Perbedaan Lontong Mie dan Lontong Balap yang Sering Dianggap Sama

Surabaya memiliki kekayaan kuliner yang amat memanjakan lidah. Selain pedas, bumbu petis jadi salah satu ciri khas kuliner Surabaya.
Sebut saja lontong balap dan lontong mi. Keduanya berbeda, tetapi masih banyak yang menganggapnya sama.
Sekilas, kedua makanan itu memang tampak serupa, padahal perbedaannya cukup banyak, lho. Apa saja perbedaannya, yuk simak ulasannya di bawah ini!
1. Pemakaian kaldu yang berbeda

Hal pertama yang membuat kedua makanan ini berbeda adalah kuahnya. Sama-sama menggunakan sambal berbumbu petis yang kuat, tetapi lontong balap memakai kaldu sapi. Tidak dengan lontong mi yang menggunakan kaldu udang.
Selain itu, rasa kuah lontong mi cenderung lebih gurih, karena adanya tumisan udang ebi yang dimasukkan ke dalam kuah. Dalam segi kuah, hal inilah yang membuat kedua makanan ini berbeda.
2. Bahan-bahan dalam makanan

Selain kaldu yang digunakan, bahan-bahan kedua makanan juga ada bedanya, meskipun tidak banyak. Isian lontong mi terdiri dari kuah kaldu, sambal petis, potongan tahu goreng, taoge, mi kuning, bawang goreng, dan kremesan udang.

Sedangkan lontong balap terdiri dari kuah kaldu, sambal petis, taburan taoge, potongan tahu goreng, dan bawang goreng. Tidak terdapat mie kuning dan taburan kremesan udang pada lontong balap. Namun, komposisi sayuran di lontong balap biasanya lebih melimpah.
3. Perbedaan dari segi pelengkapnya

Kedua makanan khas Kota Pahlawan ini memiliki potongan tahu goreng yang renyah. Lontong balap kerap disajikan bersama sate kerang yang gurih. Ada pula lentho goreng yang terbuat dari singkong, kelapa parut, serta kacang tolo.
Sementara itu, lontong mi biasanya ditambahkan udang goreng kering yang gurih. Rasanya jadi semakin kaya, deh!
Nah, itulah perbedaan lontong balap dan lontong mi yang harus kamu tahu, biar gak salah beli. Dari dua makanan khas Surabaya tersebut, kamu paling suka yang mana?