Jepang memiliki kuliner khas yang tidak dimiliki oleh negara lain. Bukan saja bahannya yang unik-unik, cita rasa khas tiap makanan Jepang juga rupanya didapatkan dari teknik memasak yang tak biasa.
Beberapa mungkin sudah akrab dengan istilah teknik memasak berikut ini seperti karaage atau teriyaki. Yuk, cari tau penjelasan lengkapnya di bawah ini!
Teknik satu ini sudah banyak dikenal lantaran caranya yang mudah. Karaage merupakan teknik menggoreng bahan makanan dengan melapisinya menggunakan tepung dan digoreng sampai kering. Teknik ini berfungsi untuk menjaga kandungan air alami dari bahan makanan namun menghasilkan tekstur krispy atau renyah dari luar.
Tepung yang digunakan biasanya adalah tepung roti, tapi juga bisa menggunakan tepung tapioka, tepung gandum dan tepung kentang. Bahan-bahan utama yang bisa menggunakan teknik ini yaitu daging sapi, ikan dan ayam. Dalam teknik ini juga terdapat varian lainnya yang menggunakan campuran sake atau kecap sebelum dibalut dengan tepung, varian teknik ini disebut tatsutaage.
Untuk kamu yang suka steak bisa banget coba teknik tataki, nih. Teknik tataki terbilang unik, teknik yang sering digunakan untuk memasak steak di Jepang ini menggunakan cara masak merata pada permukaan daging tapi membiarkannya tetap mentah di bagian dalam.
Biasanya daging yang telah matang sempurna di tiap sisi bagian permukaannya akan dimasukkan dalam wadah berisi es. Baru kemudian diiris tipis-tipis dan disusun dengan rapih. Daging yang sering menggunakan teknik ini adalah tuna dan juga daging sapi. Daging yang dimasak dengan teknik ini juga sering disajikan bersama dengan sashimi.
Kushiyaki mungkin bisa disamakan dengan cara masak sate di Indonesia, namun tentu dengan ragam bahan dan bumbu yang berbeda. Kushiyaki adalah teknik memanggang bahan-bahan yang sudah ditusuk ke tusukan bambu sebelumnya. Bahan-bahan yang sering digunakan adalah berupa daging, seafood, tahu, dan sayuran.
Untuk bumbu dari kushiyaki terbilang sederhana karena biasanya hanya ditaburi garam atau menggunakan kecap manis. Kushiyaki punya versi tertua yaitu menggunakan potongan daging ayam yang termasuk di dalamnya jeroan berupa hati dan ginjal ayam.
Selain itu, kushiyaki harus cepat disajikan setelah dipanggang dan sering ditambahkan pelengkap seperti salad atau acar.
Teknik agemono mencakup beberapa teknik lainnya karena agemono merupakan teknik menggoreng pada umumnya. Agemono terbagi menjadi tiga metode lainnya, yaitu suage, karaage, koromo-age.
Suage merupakan teknik menggoreng yang dilapisi tepung. Sedangkan karaage adalah metode menggoreng dimana bahan dilapisi beragam adonan tepung basah sebelumnya. Nah, kalau koromo-age merupakan metode menggoreng tanpa menggunakan tepung.
Karaage seperti yang sudah disebutkan sering digunakan untuk menggoreng daging, suage sering digunakan pada sayuran, seperti terong, paprika dan sayuran lainnya yang memiliki warna menarik. Sementara koromo-age banyak digunakan untuk memasak seafood dan juga beberapa jenis sayuran.
Teknik satu ini pasti tak asing lagi bagi kebanyakan orang. Yakiniku sendiri terinspirasi dari makanan khas Korea, yaitu bulgogi dan galbi.
Yakiniku adalah teknik memasak menggunakan panggangan di atas meja yang dilakukan oleh konsumen sendiri (jika di restoran). Sementara bulgogi dan galbi menggunakan bumbu, berbeda dengan teknik yakiniku yang biasanya daging tidak diasinkan atau dibumbui dahulu.
