggugah selera.

Pada tteokgalbi, daging iga sapi dicincang tanpa dipisahkan dari tulangnya. Sementara, pada cheese-tteokgalbi ini dagingnya dipisah dari tulang, lalu dicincang dan dicampur dengan bumbu atau saus yang terbuat dari pir korea, bawang bombai, bawang putih, jahe, gula pasir, kecap asin, sirup beras, lada hitam, dan minyak wijen.

Setelah bumbu meresap, daging cincang ditumis sampai matang. Potongan keju mozzarella ditata di atasnya bersama tulang iga yang telah direbus. Supaya keju meleleh, daging harus dipindahkan ke dalam oven. Menggiurkan banget, kan?

Baru membaca ulasan tentang makanan khas Korea yang terbuat dari iga sapi di atas langsung membuat air liur mengalir, kan? Apalagi kalau bisa mencicipinya langsung ke Korea Selatan. Dijamin nagih dan gak mau pulang, deh.