Kuliner khas Tionghoa ini memiliki penggemar yang berasal dari berbagai kalangan. Anak-anak hingga para lansia pun memang gemar menyantap panganan kukus tersebut.
Isiannya juga beragam sesuai selera, mulai dari kacang hijau, parutan kelapa, sayuran, cokelat, hingga daging. Usut punya usut, selain isiannya, bakpao agaknya juga akan tampak lebih menarik jika warnanya cerah dan bertekstur lembut.
Nah, ikuti saja cara berikut untuk menghasilkan bakpao yang lembut dan tak kusam.
Pada dasarnya, bahan untuk membuat bakpao terbagi atas dua yaitu bahan adonan dan bahan isian. Kedua jenis bahan ini haruslah memiliki kualitas yang baik serta masih dalam kondisi yang segar, mulai dari tepung, ragi, baking powder, hingga isian yang akan digunakan nanti. Tujuannya, supaya bakpao yang dibuat pun menjadi bagus.
Usut punya usut, agar tampilan warna pada bakpao dapat lebih cerah, maka disarankan untuk menggunakan tepung tangmien. Pasalnya, tepung ini memang memiliki warna yang lebih putih dan tekstur lebih halus dari tepung pada umumnya. Alternatif lainnya yakni tepung terigu berprotein rendah.
Ayaklah bahan-bahan kering (minimal 3 kali) sebelum dijadikan adonan agar bahan tersebut tak menggumpal dan memiliki tekstur lebih ringan. Selain itu, sebaiknya jangan langsung menuang air dalam jumlah banyak ke dalam adonan, melainkan tuang air sedikit demi sedikit sambil mengaduk adonan.
Tujuannya, supaya elastis adonan dapat lebih ditakar. Selanjutnya, uleni adonan tersebut sekitar 5-15 menit atau disesuaikan dengan besar adonan. Pasalnya, adonan yang bagus akan menghasilkan bakpao yang bagus pula.
Selain tepung tangmien, penggunaan mentega putih juga dapat membuat bakpao berwarna lebih cerah. Potonglah mentega putih tersebut menjadi berukuran kecil supaya dapat lebih mudah dicampurkan ke dalam adonan. Kemudian, uleni kembali adonan hingga semua bahan tercampur merata.
Setelah adonan menjadi elastis, diamkan adonan tersebut sekitar setengah jam dan tutup wadah dengan kain. Kemudian, bentuk adonan menjadi bulatan kecil, lalu diamkan kembali selama 10 menit.
Selanjutnya, pipihkan bulatan adonan tadi, masukkan isian sesuai selera dan usahakan isian tersebut tak bertekstur yang terlampau basah. Sebab, isian rupanya juga dapat mempengaruhi tekstur dari bakpao kelak.
Setelah itu, bentuk adonan menjadi bulatan kembali, lalu diamkan sekitar setengah jam.
Sebelum mengukus adonan tersebut, pastikan panci kukus yang akan digunakan memang sudah benar-benar panas dan air rebusan pada dandang sudah mendidih. Tujuannya, agar adonan tak malah berkerut ataupun kempes akibat temperatur yang keliru.
Selanjutnya, kukus bulatan adonan yang sudah diberi isian tersebut selama 30 menit menggunakan api sedang. Atur supaya adonan tak terlampau berdekatan untuk menghindari saling lengket sebab adonan akan mengembang saat dikukus.
Jangan lupa pula untuk melapisi tutup panci menggunakan kain atau serbet agar air tidak menetes ke bakpao, kemudian tutup panci, dan tunggu hingga adonan tersebut matang.
Jika sudah matang, angkat dan tiriskan. Sebaiknya lekas santap bakpao tersebut selagi hangat sebab tekstur dan warnanya masih segar. Sebaliknya, bakpao yang disantap lama cenderung akan memiliki tekstur yang berubah menjadi agak keras dan tampilannya kurang menarik.
Selamat mencoba dan semoga berhasil, ya!