Bahan yang sering digunakan untuk teknik yakiniku ini, yaitu daging sapi, babi, ayam yang telah diiris tipis, kerang dan juga beberapa jenis sayuran. Yakiniku sering dihidangkan bersama dengan beberapa saus seperti saus miso, saus minyak bawang putih, dan saus kedelai.
Nimono adalah teknik dasar, di mana bahan makanan akan direbus terlebih dahulu dengan cara tradisional. Bahan makanan yang digunakan seperti sayuran, ikan, seafood, tahu, dan lainnya. Saat bahan-bahan tersebut dimasukkan dalam air mendidih, lalu akan ditambahkan kaldu shiru yang dimasak dengan bahan sampai benar-benar meresap.
Teknik nimono digunakan pada hampir setiap makan siang dan makan malam kecuali untuk sarapan. Nimono juga sangat disukai masyarakat jepang untuk mengolah makanan jenis ikan apa saja.
Teppanyaki sudah tak asing lagi karena bisa ditemukan di beberapa restoran Jepang di Indonesia. Teppan berarti lempengan besi sementara yaki artinya memanggang.
Sama seperti artinya, teknik ini menggunakan lempengan besi panas untuk memanggang berbagai bahan makanan mulai dari nasi, daging, mi, sayuran, dan lainnya.
Teppanyaki juga sering dijadikan atraksi untuk para pengunjung lantaran cara masaknya yang unik. Di beberapa restoran, lempengan besi untuk memanggang ini diletakkan di depan pengunjung dan hasil masakan langsung siap santap, lho.
Nabemono merupakan teknik yang sering disebut hot-pot atau sukiyaki, d imana semua bahan makanan dimasukkan ke dalam panci atau pot yang didihkan bersama kaldu.
Nabe berarti pot tradisional yang digunakan untuk memasakan, sedangkan mono berarti bahan-bahan yang digunakan. Di restoran jepang, pot ini akan diletakkan di atas meja pelanggan dan disediakan bahan-bahan yang nantinya pelanggan sendiri yang memasukkannya, lho.
Bahan-bahan yang dimasukkan biasanya berupa daging sapi, kambing, seafood, sayuran seperti beragam jenis jamur, tahu dan juga mi, seperti udon. Untuk bumbu dari nabemono sendiri lebih sering menggunakan dashi, sake, kecap asin, dan mirin.
Seperti yang sudah disebutkan pada teknik agemono terdapat metode koromo-age yang hampir sama dengan tempura. Tempura merupakan salah satu teknik menggoreng menggunakan adonan basah yang terdiri dari tepung, telur dan air.
Adonan lalu digunakan untuk membalut bahan yang kebanyakan adalah seafood, seperti udang, cumi-cumi, kerang dan kepiting. Selain itu, beberapa sayuran juga bisa digoreng menggunakan teknik ini seperti jamur shiitake, terong jepang, asparagus, dan kacang polong.
Asal usul teknik tempura disebutkan merupakan kebiasaan orang Tiongkok yang digunakan orang Jepang untuk menggoreng sayuran sebagai menu diet vegetarian yang lebih bercita rasa. Bahan makanan yang dimasak dengan teknik ini biasanya disajikan bersama dengan tentsuyu dan honjozo.
Orang Indonesia tentu tak asing lagi dengan saus teriyaki. Rupanya, teriyaki adalah salah satu teknik memasak yang memiliki arti, yaitu teri atau berkilau sedangkan yaki adalah dipanggang.
Jika digabungkan, maka teknik ini berarti makanan panggangan yang berkilau. Visual dari teriyaki yang seolah mengkilap didapatkan dari hasil rendaman bahan makanan menggunakan saus teriyaki atau campuran dari kecap, mirin, dan gula.
Bahan yang digunakan adalah berbagai jenis daging, seperti daging ayam, sapi, babi, dan ikan. Daging perlu direndam terlebih dahulu atau dimarinasi lalu kemudian dibakar atau dipanggang sampai matang. Tak cuma di Jepang, teriyaki juga kini cukup populer di Amerika Serikat.
Itulah beragam teknik memasak yang sering dilakukan dalam makanan Jepang. Gimana, tertarik mencoba?