Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Tips Memilih Daging Ayam yang Fresh dan Segar dengan Mudah  

ilustrasi daging ayam (freepik.com/jcomp)
ilustrasi daging ayam (freepik.com/jcomp)

Daging ayam merupakan salah satu bahan makanan yang paling banyak dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Selain mudah diolah menjadi berbagai masakan lezat, daging ayam juga kaya akan protein yang baik untuk tubuh. Memilih daging ayam yang segar di pasar tradisional atau supermarket tidak bisa sembarangan. Salah memilih bisa berujung pada risiko kesehatan karena mengonsumsi daging yang sudah tidak layak.

Agar tidak tertipu dan bisa mendapatkan kualitas daging ayam yang terbaik, penting untuk mengetahui ciri-ciri ayam segar yang masih layak konsumsi. Berikut ini lima tips mudah yang bisa kamu terapkan saat membeli daging ayam agar kamu bisa memasak dengan tenang dan keluarga pun terlindungi dari bahaya makanan yang tidak higienis yang dilansir dari eatingwell.com:

1. Perhatikan warna daging ayam

ilustrasi daging ayam (pexels.com/alleksana)
ilustrasi daging ayam (pexels.com/alleksana)

Salah satu indikator paling mudah untuk mengetahui kesegaran daging ayam adalah dari warnanya. Daging ayam yang segar umumnya berwarna merah muda pucat atau pink cerah. Warna ini menandakan bahwa ayam baru saja dipotong dan masih berada dalam kondisi baik. Jika kamu menemukan daging ayam berwarna kusam, kehijauan, atau terlalu keabu-abuan, sebaiknya hindari karena bisa jadi itu pertanda daging sudah mulai membusuk.

Selain warna daging, perhatikan juga warna lemak yang menempel pada bagian ayam. Lemak ayam yang segar umumnya berwarna putih krem. Jika lemak terlihat kekuningan atau kehijauan, itu bisa menjadi pertanda bahwa ayam telah disimpan terlalu lama. Ingatlah, warna adalah indikator visual pertama yang bisa kamu andalkan sebelum menyentuh atau mencium aromanya.

 

2. Cium aromanya

ilustrasi daging ayam (pexels.com/alleksana)
ilustrasi daging ayam (pexels.com/alleksana)

Aroma daging ayam juga menjadi penentu penting dalam mengetahui segar atau tidaknya daging tersebut. Daging ayam yang masih segar akan memiliki bau khas daging ayam yang ringan dan tidak menyengat. Bila kamu mencium aroma asam, bau amis menyengat, atau bahkan aroma busuk yang menusuk hidung, itu merupakan tanda bahwa ayam sudah mulai membusuk dan tidak layak konsumsi.

Ketika membeli ayam di pasar atau supermarket, kamu berhak meminta penjual untuk memperbolehkanmu mencium aroma daging dari dekat, terutama jika daging tersebut sudah dipotong dan dikemas. Jangan ragu untuk menolak membeli jika aroma yang tercium mencurigakan, karena kesehatanmu jauh lebih penting daripada sekadar berhemat.

3. Raba tekstur dagingnya

ilustrasi daging ayam (pexels.com/alleksana)
ilustrasi daging ayam (pexels.com/alleksana)

Selain warna dan aroma, tekstur juga bisa menunjukkan kesegaran daging ayam. Saat disentuh, daging ayam segar akan terasa kenyal, padat, dan tidak lembek. Bila kamu menekan permukaan daging dengan jari, seharusnya daging tersebut bisa kembali ke bentuk semula. Jika terasa terlalu lunak, berlendir, atau tidak kembali ke bentuk awal setelah ditekan, itu adalah indikasi bahwa daging sudah tidak segar lagi.

Kamu juga harus mewaspadai daging ayam yang terasa licin atau berlendir. Lendir pada permukaan ayam bisa menjadi tempat berkembang biaknya bakteri yang membahayakan kesehatan. Pastikan tanganmu dalam keadaan bersih saat memegang daging untuk menghindari kontaminasi silang antara makanan dan tangan.

4. Pilih daging yang disimpan dalam suhu dingin

ilustrasi daging ayam (pexels.com/alleksana)
ilustrasi daging ayam (pexels.com/alleksana)

Daging ayam segar seharusnya disimpan dalam suhu dingin, baik di pasar modern maupun tradisional. Suhu yang rendah dapat memperlambat pertumbuhan bakteri dan menjaga kesegaran daging lebih lama. Jika kamu membeli daging ayam di supermarket, pastikan ayam disimpan dalam freezer atau pendingin yang suhunya stabil.

Sementara itu, di pasar tradisional, carilah penjual yang menyimpan ayamnya dalam tempat bersih dan terlindung dari sinar matahari langsung. Ayam yang dibiarkan di udara terbuka dalam waktu lama lebih cepat rusak dan menjadi sarang bakteri. Membeli di tempat yang menjaga kebersihan dan menggunakan pendingin yang memadai bisa membuatmu lebih yakin akan kualitas daging yang dibeli.

5. Beli dari penjual yang terpercaya

ilustrasi daging ayam (pexels.com/alleksana)
ilustrasi daging ayam (pexels.com/alleksana)

Terakhir, pastikan kamu membeli daging ayam dari penjual yang sudah terpercaya dan memiliki reputasi baik. Baik di pasar tradisional maupun modern, pilih penjual yang menjaga kebersihan tempat jualannya, menggunakan alat potong yang higienis, dan ramah dalam melayani pembeli. Penjual yang jujur tidak akan ragu menjelaskan asal usul daging yang mereka jual.

Kamu juga bisa membangun hubungan baik dengan satu atau dua penjual langganan agar lebih mudah mendapatkan daging ayam yang benar-benar segar. Jangan ragu untuk bertanya kapan ayam dipotong, apakah stok hari itu baru datang, dan bagaimana penyimpanannya. Kepercayaan adalah kunci penting dalam mendapatkan bahan makanan yang aman dan sehat untuk dikonsumsi.

 

Memilih daging ayam yang segar dan berkualitas adalah langkah awal untuk menciptakan hidangan yang lezat sekaligus aman untuk dikonsumsi. Dengan memperhatikan warna, aroma, tekstur, cara penyimpanan, hingga memilih penjual terpercaya, kamu bisa memastikan bahwa bahan masakan yang kamu bawa ke dapur benar-benar dalam kondisi terbaik.

 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
febi wahyudi
Editorfebi wahyudi
Follow Us