Buat kamu yang tinggal atau pernah traveling ke Malang, pasti pernah mencicipi kuliner satu ini. Yup, bakso. Gak perlu susah-susah mencari bakso yang enak di Malang. Bahkan, rasa bakso yang dijajakan dengan gerobak di kampung-kampung pun luar biasa enak.
Selain bakso, ada juga bakwan yang penampakannya persis. Lalu, apa bedanya ya?
Sejumlah pendapat menyebutkan perbedaan bakso dengan bakwan terletak pada takaran tepungnya. Bakso dibuat dari daging dan campuran tepung yang takarannya 50:50. Sedangkan, bakwan punya kandungan daging yang lebih banyak ketimbang tepungnya.
Selain bakso dan bakwan, ada juga saudara terkecil dari makanan ini yaitu si pentol. Di Malang, kalau kamu menyebut 'pentol', yang disajikan adalah bakso halus. Sementara di daerah lain, 'pentol' merujuk pada cilok yang kandungan sedikit daging dan tepung yang sangat banyak.
Perbedaan lain antara bakso dan bakwan terletak pada kuahnya. Kuah bakso umumnya lebih keruh karena dibuat dari campuran tetelan dan lemak-lemak. Hal ini membuat cita rasanya lebih gurih dan berat.
Sementara itu, bakwan punya kuah yang rasanya lebih ringan dan berwarna bening. Rasa gurih tetap ada meski tak banyak lemak yang terkandung di dalamnya.
Untuk urusan kondimen, memang tergantung preferensi tiap orang. Tetapi umumnya, kondimen bakwan lebih sederhana. Karena kuahnya sudah 'ringan', maka kondimen yang cocok adalah bawang goreng dan irisan daun bawang saja, tanpa rupa-rupa yang lain.
Nah, untuk bakso, kondimennya lebih beragam. Mulai dari bihun, mie, bawang goreng, hingga sayur-sayuran seperti irisan kol, sawi, atau selada. Beberapa orang juga suka mencampurkan kecap dan cuka ke dalam kuahnya.
Di Malang, kamu akan sangat jarang menemui depot atau restoran yang menggunakan kata 'bakwan Malang' sebagai makanan yang dijual. Karena di Malang sendiri, bakwan artinya adalah dadar jagung. Sedangkan di Surabaya, bakwan dan bakso dijual dalam satu gerobak. Jadi, jangan sampai salah pesan ya.
Nah, itu dia perbedaan bakso versus bakwan. Kamu lebih suka yang mana, nih?